Pusar, perlu dibersihkan gak sih?

By | July 29, 2016

Cung yang pernah merasakan gatal pada pusar? Kemarin Ade menyodorkan saya baby oil. Minta dibersihkan pusar. Padahal baru beberapa hari yang lalu pusarnya saya bersihkan. Biasanya sih pusar anak-anak dibersihkan dua minggu sekali dengan cotton bud dan baby oil. Paling lama sebulan deh…

Ade bilang pusarnya gatal. Entah cuma alasan atau memang ada sesuatu di pusar Ade. Ketika saya beralasan pusarnya masih bersih karena baru saja dibersihkan, Ade malah menggaruk-garuk pusarnya. 

Duh, padahal kan bisa lecet ya. Apalagi yang digaruk ini pusar, satu-satunya sumber kehidupan bagi bayi di dalam perut ibu. Meski sudah lahir dan tidak bergantung dengan tali pusar, tapi kalau sampai lecet dan infeksi, ya bahaya.

Dulu waktu anak-anak baru lahir, saya sangat berhati-hati memperlakukan tali pusar ini. Saya memang sudah membaca banyak cara merawat bayi yang baru lahir, tapi tetap saja mengandalkan bidan untuk membantu saya mengurus anak-anak di minggu pertamanya sampai tali pusar mengering dan lepas. Bukan apa-apa sih, ya serem aja gitu memandikan bayi dengan kondisi tali pusar masih basah dan dijepit begitu.

cara-merawat-tali-pusat-bayi-baru-lahir-6uNkIxtZq6

Takutnya tali pusarnya tersenggol ketika saya mandikan dan anak malah kesakitan. Jadi, lebih baik saya serahkan saja pada ahlinya hehe

Setelah tali pusar lepas, bukan berarti pusar boleh dibiarkan begitu saja. Pusar tetap harus dibersihkan. Tapi beberapa malah meyakini, kalau membersihkan pusar malah akan menimbulkan penyakit. Katanya sih kalau laki-laki membersihkan pusar maka akan terkena kanker prostat. Sementara perempuan yang membersihkan pusar akan terkena kanker rahim.

Hmmm…. pernah saya melewatkan jadwal membersihkan pusar anak-anak, dan menemukan pusar Ceuceu kotor dan berbau. Dih, kalau kotor dan berbau begini sih yang ada malah mengundang penyakit.

Pusar Ceuceu modelnya memang mengerucut dan dalam. Jadi kotoran yang bercampur dengan daki malah menumpuk di dalam pusar. Hasilnya tentu saja… bau. Baunya? Subhanalloh. Gak jauh lah sama bau kaki haha.

Tapi untungnya sih gak sampai terjadi infeksi. Jangan salah… penumpukan kotoran pada pusar ini bisa jadi media tumbuhnya kuman dan mengakibatkan luka. Kalau pada orang dewasa, biasanya infeksi terjadi secara perlahan. Sementara bayi mengalami infeksi pusar lebih cepat.

Pusar yang mengalami infeksi biasanya mengalami pembengkakan dan berwarna merah. Ketika terjadi infeksi, di pusar akan muncul cairan bening/kuning alias nanah dan tentu saja menimbulkan aroma tidak sedap.

Nah, daripada terkena infeksi seperti itu, lebih baik rutin membersihkan pusar. Tentu saja tetap berhati-hati agar pusar tidak sampai lecet ketika dibersihkan.

Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, saya memakai cotton bud dan baby oil untuk membersihkan pusar bagian dalam. Atau bisa juga membersihkan pusar dengan anti septik tiap kali mandi. Area pusar juga harus dijaga agar tetap kering, soalnya kan kalau lembab bisa memicu tumbuhnya mikroba.

Coca cek… udelnya sekarang bersih atau kotor? Yuk bersihkan udel, malu kan cantik-cantik udelnya bau… ^_^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *