Pulang menjemput Ade dari sekolah tadi siang, ada mobil yang berhenti di halaman Kantor Desa. Bukan mobil biasa. Tapi mobil dengan tulisan besar Perpusatakaan Keliling di bagian atas depan dan sampingnya.
Wah, sudah berkali-kali saya melihat mobil ini wara wiri di jalan, tapi baru kali ini parkir di dekat rumah. Asyik nih.
Segera saya memarkirkan motor dan menghampiri Aa-aa berseragam yang tadi terlihat menyupiri mobil Perpustakaan Keliling ini. Sebetulnya ada dua petugas berseragam, yang satu lagi perempuan. Tapi yang perempuan sepertinya sedang ke Kantor Desa.
Saya meminta ijin untuk melihat-lihat isi mobil Perpustakaan Keliling ke Aa ini. Aa yang ngakunya bernama Dian ini kemudian membuka jendela samping dan mempersilakan saya melihat koleksi buku yang ada di mobil.
Menurut A Dian, mobil keliling ini sudah ada sejak tahun 2009 sebagai bantuan dari Perpusnas. Tapi karena satu dan lain hal, hanya satu mobil yang beroperasi berkeliling ke desa-desa yang ada di Subang.
Dalam satu bulan, mobil ini mendapat jatah keliling ke 15 titik secara acak. Jadwal operasionalnya mulai hari Senin sampai hari Kamis saja, karena Jumat waktunya terbilang pendek jika harus berkeliling sementara Sabtu dan Minggu sudah jelas libur donk. Jadi, kalau hari ini ada di desa saya, besok bahkan bulan depan belum tentu ada di sini. Kapan jatah desa saya berikutnya? Belum pasti. Sedih ya..
Masih menurut A Dian, total koleksi buku (berdasarkan judul) yang ada di mobil Perpustakaan Keliling ini ada 500 judul buku.
Bagaimana dengan minat baca warga yang dikunjungi mobil Perpustakaan Keliling ini?
Menurut A Dian sih, minat bacanya cukup bagus. “Cuma susah juga ya yang namanya di desa. Kebanyakan kan orang-orangnya pada ke sawah,“ ujar A Dian sambil tertawa.
Hmmmm… minat baca yang meningkat ini setidaknya bisa dibuktikan lah dengan buku yang nampak acak-acakan di mobil ini karena A Dian dan rekannya tidak sempat membereskan buku yang sudah dibaca warga desa sebelah pagi tadi hihi…
Sebelum berkunjung ke desa saya, A Dian dan rekannya memang mampir ke Desa Palasari.
Sayangnya buku di mobil Perpustakaan Keliling ini tidak bisa dipinjam/dibawa ke rumah. Jadi khusus dibaca di tempat. Repot juga sih ya kalau sampai ada buku yang dipinjam dan tidak kembali lagi. Apalagi perpustakaannya juga terus berpindah-pindah tempat.
Soal minat membaca, jangan patah semangat A Dian. Kalau saran saya sih, agar lebih menarik, bacaan untuk anak-anak diperbanyak agar minat membaca bisa dipupuk sejak dini. Jadwal operasionalnya juga sebaiknya ditambah, misalnya khusus hari Minggu, Perpustakaan Keliling ada di Alun-alun Subang yang biasanya dipakai orang-orang untuk berolahraga pagi.
Nah, masih berkaitan dengan jadwal operasional, sebaiknya ada woro-woro juga sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Samsat dengan mobil Samsat Kelilingnya. jadi orang-orang yang memerlukan mobil Perpustakaan gak bingung cari jadwal dan tempatnya. Kalem, buat woro-woro mah saya siap bantu koq #eh.. maaf, naluri buzzer tiba-tiba muncul haha
Teman-teman ada saran lain? Mangga sarannya ditulis saja di kolom komentar. Soalnya nanti tulisan ini dibaca A Dian dan rekannya hihi… Maklum, tadi sambil ngobrol sambil ngiklan blog *modus nambah viewers wkwkwk
Mudah-mudahan jadi saran yang membangun khususnya buat Perpustakaan Daerah Subang.
hebat perpusnas Subang.. sukses terusss
kalau misalnya mau nyumbang buku, bisa mbak? mesti kemana kah?
Kalo menurut saya, utk menarik minat, mungkin jg ditayangkan video2 dokumenter saat ngetem di satu tempat. Supaya ada yg mendekati….
Setuju dengan mas Adi, dengan menayangkan video dokumenter dapat menarik pengunjung lebih banyak lagi…tapi disisi lain banyak nya warga yang sibuk di sawah memang sudah membuat perpustakaan itu ramai pengunjung…kalau gitu atur jadwal aja….tapi salut dengan adanya perpustakaan keliling menjadi salah satu upaya menumbuhkan minat baca warga setempat
Publikasi mungkin bisa membantu, kayaknya banyak yang melewatkan acara bagus seperti ini 🙂
perpus keliling, udh jarang keliatan nih yg seperti ini, smoga terus lestari dan berkembang deh, biar makin banyak ilmu yang bisa dibagikan