Seorang teman dekat saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya saat ini. Kemarin merupakan hari terakhirnya di kantor.
“Sedih sih, tapi udah benar-benar capek. Bosan”, begitu alasannya.
Wajar kalau teman ini merasa capek. Sudah lebih dari 10 tahun bekerja di sana.
“Terus, mau kerja di mana?“, tanya saya.
“Hmmm.. gak, mau ngasuh anak-anak aja di rumah. Nanti sebagian JHT mau dipake modal buat usaha”, jawab teman.
“Lho, gak jadi beli mobil? Kemarin kan kalau JHT cair katanya mau beli mobil?”, saya bertanya kembali. Heran, karena beberapa hari yang lalu ketika kami mengobrol, teman saya ini begitu menggebu ingin membeli mobil.
“Haha… iya, itu gara-gara kemarin pas mudik malah cuma kebagian numpang. Semua sodara pulang kampung pada bawa mobil sendiri. Aku doank yang mudik pake bis. Tapi aku pikir-pikir, beli mobil cuma dipake sesekali, yang ada nanti malah rugi”, kali ini teman saya menjawab dengan mantap.
Beli mobil malah rugi? Koq bisa?
Dulu saya selalu beranggapan kalau memiliki kendaraan pribadi itu enak. Mau kemana-mana tidak perlu repot-repot naik kendaraan umum. Mau jalan-jalan bersama keluarga juga tinggal mengeluarkan mobil dari garasi.
Tapi, benarkah memiliki kendaraan pribadi itu enak?
Yup, memiliki kendaraan pribadi memang enak kalau saja kita tidak perlu memikirkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Biaya ini cukup menguras isi dompet. Bayangkan saja, setiap tahun kita harus mengeluarkan uang untuk membayar pajak tahunan yang lumayan mahal. Mobil mertua saja (pick-up tahun 2010) harus membayar pajak sebesar kurang lebih 1 jutaan/tahun.
Jangan lupa lindungi juga kendaraan kita dengan asuransi, agar ketika terjadi kecelakaan kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar. Belum lagi biaya sehari-hari seperti BBM yang belakangan ini harganya fluktuatif dan juga perawatan berkala semisal ganti oli, ganti kanvas rem, ganti ban, dan lain-lain.
Beli mobil bekas aja? Kan murah?
Semakin bertambah umur mobil, kemampuan jelajah mobil sudah jauh berkurang. Kalau biasanya untuk 12 kilometer mobil hanya memerlukan 1 liter, setelah berumur 5 tahun kemampuan mobil akan berkurang menjadi sekitar 1 liter untuk 10 kilometer. Selain itu perawatan berkala mobil bekas akan bertambah sering ketika masa garansi sudah habis. Karena itulah harga jual mobil mengalami depresiasi dan jelas tidak sebanding dengan seluruh biaya yang sudah dikeluarkan.
Jadi, benar apa yang teman saya bicarakan. Kalau membeli mobil itu malah rugi.
“Kecuali mobilnya memang dipakai usaha”, begitu sambung teman saya.
Iya juga sih. Kalau dipakai usaha, semua biaya di atas bisa tertutupi oleh hasil usaha. Sementara kalau hanya dipakai sesekali, ya jelas rugi.
“Terus, mudik tahun depan tetep gak pakai mobil sendiri donk?”, tanya saya
“Gampang, banyak mobil sewaan. Malah lebih gaya, bisa pilih mobil sesukanya. Kalah gaya deh tuh mobil sodara”, seru teman saya sambil terkekeh.
Dibanding membeli mobil, menyewa mobil memang lebih banyak untungnya. Diantaranya kita tidak perlu memikirkan uang muka dan cicilan hihi…
Pakai mobil sewaan memang tidak bisa kita modif sesuka hati, tapi kalau ada mobil terbaru, kita tinggal pilih mau pakai yang mana. Yang terpenting sih, kita tidak perlu mengeluarkan biaya-biaya seperti untuk STNK, pajak tahunan, perawatan berkala, atau asuransi. Semua sudah ditanggung oleh pemilik mobil sewaan.
Sewa mobil di Jakarta, di mana?
Teman saya ini tinggal di Jakarta, sementara kampung halamannya di Jogjakarta. Untuk aktivitas sehari-hari teman saya dan suaminya mengandalkan busway. Kadang suaminya bersepeda ke kantor. Sementara antar jemput sekolah anaknya memakai mobil jemputan. Sesekali teman saya juga perlu mobil untuk dipakai bersama keluarga. Misalnya untuk mudik ke Jogja yang menurut teman saya lebih enak pakai mobil sendiri dibanding bis.
“Soalnya kalau kebelet pipis, bisa berhenti di mana aja. Coba kalau pakai bis…”, kata teman saya.
Untungnya ada City Home Rent Car yang menyediakan jasa sewa mobil di Jakarta.
Ada apa saja di City Home Rent Car?
City Home Rent Car memiliki armada yang cukup lengkap yaitu Alphard (harga sewa mulai dari Rp. 2.500.000,-), Avanza (mulai dari Rp. 350.000,-), Luxio (mulai dari Rp. 350.000,-), Xenia (mulai dari Rp. 350.000,-) dengan penawaran paket sewa mobil sebagai berikut:
- Paket dalam kota, sewa harian 12 jam dan 24 jam
- Paket luar kota, sewa harian 12 jam dan 24 jam
- Drop off, paket ini available untuk antar jemput di Bandar atau tempat lainnya.
- Lepas Kunci, paket lepas kunci available dengan syarat pemakaian armada minimal 7 hari.
Cukup lengkap ya. Tapi kenapa harus City Home Rent Car? Selain armadanya yang cukup lengkap, City Home Rent Car memiliki banyak kelebihan sehingga layak disebut handal, aman dan terpercaya. Apa saja kelebihan yang dimiliki City Home Rent Car?
- Harga termurah
Siapa pun setuju, kalau harga adalah urusan yang sensitif. Biasanya ada harga, ada rupa. Di City Home Rent Car, kita bisa mendapatkan pelayanan prima dengan harga terbaik yang sangat terjangkau.
- Waktu
Takut mobil datang telat padahal sedang terburu-buru dan juga akan mengurangi waktu kontrak? Armada yang dipesan dari City Home Rent Car akan sampai tepat waktu sesuai dengan perjanjian.
- Pengemudi
Pernah mengalami disupiri orang yang jutek? Bagaimana rasanya? Menyebalkan bukan? Belum lagi kalau sopirnya tidak hafal jalan. Duh, perjalanan yang seharusnya menyenangkan malah terasa menyiksa. Tapi tidak perlu khawatir, karena City Home Rent Car memiliki pengemudi yang berpengalaman dan ramah.
Nah, buat kamu yang sedang memerlukan jawa sewa mobil, boleh banget nih hubungi City Home Rent Car di http://www.cityhomerentcar.com, Telepon 021-9160739 /087781070218 / 081380360728 / BBM 217DA242.
Selamat jalan-jalan yaaa…