Geliat Peternak Lokal di Pasar Domba Sagalaherang

By | January 28, 2016

Geliat Peternak Lokal di Pasar Domba Sagalaherang – “Mau liat mbeeeee...”, begitu rengek Ade pagi ini.

Boleh dibilang hampir setiap hari Ade merengek ingin melihat domba. Sempat terpikir untuk memelihara domba sendiri agar tidak repot membawa Ade ke rumah tetangga tiap kali Ade ingin melihat domba.

Tapi setelah dipikir-pikir, nanti siapa yang ngarit rumput untuk makanan domba? Belum bersih-bersih kandangnya. Belum dombanya yang harus dicukur dan dimandikan. Aduh, saya saja sudah malas mandi.. ini kenapa harus sibuk mandiin domba? Ahaha. Bagaimana kalau dombanya sakit? Ditambah lagi memang tidak ada lahan untuk dibuatkan kandang domba di rumah ini. Terus nanti mau disimpan di mana? Kucing sih masih mending, kandangnya masih muat di teras. Tidurnya juga malah di kasur. Kalau domba gimana? Dititip di rumah tetangga? Ah, sama aja bohong. Jadi mau tidak mau ya kalau Ade merengek ingin melihat domba, saya bawa Ade ke rumah tetangga atau ke… Pasar domba.

Pasar Domba? Iya, kalau di Bandung ada Pasar Burung Sukahaji, ada Pasar Ikan Muara, di dekat rumah saya ada Pasar Domba Sagalaherang, sebuah pasar yang khusus menjual berbagai macam ternak kaki empat. Kalau cuma kaki dua sih di pasar biasa juga ada.

Pasar Domba ini beroperasi setiap hari Senin dan Kamis, sama seperti Pasar Tradisional Sagalaherang yang jaraknya juga tak jauh dari rumah.

1419091128198342427

Mulai dari peternak domba, kambing, sapi, sampai munding alias kerbau semua berkumpul di Pasar Domba yang letaknya tepat di belakang SD tempat Ceuceu dan Teteh sekolah. Peternak ini tidak hanya berasal dari dusun sekitar pasar saja. Beberapa peternak yang saya temui mengaku berasal dari Cisalak, Kasomalang, Tambakan, Wanayasa, dan Pagaden. Wow… dari Pagaden ke Sagalaherang itu kan jauh banget.

Dari desa saya sendiri cukup banyak peternak domba, malah di desa sebelah mah hampir tiap rumah ada kandang dombanya 😀

Ternak-ternak yang dijual di Pasar Domba ini dibawa oleh peternak dengan mobil bak terbuka. Kalau kandangnya tidak terlalu jauh sih, ada juga domba yang bawa pakai motor. Caranya? Domba ini diikat kakinya, dimasukkan ke dalam karung, terus disimpan di jok belakang motor. Agar tidak jatuh, domba di dalam karung ini ditali ke jok pakai tambang tentu saja. Kasihan dombanya. Tapi ya demi mengirit ongkos, mau gimana lagi?

Asyik sih melihat mereka bertransaksi. Unik. Biasanya pembeli dan penjual salaman dulu, ngadu bako sampai tercapai kata “Deal”.

Untuk menjaga kesehatan ternak yang diperjualbelikan, ada mantri hewan yang siaga di Pasar Domba.

Biasanya Pasar Domba hanya buka sampai jam 10 pagi. Kalau sedang ramai sih, jam 9 juga sudah bubar.

Penjual domba dan tukang parkir sudah mafhum kalau saya memang tidak akan membeli domba. Malu sih, tapi lama-lama jadi tebal muka hahaha. Ade mah senang tentu saja, bisa elus-elus domba tiap kali ke Pasar Domba. Yaa… demi anak lah. Daripada mesti ngarit tiap hari, lebih baik malu setengah jam tiap dua kali seminggu :))

14190912881896662960

Penasaran dengan geliat peternak lokal di Pasar Domba Sagalaherang? Yuk, kita ketemuan di sini. Ingat, tiap Senin dan Kamis yaaaa…

2 thoughts on “Geliat Peternak Lokal di Pasar Domba Sagalaherang

  1. Chiho Yuki

    Sama seperti di daerah saya ya. Jauh memang dari rumah tp bedanya bukanya ngikuti hari berdasarkan pasaran jawa (pon, pahing, legi, Kliwon)

    Reply

Leave a Reply to Chiho Yuki Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *