Menjelajah Pesona Nusantara Bersama Terios, Si Tangguh Nan Perkasa

By | September 7, 2014

Setiap langkah sejatinya tercipta menjadi perjalanan yang bermakna. Begitupun perjalanan para petualang yang berhasil menguak surga tersembunyi di pelosok Nusantara. Bambang Priyadi, Giri Satrio, Lucia Nancy, Mumun Indohoy, Puput Aryanto, Wira Nurmansyah, dan Maulana Harris adalah 7 blogger yang beruntung bisa bergabung bersama tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise.

7 Blogger yang bergabung dalam Tim Terios 7 Wonders : Hidden Paradise (Credits)

7 Blogger yang bergabung dalam Tim Terios 7 Wonders : Hidden Paradise (Credits)

Sungguh, ini bukan sekedar perjalanan. Petualangan yang mereka lakukan meninggalkan beragam cerita penuh makna yang tak kan pernah terlupa.

Terios 7 Wonders: Hidden Paradise

Bertepatan dengan peluncuran Daihatsu Terios Facelift terbaru Oktober 2013 yang lalu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali menyelenggarakan event Terios 7 Wonders. Event kali ini bertajuk Terios 7 Wonders: Hidden Paradise. Sebelumnya di tahun 2012,  PT Astra Daihatsu Motor sukses menghelat kegiatan pertama Terios 7 Wonders dengan tema Sumatera Coffee Paradise.

Pada kegiatan Terios 7 Wonders: Hidden Paradise, tim Terios 7 Wonders berhasil menyusuri ribuan kilometer perjalanan untuk menguak 7 lokasi tersembunyi di pelosok Nusantara yang memiliki pesona ibarat surga.

Selain persiapan dan kondisi fisik yang prima, tentu saja perjalanan dan petualangan panjang ribuan kilometer seperti ini membutuhkan sosok yang tangguh. Adalah Daihatsu Terios sebagai 7 seater SUV (Sport Utility Vehicle) yang mampu menemani tim menyelesaikan ekspedisi panjang ini. Sesuai dengan tagline-nya “Discover the New Adventure”, Daihatsu Terios terbaru berhasil menguak 7 Hidden Paradise di Pulau Jawa – Pulau Komodo.

Hidden Paradise #1, Desa Sawarna

Petualangan anggota tim dimulai dengan tujuan mengungkap eksotisme sebuah desa yang berjarak sekitar 185 km dari Jakarta . Beberapa anggota tim belum terbiasa dengan road trip berjam-jam berada di dalam kendaraan. Begitu juga dengan ketangguhan Terios, yang diuji pertama kalinya di sini. Ya, Tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise memulai rangkaian perjalanan panjang dari Jakarta menuju Sawarna dengan New Daihatsu Terios yang baru keluar dari pabrik.

“Saking barunya km-nya aja baru 7 km, jok masih terbungkus plastik dan baunya masih bau showroom ” (Harris)

Tak banyak kendala berarti, selain kesiapan mobil yang seharusnya sudah digunakan minimal 200 km sebelum dipakai untuk road trip selama empat belas hari. Sayangnya, point ini yang sedikit terlewatkan oleh tim Terios 7 Wonders : Hidden Paradise.

Tapi ini pun tak menjadi masalah. Jalan berliku dan tanjakan curam yang menjadi makanan wajib bagi tujuh mobil Terios ketika melewati jalur perjalanan Sentul – Pamoyanan – Cijeruk – Lido – Cicurug – Sukabumi lewat jalur alternatifnya – Pelabuhan Ratu – Citepus – Cisolok – Bayah – Pantai Sawarna dilewati dengan mudah.

SS 2014-09-08 at 1.08.42 AM

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 6 jam, akhirnya tim berhasil sampai di Desa Sawarna, sebuah desa ramah lingkungan yang terletak di Kecamatan Bayah, Kabupaten Banten. Selepas memasuki pintu gerbang, cukup berjalan selama 20 menit setelah menyebrangi jembatan bambu yang bergoyang saat dilewati, di sinilah sahabat petualang bisa menemukan surga yang sesungguhnya, Pantai Ciantir. Pantai dengan hamparan pasir putih yang lembut sepanjang 65 km dan debur ombak yang cukup kuat sangat cocok bagi sahabat petualang yang gemar bermain pasir pantai ataupun surfing.

SS 2014-09-08 at 1.57.22 AM

Perjalanan bisa dilanjutkan ke Pantai Tanjung Layar, di mana sahabat petualang bisa melihat dua buah batu besar yang disebut Batu Layar berdiri gagah dikelilingi karang-karang yang kokoh, ditemani deburan ombak sambil menanti hadirnya sunset.

SS 2014-09-08 at 2.04.52 AM

Sebenarnya masih banyak obyek wisata lain di Sawarna, seperti Pantai Legon Pari, Pantai Karang Taraje, Pantai Karang Bokor, Pulau Manuk, Goa Lalay atau Goa Cangir.

Menurut Wira, selain surga bagi para fotografer dengan seascape-nya, Sawarna juga merupakan surga untuk pecinta caving. Karena beberapa gua yang tersebar di beberapa titik Desa Sawarna memiliki karakteristik yang berbeda dan ini tentunya merupakan surga bagi para cavers.

Hidden Paradise #2, Merapi – Desa Kinahrejo

Meninggalkan Desa Sawarna, Tim Terios 7 Wonders : Hidden Paradise melanjutkan perjalanan panjang menuju Kota Gudeg, Jogjakarta. Sesampainya di Jogjakarta, tim disambut hangat oleh Daihatsu Jogja dan kembali melanjutkan perjalanan ke Desa Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Desa Kinahrejo adalah sebuah desa tempat tinggal juru kunci Merapi, Mas Penewu Soeraksohargo atau lebih dikenal dengan nama Mbah Maridjan, yang meninggal saat beliau sedang menjalankan tugas, menjaga Merapi yang menumpahkan seluruh isi perutnya 5 November 2010 yang lalu.

Mbah Maridjan, juru kunci yang berpegang pada prinsip: “Sedumuk bathuk senyari bumi ditohi pati atau sejengkal tanah akan dibela sampai mati”, meninggalkan sebuah teladan bagi kita yaitu melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Letusan Gunung merapi tak hanya menewaskan Mbah Marijan, puluhan warga juga turut disapu wedhus gembel. Awan panas lebih dari 600 derajat Celcius menerjang Desa Kinahrejo dan menyapu bersih semuanya tanpa terkecuali. Beberapa kawasan juga terdampak oleh erupsi Gunung Merapi.

Tak hanya meluluh lantakkan harta benda milik penduduk sekitar, kesenian tradisional dan budaya masyarakat Jogja seperti Tari Jathilan pun hampir punah. Karena saat terjadinya erupsi Gunung Merapi, seluruh peralatan yang biasa digunakan untuk pagelaran Tari Jathilan ikut musnah. Tak ada satu pun yang tersisa.

Karenanya sebagai bukti konkrit respon positif dari Daihatsu terhadap Desa Kinahrejo, Tim Terios 7 Wonders : Hidden Paradise melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertajuk “Penanaman 10,000 Pohon – Hijau Bersama Daihatsu” dan beasiswa bagi 10 anak dari warga yang tidak mampu.

SS 2014-09-08 at 3.42.44 AM

Kegiatan CSR di Desa Kinahrejo ini disuguhi Tari Jathilan sebagai upaya pelestarian dan pengenalan kembali Tari Jathilan sebagai kesenian khas masyarakat lereng Gunung Merapi.

SS 2014-09-08 at 3.56.30 AM

Kini kawasan lereng Merapi yang tertimbun muntahan lahar memang tak bisa dihuni lagi, namun kawasan ini menjadi obyek wisata baru yang unik dan berbeda dari sebelumnya.

Merapi Lava Tour, menjadi primadona wisata baru di Jogjakarta. Timbunan material yang menyelimuti kontur Merapi yang tidak rata, banyak tanjakan dan turunan cukup membuat jantung berdebar. Tak cukup sampai disitu, tantangan lava tour juga diberikan saat harus melewati jalur berkelok-kelok dengan jurang besar berisi mobil pengeruk pasir yang sedang bekerja.

SS 2014-09-08 at 4.09.46 AM

Menurut Rizky, jurnalis otomotif yang menjadi sopir Terios #7, perlu kelihaian memainkan setir dan rem saat menghadapi tanjakan dan tikungan pasir seperti di Kinahrejo ini. Kehandalan Terios di jalan berpasir tak lain karena Terios dilengkapi dengan Anti-Lock Braking System (ABS) yang berfungsi untuk mencegah roda terkunci saat terjadi pengereman mendadak. Rem cakram di roda depan dipadukan dengan rem tromol di roda belakang sanggup menahan Terios tanpa masalah.

Selain itu suspensi MacPherson Strut di roda depan dan 5 link rigid axle  di roda belakang terbukti sangat tangguh dalam meredam goncangan tanpa membuat mobil menjadi limbung.

Mesin 3SZ-VE 1495cc 4 silinder DOHC VVT-i bertenaga 109 hp/6.000 rpm dan torsi 145 Nm/4.400 rpm membuat Terios mampu melahap tanjakan-tanjakan ekstrim tanpa hambatan berarti. Ground clearance setinggi 200 mm juga membuat Terios sanggup melewati gundukan tanah yang tinggi, kemampuan yang harus dimiliki setiap mobil yang hendak melewati jalur lava tour ini.

Pelan tapi pasti, masyarakat dan pemda setempat terus bangkit kembali membangun plus penghijauan. Desa yang luluh lantak oleh abu merapi kini sudah disulap menjadi objek wisata. Bahkan, warga sekitar mulai bisa mengoptimalkan wisata pasca-erupsi tadi. Selain miliaran kubik material, dan lava tour, warga juga mengumpulkan puing-puing yang tersisa untuk dijadikan memorabilia (museum), sehingga pengunjung bisa menyaksikan bukti keganasan salah satu puncak abadi di Pulau Jawa.

SS 2014-09-08 at 5.38.24 AM

Melihat apa yang tersisa dari amukan Merapi ini, kita yang terhindar dari bencana sudah semestinya mensyukuri hidup.

Hidden Paradise #3, Tengger

Perjalanan Tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise berlanjut menuju Desa Ranu Pane, desa terakhir yang bisa ditempuh oleh roda empat sebelum mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru. Berada di ketinggian 2200 meter di atas permukaan laut membuat suhu udaranya normal pada siang hari namun sangat menusuk jika malam tiba. Di desa inilah suku Tengger menetap.

Tengger, berasal dari suffix nama pendahulunya Roro An(teng) dan Joko Se(ger), secara etimologis berarti tanpa gerakan. Dalam artian yang menunjuk kepada perilaku yang berbudi luhur, sederhana dan bersahaja, serta tak ingin macam-macam.

Masyarakat tradisional Tengger masih memegang teguh akar budayanya. Dalam tata ruang hunian, keberadaan pawonan (dapur) tetaplah yang utama. Selain sebagai dapur, pawonan juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya keluarga untuk menghangatkan diri, bahkan menerima tamu yang telah dianggap sebagai sanak (keluarga), dan tak ketinggalan berbagi kudapan khas Suku Tengger.

SS 2014-09-08 at 10.07.06 PM

Inilah hidden paradise alias surga tersembunyi dari Suku Tengger yang selama ini jarang diketahui masyarakat umum.

Ditambah lagi pengalaman bermalam dalam tenda dan diselimuti udara malam Ranupane yang dingin dan dihiasi oleh langit bertabur bintang. Sungguh kesempatan yang langka dan luar biasa.

SS 2014-09-08 at 10.02.03 PM

Kecintaan warga Tengger terhadap alam sangat tinggi. Karena itu tak heran jika kehidupan mereka sangat bersahaja.

Di Desa Ranupane tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise kembali melakukan program sosial kepada masyarakat Tengger berupa pemberian 14 set alat kebersihan yang terbuat dari limbah daur ulang (ban bekas), sapu lidi dan beberapa kaos 7 wonders. Bantuan berupa alat kebersihan ini dinilai sangat penting mengingat semakin maraknya wisatawan/pendaki yang naik ke Gunung Semeru sementara kesadaran akan kebersihan dirasa kurang.

SS 2014-09-08 at 10.10.40 PM

Hidden Paradise #4 : Taman Nasional Baluran

Salah satu destinasi yang memang tidak boleh dilewatkan jika kita mengunjungi Jawa Timur adalah Taman Nasional Baluran. Baluran adalah miniatur alam Indonesia. Dari gunung, bukit, sabana, hutan hujan, pantai, hingga bawah laut yang masih sangat cantik.

Hamparan savana seluas 250 km persegi yang didiami banteng Jawa, rusa, kera, merak membuat kita merasa seperti di Afrika. Itulah sebabnya Baluran diberi julukan ‘Africa Van Java’.

Lagi-lagi ketangguhan Daihatsu Terios diuji disini. Jalan berliku dan rusak tak jadi soal. Semua anggota dipastikan tetap nyaman selama perjalanan.

Ada banyak yang bisa kita lakukan jika mengunjungi Taman Nasional Baluran. Kita bisa menaiki menara pandang setinggi 5 meter untuk melihat Baluran 360 derajat atau mengikuti Safari Night yang tentu saja memiliki sensasi tersendiri, berjalan-jalan hanya diterangi lampu senter, sementara ada satwa yang mengawasi dari kejauhan.

SS 2014-09-08 at 10.35.00 PM

Perjalanan Tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise di Taman Nasional Baluran ini sekaligus sebagai penutup perjalanan di Pulau Jawa, sebelum Tim menyebrangi lautan, menuju Pulau Lombok.

Hidden Paradise #5 : Sade Rembitan – Lombok

Selepas makan pagi di Taman Nasional Baluran, seluruh tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise melanjutkan perjalanan menuju surga tersembunyi berikutnya yang berada di Pulau Lombok, tepatnya di Desa Sade.

Meski terletak tak jauh dari pinggir jalan raya di daerah Rembitan, Lombok Tengah, namun desa ini merupakan salah satu desa masyarakat suku Sasak yang masih mempertahankan keasliannya. Mulai dari bentuk rumah, bahasa sehari-hari, sampai adat istiadatnya.

Suku Sasak berada di Desa Sade Rambitan, Lombok, NTB. Di tempat wisata yang satu ini, kita akan mendapatkan pemandangan dari sajian kehidupan tradisional mereka yang tetap terjaga. Kesenian Gendang Beleq, tari Paresehan, tarian yang mirip seperti tari Bali, hingga Tari Amek Tempengus merupakan acara yang biasa dilakukan manakala menerima tamu.

SS 2014-09-08 at 11.49.57 PM

Desa Sade Rambitan ini mempunyai luas 5500 meter persegi. Keunikan dari desa ini adalah jumlah warganya yang selalu tetap. Di sana ada 150 rumah dengan jumlah warga sekitar 700 orang, yang semuanya memiliki ikatan keluarga.

Masih banyak nilai kearifan lokal yang bisa kita pelajari dari Suku Sasak ini. Misalnya saja penggunaan kotoran kerbau  untuk mengepel yang bertujuan untuk menjaga lantai tetap hangat dan tidak lembab pada musim dingin dan tidak kering pada musim kemarau, juga menghilangkan debu, serta mengeraskan tanah seperti halnya semen. Selain itu kotoran kerbau juga dipercaya bisa membuat rumah terbebas dari gangguan roh jahat.

Bentuk arsitektur rumah di Desa Sade juga mengandung nilai filosofis tersendiri. Misalnya tiga anak tangga kecil di setiap rumah warga Suku Sasak. Jumlahnya melambangkan Wetu Telu (tiga waktu) dalam kehidupan manusia, yaitu: lahir, berkembang, dan wafat. Juga bentuk pintu rumah yang sangat rendah yang membuat para tamu harus menunduk saat mememasukinya. Hal ini menandakan bahwa siapapun yang masuk harus menunjukkan kesopanan dan rasa hormat terhadap pemilik rumah.

Serta ada lumbung padi yang memberi tanda agar mereka biasa hidup berhemat, karena simpanan di dalamnya hanya bisa diambil pada saat-saat tertentu. Misalnya seperti ketika gagal panen atau ada kematian. Hanya wanita yang diperbolehkan naik ke lumbung padi, ini juga menandakan penghargaaan yang tinggi pada kaum wanita yang dipercaya bisa menjaga harta keluarga.

SS 2014-09-09 at 12.42.21 AM

Cara hidup yang sangat bersahaja, damai, dan jauh dari keserakahan seperti manusia modern inilah yang membuat desa ini layak diangkat sebagai bagian dari Terios 7 Wonders : Hidden Paradise. Dari desa Sade, Tim Terios 7 Wonders beranjak menuju Pondok Pesantren Almasyhudien Nahdlatulwathan untuk memberikan bantuan sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility Daihatsu Mataram.

Sebelum menuju hidden paradise berikutnya, Tim Terios 7 Wonders lebih dulu singgah di Pink Beach atau Pantai Tangsi. Pantai Tangsi terletak di Desa Temeak, Kabupaten Jerowaru, Lombok Timur, jaraknya sekitar setengah jam perjalanan dari pusat kota Mataram. Perjalanan menuju Pantai Tangsi tidaklah mudah, banyak jalanan curam berbatu yang sebenarnya mulai diperbaiki.

Pantai ini sebenarnya masih terlihat berpasir putih seperti pantai umumnya, namun begitu pasirnya diamati lebih dekat, tampak ada butiran-butiran merah yang membuat warna pasir seolah-olah menjadi merah muda alias pink. Butiran merah ini berasal dari pecahan koral berwarna merah yang terdapat di pesisir pantai.

SS 2014-09-09 at 12.51.26 AM

Selepas dari Pink Beach, Tim Terios kemudian melaju ke Pantai Selong Belanak. Pantai ini sendiri berada di samping Pantai Mawun, Lombok Selatan. Berbeda dengan Pantai Tangsi yang butiran pasirnya agak kasar karena tercampur dengan pecahan koral, pasir di Selong Belanak sangatlah halus.

Hidden Paradise #6 : Dompu – Bima

Bagi saya, yang terlintas pertama kali saat mendengar kata Sumbawa adalah susu kuda liar. Ternyata memang inilah yang jadi destinasi hidden paradise Tim Terios 7 Wonders berikutnya, yaitu Dompu, tempat salah satu peternakan kuda liar di Sumbawa.

Perjalanan dari Lombok melewati Kabupaten Sumbawa Besar menuju Kabupaten Dompu bisa dibilang merupakan perjalanan terpanjang kedua setelah perjalanan dari Sawarna menuju Yogyakarta yang menempuh perjalanan sepanjang 575 km. Di hari ke-10 ini Tim Terios 7 Wonders menempuh jarak sekitar 466 km.

Namun penumpang masih tetap nyaman meski sudah melakukan perjalanan selama 10 hari, selain karena jalannya beraspal mulus, Daihatsu Terios juga dilengkapi 5-link rigid axle dengan per keong serta shock absorber yang empuk.

Tim Terios 7 Wonders berkunjung ke Desa Palama, Donggo, Bima, Nusa Tenggara Barat. Di Desa Palama, umumnya satu rumah memiliki satu kuda peliharaan. Meski namanya memang kuda liar. Tapi, kuda-kuda ini sudah ada yang memiliki. Hanya saja dikembangbiakan secara liar, tanpa kandang, dan akhirnya lebih dikenal sebagai kuda liar.

SS 2014-09-09 at 12.46.54 AM

Kuda yang diiperah susunya ternyata kuda yang sudah cukup umur dan ada ritual adat yang harus dilakukan sebelum susu kuda itu diperah.

Susu kuda liar rasanya tak jauh berbeda dengan susu sapi. Dapat dikonsumsi manusia dengan aman. Bedanya, susu  kuda liar mengandung banyak antibakteri yang bisa membuatnya tahan lebih lama.

Tim beranjak meninggalkan Dompu. Tak terasa, perjalanan tim sudah mendekati tujuan.

Hidden Paradise #7 : Pulau Komodo

Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya sampailah Tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise di surga tersembunyi yang terakhir, Pulau Komodo.

Tak mengherankan jika Pulau Komodo menjadi satu dari 7 keajaiban dunia yang baru. Pesona alam dan juga komodonya itu sendiri sangat membuat takjub siapa saja yang datang ke sana.

Perjalanan para Sahabat Petualang menuju Pulau Komodo dimulai dengan bertolak dari Labuan Bajo sebelum matahari tebit, tepatnya pada pukul 05.00 WITA. Dan setelah menempuh perjalanan laut selama 5 jam, tibalah rombongan di pulau Komodo. Di sini Terios menjadi satu-satunya mobil kendaraan yang pernah ke Komodo. Namun dengan alasan konservasi mobil tidak dihidupkan.

Tak hanya terdapat di Pulau Komodo saja, di Pulau Rinca, sebuah pulau kecil yang tak jauh dari Pulau Komodo juga terdapat komodo. Konon komodo liar bisa dijumpai di setiap sudut tempat tersebut.

Perjalanan menuju Pulau Rinca diawali dari Loh Buaya. Sebuah dermaga yang sekaligus menjadi pintu masuk ke Pulau Rinca. Dengan menggunakan perahu phinisi, kita akan sampai di sana.

SS 2014-09-09 at 1.28.56 AM

Di sini, para jurnalis berpisah dengan para blogger yang memiliki agenda acara berbeda. Para jurnalis pun menjelajah Pulau Komodo pada siang harinya dengan dipandu oleh dua orang ranger. Karena terbatasnya waktu, rombongan memilih untuk menjalani Short Trek (tour jarak pendek).

Tidak hanya komodo yang rombongan temui selama tour, beberapa ekor rusa juga dengan bebasnya berkeliaran di sekitar rombongan dan komodo. Menurut yang para ranger kepada para Sahabat Petualang Terios, rusa adalah salah satu mangsa utama dari komodo yang populasinya saat ini sekitar 2000 ekor.

Petualangan di pulau komodo ini menjadi penutup dari petualangan Tim Terios 7 Wonders: Hidden Paradise. Banyak rasa dan cerita yang telah dilewati oleh para petualang ini.

SS 2014-09-09 at 1.21.51 AM

Bagi kami, Terios itu…

Hampir 4 tahun sudah setiap perjalanan keluarga saya ditemani oleh Terios.

Petualangan Terios bersama keluarga dimulai sekitar tahun 2010 yang lalu. Sementara perjalanan terjauh Terios bersama keluarga… hmmm, tidak terlalu jauh sih, hanya Taman Safari. Percaya atau tidak, waktu itu kami hanya perlu mengisi bensin 100 ribu untuk pulang pergi (kurang lebih 250 km).

Sisanya sehari-hari Terios ini dipakai menemani suami kerja. Kerja yang lumayan berat. Bayangkan saja, Terios ini harus menempuh perjalanan antar kota, naik turun pegunungan dari Subang ke Bandung sejauh ±50 km, kemudian kembali lagi ke Subang dengan rute dan jarak tempuh yang sama. Tapi memang dasar Terios ini tangguh, meski saat ini hampir menginjak kilometer yang ke 70 ribu, selain biaya service rutin, belum ada keluhan yang berarti. Konsumsi BBM-nya juga masih mantap, isi bensin full tank paling satu minggu sekali. Irit banget deh

Beberapa bulan yang lalu, kami “terpaksa” menghadiri undangan salah seorang teman di kawasan Ciwidey. Tidak hadir rasanya tidak enak. Meski buat kami ini perjalanan cukup jauh (terbukti dari bekal yang waktu itu memenuhi area belakang), tapi kami tetap datang.

Selesai undangan, bingung juga. Mau terus pulang koq sayang ya… sudah jauh-jauh koq cuma numpang makan? Jadilah waktu itu kami mampir dulu ke Kawah Putih.

Sebenarnya kami pernah berkunjung ke Kawah Putih, dulu… waktu masih pakai mobil lama. Sayangnya, perjalanan kami saat itu terhenti di tengah jalan, karena mobil yang kami tumpangi saat itu tidak kuat melewati tanjakan menuju tempat parkir Kawah Putih. Mobil mundur dan menabrak tebing. Akhirnya kami malah putar balik, dan pulang dengan mobil penyok. Sedih. Sudah pulang dengan mobil penyok, eh… keinginan narsis di Kawah Putih pun tak tersampaikan hahaha

Nah, sewaktu ke Kawah Putih sama Terios kemarin, pas lewat tanjakan yang sama saya merem sambil komat kamit. Alhamdulillah… lancar jaya! Enteng saja itu tanjakan dilewatin. Fiiuuuhhh… akhirnya punya juga foto selfie di Kawah Putih 😀

Jalanan yang cukup berkelok, tanjakan yang curam, dan beberapa jalan yang berbatu dan berlubang tidak menghalangi anak-anak untuk bisa tidur nyenyak di jok belakang. Jangankan anak-anak, saya yang duduk di kursi penumpang tepat di samping sopir pun tetap bisa tidur dengan nyenyak hehehe

Bensin? Tetap irit lah. Kalaupun BBM sampai naik, rasanya kami tak perlu khawatir urusan BBM mengganggu keuangan keluarga.

Ya, bagi kami, Terios lebih dari sahabat bertualang, tapi juga sahabat keluarga. Sahabat yang setia mengantarkan setiap langkah kami, menggapai impian dan cita-cita.

rush

Tulisan ini diikutsertakan dalam blog contest Terios 7 Wonders – Amazing Celebes Heritage

Referensi cerita dan gambar :

  • http://daihatsu.co.id/corporate/e-magazine
  • http://simplyindonesia.wordpress.com
  • http://girisatrio.wordpress.com
  • http://lucianancy.com
  • www.wiranurmansyah.com

– Bukti follow Vivalog & Daihatsu :

SS 2014-09-08 at 2.22.35 AM SS 2014-09-08 at 2.21.39 AM

SS 2014-09-08 at 10.52.50 PM

 

SS 2014-09-09 at 11.30.19 AM

 

41 thoughts on “Menjelajah Pesona Nusantara Bersama Terios, Si Tangguh Nan Perkasa

  1. astrid

    Wow… your writing is awesome! 🙂 Good luck on the contest.. hope you win 🙂

    Reply
    1. oRiN Post author

      nuhuunn… ini cuma merangkum catper orang, mudah2an bisa nyusul nulis catper sendiri 😀

      Reply
    1. oRiN Post author

      haha.. iya, mak. ngiri yaaaa… mudah2an kita bisa seperti mereka 😀

      makasih kunjungannya mak 🙂

      Reply
    1. oRiN Post author

      iya, bukan cuma jalan-jalan… tapi juga membantu masyarakat sekitar.. bermakna banget pastinya 🙂

      makasih ya 🙂

      Reply
  2. Borobudur

    ada pepatha bilang bila jatuh jangan takut untuk bangkit lagi, jadi jangan mudah menyerah…semangat. salam kenal ya, ditunggu kunjungan baliknya

    Reply
    1. oRiN Post author

      iya nih, beneran ngarep… jalan-jalan dari menang lomba… kapan ya? semoga secepatnya aamiin… 😀

      Reply
  3. Lusi

    Udah pernah nulis ttg ini sih terus dapat nominasi + ditraktir ke Jakarta ketemu Mumun segala. Jadi yg sekarang skip karena idenya nggak muncul, temanya sama sih heheheee

    Reply
    1. oRiN Post author

      iya mak lusi…. tahun kemaren aku gak ikut. mak lusi dapet jalan2 yaaa… jadi aku ikut yang sekarang aja… gak kepilih juga gak apa-apa sih 😀 *padahalnangisdipojokan

      Reply
  4. mrbedelhoki

    udah deh bund,
    siapain bekal dari sekarang.
    tulisan keren kek begini sih udah pasti masuk final.
    semoga jadi juara utama ya.
    amin amin amin

    salam ganteng eh sukses 😀

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *