Meikarta, Solusi Hunian Masyarakat Urban

By | October 2, 2017

Sore itu mobil kami terhenti di lampu merah Pasteur. Kalau dilihat di Google Maps sih, arus lalu lintas di sini warnanya memang merah. Padahal kantor suami tinggal beberapa meter lagi. Kebetulan pula ada pekerjaan yang mengharuskan suami datang ke kantor di hari Sabtu. Maklum saja, hari Sabtu Bandung biasanya diserbu oleh para pelancong khususnya dari Jakarta.

Demi mengusir jenuh, saya membuka Twitter. Nampak iklan Meikarta yang belakangan ini seringkali saya lihat muncul di beberapa kanal medsos. Tak hanya lewat iklan, teman-teman pun banyak yang membicarakan Meikarta di status dan juga di WA (WhatsApp) group. Yang menarik perhatian saya adalah, murahnya harga yang ditawarkan Meikarta.

Bagaimana tidak, harga properti di sekitar Bekasi – Cikarang saat ini mencapai 18-20 juta per meter persegi. Sementara Meikarta menawarkan harga di bawah 12.5 juta per meter persegi, serta kredit kepemilikan rumah atau apartemen selama 20—25 tahun dengan suku bunga 8,25%.

Siapa yang tidak tertarik dengan penawaran dari Meikarta ini. Apalagi bagi saya yang belum memiliki rumah sendiri. Kendala yang saya hadapi sih jujur saja… sulit mengumpulkan uang untuk DP. Kalaupun ada terkumpul untuk DP, bunganya terasa cukup mencekik dan ini tentu saja harus dijalani bertahun-tahun sampai cicilannya lunas.

 
Bisa jadi kendala ini pula yang dihadapi oleh 11 juta penduduk Indonesia lainnya yang juga belum memiliki rumah sendiri.

Kebutuhan Rumah di Indonesia

Berdasarkan data dari Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, diperkirakan hingga tahun 2025 angka kebutuhan rumah di Indonesia mencapai 30 juta unit sehingga kebutuhan rumah baru diperkirakan mencapai 1,2 juta unit per tahun.

Dari survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, data backlog atau selisih antara pasokan rumah dan kebutuhan saat ini mencapai 11,4 juta, yang artinya ada 11,4 juta penduduk Indonesia yang belum memiliki hunian sendiri.

Bagaimana dengan di Jakarta? Masih setali tiga uang. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, persentase warga yang mengontrak di DKI Jakarta melebihi persentase nasional.

program sejuta rumah

Solusinya? Pemerintah sendiri sudah menggelar program 1 juta rumah. Tetapi tentu saja untuk mengatasi persoalan penyediaan rumah bagi masyarakat ini juga memerlukan kerjasama antar lembaga Negara dan pihak swasta.

Salah satu solusinya adalah Meikarta, inovasi terbaru dari Lippo Group yang hadir di Cikarang.

Kenapa Meikarta dibangun di Cikarang?

Dipilihnya Cikarang sebagai lokasi pembangunan Meikarta tentunya bukan tanpa alasan. Menurut CEO Lippo Group James Riyadi di Jakarta, pembangunan tahap pertama kota ini sudah dirancang sejak 2014 dan pengerjaan fisik sudah dilakukan sejak Januari 2016 dengan pembangunan ratusan gedung pencakar langit setinggi 35-46 lantai. Lokasi kota baru ini berada di timur Jakarta dan dikelilingi beberapa kota baru seperti Lippo Cikarang, Jababeka, serta MM2100.

Cikarang sendiri merupakan daerah penyangga ibu kota Jakarta. Saat ini di Cikarang bermunculan pusat bisnis dan ritel yang mendorong kota tersebut menjadi daerah yang terus berkembang hingga beberapa tahun ke depan.

Laju pertumbuhan penduduk kota Bekasi di tahun 2012 mencapai angka 4% dan terus bertambah setiap tahun. Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk ini karena arus migrasi yang cukup tinggi di Bekasi, dimana para urban terus datang setiap tahunnya.

Dari mana para urban ini datang? Katanya sih nih… warga urban ini masyarakat Jakarta yang terpinggirkan. Karena sulit mendapat hunian di Jakarta, maka daerah pinggiran Jakarta lah yang jadi incaran. Hal ini mengakibatkan tingkat kebutuhan akan properti yang layak huni di Bekasi sangat tinggi.

Mencari rumah dengan lingkungan yang nyaman dengan harga kisaran 100 jutaan di Bekasi di tahun 2000-an masih gampang. Sekarang? Sama susahnya dengan mencari jarum di tumpukan jerami.

Melihat potensi Bekasi yang besar itulah, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi para investor membeli properti di Bekasi. Meikarta hadir di Cikarang menawarkan apartemen layak huni dengan harga yang terjangkau.

Apa yang membuat Meikarta layak jadi pilihan hunian?

Tak hanya bagi masyarakat urban,  bagi saya sendiri penting rasanya tinggal di hunian yang nyaman. Kalau perlu sih, ya gak usah kemana-mana lagi lah. Semua sudah tersedia di sekitar tempat tinggal kita.

Mau sekolah atau kuliah dekat. Kerja pun gak usah jauh-jauh. Ke pasar atau mall apalagi. Ke Rumah Sakit? Harus yang gampang diakses, apalagi dalam keadaan darurat. Tapi inginnya sih lingkungannya juga tetap sejuk, nyaman dan asri.

Masih ingat kasus apartemen yang sempat menghangat beberapa waktu yang lalu? Salah satu alasan di balik masalah ini adalah tidak adanya Ruang Terbuka Hijau di apartemen ini. Memang tidak semua apartemen memiliki taman kota sebagai ajang hiburan untuk penghuninya.

Tapi berbeda dengan Meikarta yang punya taman kota bernama Central Park dengan luas 100 hektar.

Central Park 100ha

Central Park 100ha

Ruang terbuka hijau ini berfungsi sebagai filter untuk masalah polusi di sana. Selain itu, sebagai Kota Mandiri, Meikarta juga akan dikelilingi oleh enam infrastruktur baru.

Masterplan Meikarta

Masterplan Meikarta

Yang pertama adalah adanya Patimban Deep Seaport yang merupakan pelabuhan dalam. Sehingga kapal besar dapat langsung merapat dan tidak harus melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Ini tentu saja akan membantu aktivitas ekspor dan impor di daerah tersebut.

Patimban Deep Seaport

Patimban Deep Seaport

Yang kedua, International Airport Kertajati. Padatnya jadwal penerbangan di bandara Soekarno Hatta maupun Halim Perdana Kusumah tentu saja akan menghambat aktivitas bisnis. Dengan adanya Bandara Kertajati ini tentu akan membuat pilihan bandara di kawasan tersebut menjadi lebih banyak.

International Airport Kertajati

International Airport Kertajati

Yang ketiga ialah kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung yang akan membuat lama perjalanan Jakarta – Bandung hanya 39 menit. Nah, kalau sudah ada kereta api cepat, selain waktu tempuh yang semakin cepat, nantinya kemacetan di pintu tol Pasteur dan Bandung juga akan sedikit berkurang.

Perjalanan dari Meikarta menuju Jakarta ataupun Bandung diperkirakan hanya memakan waktu sekitar 20 menit menggunakan kereta api cepat itu.

Yang keempat, Light Rail Transport (LRT) Cawang Bekasi Timur Cikarang. Kelima, Automated People Mover (Monorail). Di Meikarta sendiri akan dibangun Monorail yang menjadi penyambung daerah daerah industri di sana.

Automated People Mover (Monorail)

Automated People Mover (Monorail)

Selain itu, Monorail juga akan menyambungkan banyak stopping point yang menghubungkan suatu infrastruktur transportasi dengan infrastruktur transportasi lainnya.

Yang keenam, Jakarta Cikampek Elevated Highway. Infrastruktur tersebut diperkirakan akan selesai dibangun dua hingga tiga tahun mendatang sehingga nantinya dapat digunakan ketika Meikarta siap dihuni.

Jakarta Cikampek Elevated Toll

Jakarta Cikampek Elevated Toll

Tapi kan Meikarta itu…

Teman-teman pernah baca issue yang beredar tentang Meikarta bermasalah? Yap, tebakannya tepat sekali. Belakangan memang sempat beredar issue kalau Meikarta ini tidak memiliki ijin.

Bahkan ada juga yang mempermasalahkan penjualan yang dilakukan sementara ijin belum ada. Dalam dunia properti, penjualan seperti ini sudah lumrah. Malah biasanya memang sebelum ground breaking pihak pengembang sudah melakukan perkenalan proyeknya kepada masyarakat, atau lebih dikenal dengan pre-selling.

“Semuanya sedang dalam proses, mulai Amdal, izin mendirikan bangunan dan izin prinsip ke Pemerintah Kabupaten Bekasi. Perizinan itu tidak di pemerintah tingkat satu (provinsi), tapi di pemerintah tingkat dua atau kabupaten. Jadi, proses ini tidak ada hubungannya dengan pemerintah provinsi (Jawa Barat),” tutur Danang Kemayan Jati saat dihubungi Tempo, Selasa, 1 Agustus 2017 (Sumber Tempo).

Kalau menurut Mendagri, Tjahjo Kumolo, kewenangan dalam memberikan izin kepada pengembang seharusnya berada di tangan Bupati atau Walikota yang mengetahui kondisi daerahnya masing-masing (Sumber Detik)

“Kewenangan memberikan izin buat pengembang ini ada di tangan bupati dan walikota, yang tahu daerah, yang tahu wilayah, mana yang merupakan RT RW-nya yang harus disusun dengan baik itu merupakan kewenangan yang ada. Jangan dihambat perizinan seperti di Meikarta, Bekasi. Izin dari bupati sudah ada, kemudian terhambat karena dilarang oleh Wakil Gubernur (Jabar). Padahal, aturan dan Pergub-nya sendiri belum ada. Saya kira ini yang harus dicermati bersama,” terangnya.

Adanya Meikarta sebagai kota baru ini juga pastinya mampu menekan angka pengangguran. Kenapa? Pembangunan Meikarta sendiri diperkirakan akan menyedot 85 ribu tenaga kerja. Pembangunan ini berpotensi mendorong tumbuhnya 4 ribu perusahaan internasiona dan 10 ribu perusahaan lokal. Bahkan tenaga kerja yang terserap diperkirakan mencapai 6-8 juta orang. Ini jelas potensi yang besar sekali.

Jadi, gimana? Mau jadi bagian dari Meikarta? Ssssttt… tahu gak kenapa peminat Meikarta membludak? Karena biasanya setelah ground breaking harga properti tuh naik. Awas kehabisan…

22 thoughts on “Meikarta, Solusi Hunian Masyarakat Urban

    1. oRiN Post author

      sama. kalau gak buat ditinggali sendiri, buat investasi juga lumayan kayaknya

      Reply
  1. Amrudly

    Menggiurkan sih harga yang ditawarkan. Tapi … masih mencekik leher bagi saya.

    Reply
  2. Nchie Hanie

    Meikarta oh Meikarta..begituh trending topic ya Teh,
    Hayu atuh kita tetanggan di sana, kan seneng deket Bandara biar bisa lihat pesawat tiap hari ..

    Reply
  3. rodame

    Meikarta namanya bikin penasaran, waw Meikarta memang bikin ngences, pengen punya.

    Reply
  4. web portal pendidikan

    meikarta sesungguhnya sudah mulai dikenal banyak kalangan. Selain harga yang murah dibanding perumahan lain, akses kemanapun juga dekat.. Sayang meikarta belum masuk ke sumatra hehee

    Reply
  5. Na

    Edas sampai punya sea port sendiri yak. Heu, Meikarta namana meuni heboh pisaaaaaan. Haha, bikin penasaran. Akhirnya sempet juga baca tentang Meikarta.

    Reply
  6. MANGYONOcom

    Meikarta Manteb… perusahaan tempat bekerja saya pun menyewakan 1 unit Tower Crane di proyek meikarta.. bayangkan tower crane di meikarta ada 50 unit loh … sewa TC 1 unit perbulan sekitar 70 jutaan x 50 unit = sekitar 3,5 M loh .. dikalikan 3-4 tahun ..

    Reply
  7. Adi Pradana

    Denger2, oktober-karta ini blm mengantongi ijin ya, bener g sih? Satu kalimat yg berhasil merasuki otak saat mendengar nama hunian satu ini yaitu, “Aku ingin pindah ke …..”. Iklannya sukses memberikan sugesti….

    Reply
  8. Okti Li

    Lokasi masih Jawa Barat atuh ya? Susah ojol meureun buat saya yg gak punya kendaraan mah mau ke sana teh
    Nunggu ojol dibolehin dulu baru bisa main ke Meikarta hehehe

    Reply
  9. Hendra Suhendra

    Nice sharing. Gak heran yah Bekasi sekarang semakin padat penduduknya dan pastinya pembangunan infrastrukturnya terus digenjot, apalagi sekarang ada Meikarta.

    Pantesan di Bekasi mulai padat penduduknya, eh ternyata warga DKI yang semakin terpinggirkan yah…. Keren banget konsep dari Meikarta, transportasinya juga super lengkap. Keren asli, semoga saja dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama yang belum mendapatkan hunian tetap…..

    Salam kenal

    Reply
  10. Astri Damayanti

    Anak gue nih ya sekarang kuliah pengen bangt punya apartemen di Meikarta
    Serasa dia nantinya mau kerja daerah CIkarang aja

    Reply
  11. Dee - HDR

    Kalo daerah sana kayaknya banyak perusahaan jepang ya, mungkin Meikarta lebih cocok buat pekerja di Jakarta yang mau invest atau pekerja di Cikarang dan sekitarnya yang cari tempat tinggal 😀

    Cheers,
    Dee – heydeerahma.com

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *