Riuhnya suasana Bandung seminggu terakhir kemarin sudah jelas menjadi perhatian warga, bukan hanya warga Bandung, tapi juga warga luar kota Bandung bahkan luar negeri. Ya, apalagi kalau bukan karena peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60.
Sebagai tuan rumah yang baik, sudah seharusnya kota Bandung berbenah mempercantik diri. Berkat kerja keras Kang Emil beserta staff dan jajaran aparat lain, juga bantuan dari relawan yang bekerja siang malam tanpa kenal lelah, Bandung tidak hanya berubah menjadi jauh lebih cantik, perhelatan ini juga berjalan dengan sukses. Alhamdulillah.
Gedung Merdeka, sumber foto : FB Kang EmilKini, Bandung yang someah hade ka semah semakin dikenal dunia. Dan bukan rahasia pula kalau Bandung merupakan salah satu surga buat para penggila belanja, terutama belanja pakaian. Mereka tidak hanya berasal dari kota-kota sekitar Bandung, tapi juga dari luar provinsi sampai luar Jawa.
Sepertinya sih mereka tergiur karena banyak pilihan tempat belanja di Bandung, mulai dari FO, distro, mal, sentra kerajinan, sampai pasar tradisional. Selain itu, harga pakaian di Bandung juga boleh dibilang relatif lebih murah dengan kualitas yang bagus.
Pilihannya juga banyak. Mau belanja jeans? Tinggal pergi ke Cihampelas sekalian mampir ke Taman Pasupati. Kalau mau sepatu tinggal ngesot ke Cibaduyut, kalau mau pakaian sisa ekspor tinggal melenggang ke Dago, melipir sedikit sampai di Tebing Keraton yang sedang kekinian itu. Perlu pakaian bekas impor biar tampil gaya dengan budget minimal? Tinggal blusukan ke Pasar Induk Gedebage
Ah, saya mah perlunya bahan buat bikin baju. Kainnya aja gitu beli dimana? Mampir deh ke ITC Kebon Kalapa atau ke Pasar Baru. Tapi jangan harap bisa menemukan payung-payung manis berwarna warni yang sempat bergelantungan di sepanjang jalan Otista seperti ini ya…
Suasana Pasar Baru menjelang perayaan KAA, sumber foto : FB Kang EmilSudah raib tanpa jejak itu mah! Sayang sekali ya… mudah-mudahan kalau diganti lebih awet dan warga Bandung bisa menjaganya dengan baik.
Mau belanja sambil kongkow-kongkow dan ngadem tinggal masuk mall. Ada mall pertama di Bandung BIP yang masih kokoh berdiri sampai sekarang, ada PVJ, Braga Citywalk, dan masih banyak lagi. Tidak hanya pakaian, barang-barang elektronik—seperti gadget terbaru, TV, mesin cuci, kulkas, dan lain-lain—juga gampang ditemukan.
Kalau mau barang elektronik dengan harga yang sedikit miring sih mampir saja ke IBCC di Jalan Ahmad Yani, atau ke Jalan ABC yang tidak terlalu jauh dari Gedung Merdeka. Kemarin juga saya beli mesin cuci di Jalan ABC.
Baru pertama kali beli mesin cuci dan gak tahu cara kerja mesin cuci? Gak usah malu tanya ke penjaga toko. Pasti dijawab dengan ramah. Namanya juga urang Bandung, pasti someah hade ka semah 😀
Kalau canggung, cari tahu saja cara kerja mesin cuci di situs-situs yang bisa dipercaya. Hampir semua lokasi belanja ini memungkinkan calon pembeli menawar harga.
Nah, biar dapat barang idaman dengan harga terbaik dan sesuai kantong, pelajari tips tawar-menawar berikut ini.
- Senyum! Senyum ini trik utama saat menawar harga. Kalau pembeli murah senyum, penjual juga pasti kasih harga murah. Ingat, pedagang juga manusia! Sikap ramah biasanya akan berbuah manis dan membuat proses tawar-menawar jadi lebih mulus. Sebaliknya, pembeli yang jutek dan suka bentak-bentak biasanya gak dapat tanggapan bagus dari penjual atau malah bisa-bisa diusir dari tokonya. Kalau penjual yang jutek? Udah tinggalin aja! Hehe
- Jangan tawar barang-barang yang sudah dipasangi banderol harga! Tapi, ada juga penjual di pasar tradisional yang pasang label harga hanya untuk patokan harga awal, jadi masih bisa ditawar terutama untuk pembelian dalam jumlah besar. Pengetahuan harga sebelum masuk toko juga bermanfaat jadi bekal. Tanya teman atau penduduk lokal yang sudah biasa belanja di Bandung, jadi kalau pedagang kasih harga awal di atas harga normal, tidak perlu ragu-ragu menawarnya. Browsing harga melalui internet juga lumayan membantu.
- Keluarkan jurus basa-basi dan humor. Di tengah proses tawar-menawar yang seru, cairkan suasana dengan humor-humor andalan untuk melepas ketegangan si penjual yang mungkin sudah jaga toko dari pagi atau menghadapi banyak pembeli rewel seharian. Selain humor, basa-basi terkait barang yang akan dibeli juga bisa membantu. Misalnya, tanyakan cara kerja mesin cuci dan cara merawat mesin cuci biar awet.
- Tunggu sampai tidak ada calon pembeli lain nguping. Tentunya pedagang gak mau kasih harga rendah kalau ada calon pembeli lain di sekitar. Karena kalau satu pembeli dapat harga rendah, yang lain juga bakal minta. Tunggu sampai agak sepi atau jauh dari calon pembeli lain, baru ajukan harga tawaran.
- Siap-siap pindah ke toko sebelah. Kalau harga tetap tidak cocok, daripada bikin kantong jebol, mending tinggalkan toko dengan tangan kosong. Untung-untungan juga sih, penjual bisa jadi memanggil lagi buat kasih kesempatan terakhir. Kalau gak dipanggil lagi, pindah ke toko sebelah. Capek?? Demi harga murah atuh lah… 😀
Dengan banyak pilihan barang ketika belanja di Bandung, kadang jadi sulit menentukan pilihan dan berujung bikin kalap. Biar tetap terkontrol, ikuti tips umum ini:
- Beli pakaian bekas impor dari Pasar Induk Gedebage tidak ada salahnya asalkan pakaian yang kita beli tidak cacat, bersih, dan harganya masuk akal. Baru atau bekas, pakaian yang baru dibeli dari toko perlu dicuci ulang untuk menghilangkan tumpukan debu dan sisa-sisa bahan kimia selama proses produksi.
- Banyak jeans atau sepatu dipasangi label merek-merek terkenal, padahal sebenarnya palsu. Daripada beli barang bermerek palsu, mending beli jeans atau sepatu yang tidak bermerek atau bermerek lokal tapi berkualitas. Walaupun kecil kemungkinan pembeli barang palsu berurusan dengan hukum, membeli barang palsu tetap melanggar hukum. Lagian, malu dong pakai sendiri atau kasih oleh-oleh barang palsu. Bayangin aja kalau kita juga dapat cinta yang palsu, gimana tuh rasanya? Uhuks… 🙂
Sebelum keriuhan dan sisa-sisa perayaan KAA di Bandung hilang, hayu atuh kita belanja… happy shopping ya… 😀
ngomongin KAA, sayang ya teh atribut di sekitaran gedung merdeka banyak yang dirusak setelah acara KAA selesai