ASUS ROG GX800, Laptop Seharga Rumah, Speknya Jelas Wah!

By | March 30, 2017

Tanggal 23 Maret 2017 kemarin Asus Indonesia baru saja launching ROG Asus GX800 buat melengkapi deretan produk Asus khusus untuk para gamer, Republic of Gamers. Harganya? 95,5 juta! Hampir saja saya pingsan lihat harganya. Nyaris seharga rumah incaran saya di daerah Ciater nih… Tapi kalau udah urusan hobby dan gengsi, laptop seharga rumah pun jadi gak masalah sih. Yup. Teman saya yang gamers bilang, harga laptop yang ratusan juta buat gaming mah gak seberapa dibanding gengsi yang didapat. Tapi, masa sih cuma gengsi doank yang bisa didapat dengan harga laptop nyaris 100 jutaan? Ya gak lah. Performanya juga tentu saja paling bisa diandalkan. Soalnya nih, ASUS GX800 ini dipersenjatai prosesor Intel Core i7-7820HK yang punya kecepatan clock speed lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yakni 4,6GHz.

Clock speed yang lebih tinggi juga sangat berpengaruh terhadap kinerja dan processing speed pada komputer secara keseluruhan, antara lain mampu meningkatkan frame rate (FPS) pada game.

Gak mau kan pas lagi main game, tampilan grafisnya terlihat patah-patah, di mana setiap perpindahan framenya terlihat dengan jelas? Kalau ada yang masih ingat game jadul, boleh deh bayangin lagi main game Digger. Di mana pantat kita udah geser-geser ke kanan karena takut ketimpa karung dollar, eh… itu si tukang gali masih aja gak mau geser bahahaha #jebakanumur

Digger

Game favorit jaman dulu, asli… greget!

Ini baru soal grafis. Dengan harga hampir 100 juta ini tentu saja ASUS GX800 juga punya performa yang stabil, prosesor yang tetap dingin meski digeber main game dan multitasking, kapasitas RAM yang besar, dan ruang penyimpanan pada perangkat yang luas.

Penasaran gak seperti apa sih dalemannya ASUS ROG GX800 sampai-sampai harganya nyaris seharga rumah? Saya sih penasaran. Banget.

Yuk, coba kita bedah pelan-pelan… Pelan-pelan aja shay, biar ter-oh oh nya juga makin mantep hihihi

Desain Sempurna, Mesin Juara

Dibanding pendahulunya, ASUS ROG GX700, ASUS ROG GX800 ini memang sejatinya hampir serupa. Ya, untuk urusan desain, ASUS seolah ingin memberikan identitas wujud yang seragam bagi perangkat-perangkat gaming machine premium buatannya. Jadi, bodinya dirancang hampir sama persis.

S1920x1080_GX800_12

Sekilas tidak ada perbedaan yang mencolok antara ASUS ROG GX800 dengan mesin gaming seri high-end, ROG G752. Pada bagian tengah, terdapat logo ASUS beserta dua garis tegas dengan sudut kemiringan sekitar 70 derajat. Logonya bisa menyala dan itu keren!

S1920x1080_DSC02986

Panel LID atau covernya terbuat dari alumiunium, pun begitu dengan area keyboard serta palm rest. Kesannya? Mewah!

Sementara bodi bagian bawah, khususnya cover penutup untuk mengakses kompartemen bagian dalam tempat menyimpan HDD, SSD, dan RAM terbuat dari material plastik khusus.

Lalu, kalau tampilan luarnya sama, kenapa harga ROG GX800 ini bisa jauh berbeda dengan seri notebook gaming premium ASUS yang lain?

Dalemannya yang beda, Bro! Hampir semua hardware penting pada ASUS ROG GX800 ini merupakan teknologi terbaru. Hampir bisa dibilang, suksesor ASUS ROG GX700 tersebut bermandikan teknologi anyar yang paling update sekarang ini.

Kemampuan komponen pengolah grafis serta kecepatan maksimum prosesornya juga diperbarui menjadi lebih gahar. Gimana gak gahar kalau ROG GX800 ini dibekali kartu grafis bertipe 2 Way SLI GTX1080. Artinya ada dua buah VGA card GTX 1080 yang ditanam di dalam notebook!

S1920x1080_DSC03011

Bayangkan, hanya satu buah Nvidia GTX 1080 sudah memiliki kekuatan yang sangat gahar. Sekarang di ROG GX800 ada dua buah GTX1080 yang kekuatannya digabungkan. Wow banget pastinya.

Secara spefikasi GTX 1080 memiliki CUDA Core sebanyak 2560, sementara base clock 1607 MHz dan boost clock 1733 MHz.  Satu buah GTX 1080 memiliki VRAM sebesar 8 GB GDDR5X dengan jalur memori bus selebar 256 bit berkecepatan 10 Gbps.

Tentu saja graphic card kelas teratas dari Nvidia ini telah dibekali dengan fitur VR Ready serta beberapa teknologi lainnya antara lain Nvidia G-Sync, Vulkan API, OpenGL dan lainnya. Semua fitur tersebut berguna untuk memaksimalkan serta mengoptimalkan efek efek di dalam game agar bisa berjalan mulus ketika dimainkan.

S1920x1080_DSC02994

 

Untuk ukuran notebook, ROG GX800 memang terbilang bongsor. Wajar sih, dengan bentang layar 18.4inchi ditambah dua buah graphic card, ROG GX800 memilikid tebal 45mm, berat 5.7kg. Tapi tenang. Masih pas buat dijinjing koq, mengingat ROG GX800 ini memang dirancang untuk kebutuhan bermain game kelas premium yang diperuntukan untuk hardcore gamer.

Yang membuat ROG GX800 ini paling berbeda dibanding seri lain adalah konsep pendinginan pada watercooling. Di ROG GX800, aliran watercooling yang terbuat dari radiator mampu mengaliri dua buah GPU sekaligus CPU yang terpasang di dalam notebook tersebut untuk mendinginkan sistem.

Hal itu pula yang mampu membuat CPU-nya mampu di overclock hingga frekuensi 4,6GHz dengan aman ketika dalam mode docking mode (notebook telah terpasang dengan docking watercooling). Untuk mendapatkan kemampuan yang paripurna pada notebook ini, ROG GX800 memang harus menggunakan docking mode, agar dua buah VGA serta kemampuan CPU bisa “disiksa” sampai batasnya.

S1920x1080_GX800_Docking_-(1)

Clock speed yang lebih tinggi bisa mempercepat waktu rendering 3D/video editing dan mempercepat berbagai aplikasi yang sangat boros daya atau resource intensive, seperti game dan beberapa aplikasi sosial media yang menggabungkan foto, video dan teks sekaligus di dalamnya. Jadi gak ada masalah ketika ROG GX800 ini dipakai multitasking.

Kalau dirasa masih perlu overclocking, bisa dilakukan dengan mudah koq. Ada tools atau aplikasi khusus yang telah disediakan ASUS secara pre-installed pada notebook tersebut yakni ASUS Gaming Center. Skenario yang dapat dilakukan antara lain, menaikan frekuensi tegangan pada CPU dan GPU secara manual sampai ambang batas tertentu.

S1920x1080_capture_001_17032017_215705

Nah, berbeda dengan ASUS ROG GX700, ketika dalam mode docking mode, pengguna harus memasang dua buah charger yang totalnya mencapai daya 660W. Satu charger dipasang di notebook dan satunya lagi harus dipasang pada pada watercooling.

DSC03010

Jadi pada GX800 diperlukan dua buah adapter yang berukuran 330W. Gak usah heran, kalau dibandingkan GX700 yang hanya memiliki 1 buah graphic card, GX800 kan punya dua buah graphic card GTX1080.

Karena listrik yang diperlukan ROG GX800 ini cukup besar, pastikan kalau  pasokan listrik di rumah juga cukup. Kalau listriknya hanya 1300W, sepertinya nanti main gamenya sambil gelap-gelapan tuh… percaya lah, masak laptop harganya 100 juta tapi listrik pakai yang 450W ahahaha.

Tapi meski secara teoritis kebutuhan listrik ROG GX800 ini cukup besar, ASUS mengklaim meski ROG GX800  di overclock sampai 4,6 GHz, daya listrik yang di konsumsinya hanya mencapai 550W saja. Selain itu, meski tanpa mencolokkan docking, pengguna juga mampu mendapatkan kemampuan sang notebook hingga 90 persen asalkan tetap menyuplai daya-nya dengan charger berukuran 330W.

Perbedaan selanjutnya, adalah jenis media penyimpanan cepat berbasis SSD yang ditambah menjadi 3 buah. ASUS ROG GX800 menggunakan media penyimpanan buatan Samsung yakni SM951 yang diklaim sebagai Solid State Drive tercepat abad ini. SSD tersebut juga memiliki fitur NVMe alias Non Volatile Memory Express yang memanfaatkan slot PCIE Generasi ke-3 M.2 untuk memaksimalkan kecepatan bandwidth-nya.

Seperti diketahui Slot PCIE4 memiliki kecepatan 4 kali lebih cepat dibandingkan dengan SATA3 atau mungkin bisa dibilang ini adalah koneksi media penyimpanan paling cepat saat ini. Slot PCIE 4 menghasilkan kecepatan membaca SSD hingga 20Gb per detik, atau 4 gigabyte lebih cepat dibandingkan dengan Raid 0. Penggunaan PCIE 4 juga lebih aman dan tahan lama, karena jika salah satu keping SSD rusak, maka keping SSD lain tetap aman.

Kemudian, notebook ini juga dilengkapi dengan WiFi antena eksternal. Dengan menggunakan eksternal WiFi kemampuannya dan kecepatan notebook dalam menangkap sinyal menjadi lebih baik dibandingkan WiFi antena standar. ASUS sendiri mengklaim bahwa daya jangkaunya dalam menangkap sinyal dapat di boost hingga 50 persen lebih baik daripada mengunakan antenna standar. Hal ini memudahkan para gamers saat hendak memainkan game online saat tidak menggunakan LAN.

Beralih pada pada desain bodi bagian dalam, kali ini ASUS telah beralih dari single LED keyboard yang berwarna merah, menjadi menggunakan RGB keyboard yang dapat memancarkan bermacam warna. Kalau dari segi penampilan sih, RGB keyboard lebih keren daripada single LED keyboard. Nyala lampunya bisa disesuaikan melalui ROG Aura yang terdapat pada ROG Gaming Center.

Keyboardnya pun kini telah menggunakan mekanikal keyboard. Hal ini praktis membuatnya kenyamanan dan daya tahan papan ketik tersebut menjadi lebih unggul dari sebelumnya. Feel saat menekan keyboard tersebut terasa clicky juga sangat halus dan empuk. Tombol WASD diberikan warna agak bold dengan aksen putih disekelilingnya.

Sementara tombol untuk memanggil aplikasi ASUS Gaming Center berpindah dari sebelumnya terletak berdekatan dengan Numlock menjadi memojok di bagian atas berdampingan dengan tiga tombol makro key, video record, serta volume min and max.

S1920x1080_DSC02987

Perangkat ini juga memiliki trackpad yang sangat responsive dan punya daya jelajah yang amat luas. Trackpad buttonnya pun dibuat dengan sangat baik dan empuk ketika ditekan. Satu yang sedikit agak berbeda, logo ASUS yang berada di sebelah kanan notebook ikut menyala ketika perangkat dihidupkan. Terlebih ketika Anda telah mengkonfigurasi RGB-nya, logo itu akan turut memancarkan warna-warni yang bakal  memikat mata.

Pada produk sebelumnya, yakni ASUS GX700, ASUS membundle paket pembelian notebook tersebut dengan mouse bernama SICA. Mouse ini notabene hanya mouse biasa yang dijubahi dengan nuansa gaming. Tetikus itu tidak memiliki pengaturan DPI atau tingkat responsifitas untuk menggeser kursor. Sementara pada ASUS GX800 mouse yang diberikan adalah Gladius, sebuah mouse gaming yang dapat di set DPI-nya hingga 6400 dan sangat ideal untuk permainan bertipe First Person Shooter.

Secara otomatis, karena memuat duah buah graphic card,  membuat ASUS ROG GX800 menjadi memiliki ketebalan dan bobot yang lebih berat dibandingkan adiknya si GX700, yakni 45mm untuk tebalnya dan 5,7 KG untuk hanya bobotnya.

Layar Berteknologi G-Sync 

ASUS ROG GX800 didesain dengan bentang layar seluas 18.3 inci. Sangat besar untuk ukuran notebook. Tetapi, memang terasa pas mengingat perangkat ini adalah komputer jinjing untuk kebutuhan bermain game kelas premium yang diperuntukan untuk hardcore gamer.

Display-nya juga telah mendapatkan finishing matte yang berguna untuk membuat mata para gamers tidak mudah lelah saat bercengkrama dengannya dalam jangka waktu cukup lama. Jenis layar seperti ini pun juga membantu mereduksi pantulan sinar cahaya dari luar arah belakang secara signifikan.

Dengan panel beresolusi Ultra HD alias 4K (3840X2160), layar ROG GX800 telah dilengkapi dengan tingkat refresh rate 60Hz. Artinya layar mampu menampilkan sebanyak 60 gambar per detiknya. Sudah sepantasnya memang notebook berbekal kartu grafis mutakhir, haruslah diimbangi dengan layar berteknologi mumpuni agar kualitas gambar yang dihasilkan mampu ditransmisikan dengan baik. Pabrikan asal Taiwan ini juga telah melengkapinya dengan teknologi NVIDIA G-SYNC di dalamnya.

NVIDIA G-SYNC adalah sebuah fitur yang ditempatkan pada layar dari NVIDIA. G-SYNC memperhalus gerakan gambar dengan menyesuaikan refresh rate layar dengan refresh rate yang dihasilkan oleh GPU, sehingga layar yang sudah menggunakan teknologi ini bisa dipastikan memiliki gerakan yang lebih mulus dan mampu mengeliminasi gerakan patah-patah (screen tearing) yang diakibatkan oleh ketidak-cocokan refresh rate antara layar dan GPU.

Agar gambar yang dihasilkan oleh layar ini lebih baik lagi, ASUS turut memberikan teknologi in-plane switching atau yang biasa disebut dengan IPS. Seperti diketahui, teknologi ini mulai banyak digunakan pada banyak perangkat, termasuk smartphone. Karena menawarkan akurasi dan reproduksi gambar yang lebih baik, IPS sangat cocok untuk hal-hal seperti, fotografi, desain grafis, konten game 3D, hingg membuat film.

Layar IPS ini juga mendukung sudut pengelihatan yang lebih besar yakni 178 derajat baik dalam keadaan vertikal maupun horizontal. Keuntungannya, dari sisi gamer, mereka bisa mendapatkan posisi terbaik dan ternyaman dari suduh manapun yang diinginkan. Tentunya dengan hal itu, para gamers akan lebih mudah mempertontonkan kehebatannya pada khalayak ramai.

Di dalam display pun telah disematkan teknologi bernama Spendid Display. Fitur yang sangat menyenangkan ini, mempunyai empat buah mode yang bisa dipergunakan pengguna untuk menyetel layar agar nyaman ketika dipergunakan. Empat mode tersebut antara lain, Normal Mode, Eye Care Mode, Vivid Mode, dan Manual Mode.

Normal Mode adalah, mode dimana LCD telah diprogram (setting) secara lebih optimal untuk kenyamanan tampilan visual. Penggunaan mode ini cocok untuk bekerja sehari hari, seperti mengedit dokumen dan melihat gambar.

Eye Care Mode adalah, mode dimana kecerahan pada cahaya biru di layar akan direduksi untuk menghindari cedera pada retina mata. Mode ini dirancang untuk keperluan penggunaan laptop dalam waktu yang lama.

Mode ini juga merupakan fitur teknologi terbaru yang telah dirancang oleh para engineer ASUS, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan pada mata tadi. Cahaya biru pada layar akan dikurangi hingga 33 persen. Seperti diketahui ketika komputer dalam keadaan hidup (bekerja) display akan menampilkan cahaya biru pada rentang spektrum 450-495 nm.

Cahaya biru tersebut merupakan salah satu penyebab dari degenerasi makula dan cedera pada retina. Dengan fitur Eye Care yang terdapat di dalam Splendid, cahaya pada panel LCD akan dibuat lebih kuning (redup) untuk mengurangi dampak cedera tersebut.

Vivid Mode adalah mode dimana pengguna akan mendapatkan kontras warna, serta ketajaman gambar yang lebih tinggi dari sebelumnya. Itu berguna untuk memberikan pengalaman visual yang lebih hidup untuk melihat gambar seperti pemandangan di dalam film, foto dan lainnya.

Manual Mode adalah mode dimana pengguna dapat dengan bebas mengatur kecerahan dan tampilan pada layar sesuai dengan preferensi yang diinginkan.

Penulis telah menguji aplikasi ini dan mendapati bahwa, mode eye care mode memang sangatlah menarik. Ketika mengaktifkannya dan menggunakan notebook dalam waktu yang lama, pengguna tidak masih merasa mata sangat nyaman menggunakannya (menatap layar notebook).

Sepengalaman penggunaan, penulis menjajal layarnya dengan mencoba menampilkan konten game dengan menyetel di tingkat tertinggi. Hasilnya memuaskan, penulis merasa sangat nyaman dengan keluaran warna yang dimunculkannya. Detil warna terlihat jelas dan hidup.

Begitupun ketika dipergunakan untuk menyaksikan film dan lainnya. Reproduksi warnanya pas di mata sehingga membuat perangkat ini nyaman dipakai lama untuk menyaksikan video maupun film.

Docking Watercooling Generasi ke-2, Lebih Bertenaga

Secara mendasar konsep ASUS ROG GX800 hampir sama dengan GX700. Ide mulanya adalah, adanya keinginan untuk menciptakan komputer mobile yang performaya dapat menyamai perangkat desktop. ASUS tampaknya sangat berambisi akan gagasan ini dan memulai riset untuk menciptakan teknologi ini watercooling sejak 2003.

Dalam implementasinya, sebagai sebuah notebook ASUS ROG GX800 adalah perangkat yang cukup portable walau sejujurnya bobot maupun dimensinya sedikit merepotkan untuk dibawa-bawa. Tetapi dia adalah teman ideal bagi para gamer yang benar-benar membutuhkan performa.

Sementara ketika ingin difungsikan sebagai desktop replacement, Anda bisa memanfaatkan spesifikasi hardwarenya yang sekelas dengan PC desktop yakni prosesor Intel i7-7820HK berkecepatan 4,2GHz, RAM 64GB DDR4 2800MHz, dua buah GPU GTX 1080 SLI dikombinasikan dengan HDD sebesar 1,5 TB dan fitur NVMe SSD RAID 0.

Sementara sebagai workstation atau gaming desktop, pengguna bisa memanfaatkan docking khusus yang berisi cairan (watercooling) yang tersimpan rapi di dalam sebuah koper. Saat kedua bersatu padu, kemampuan notebook seketika menjadi bak seperti monster yang siap melahap game apapun.

Perlu untuk diketahui, cara kerja dari docking yang  oleh ASUS disebut sebagai Hydro Overclocking Station ini masih sama dengan watercooling pada GX700. Pendingin bekerja dengan cara mengalirkan cairan yang berasal dari tangki melalui tabung selang yang didorong oleh pompa menuju ke dalam perangkat untuk mendinginkan sistem yang sedang bekerja.

Setelah menunaikan tugas tersebut, cairan panas yang telah mendinginkan sistem tersebut dialirkan lagi keluar sistem dan kembali menuju docking untuk mendinginkan temperature dengan radiator. Panas akan dibuang keluar melalui lubang ventilasi pada radiator.

Desain radiator water cooling dibuat dengan proses manufaktur yang sama dengan sistem pendingin yang ada pada sebuah mobil, agar dapat memberikan penyegaran dan pendinginan yang maksimal. Water cooling-nya pun sangat mudah digunakan, karena pengguna hanya tinggal mengaitkan konektor yang ada di docking dengan notebook.

Hanya saja cooling ASUS GX800 bekerja lebih berat karena harus mendinginkan dua buah GPU serta 1 CPU untuk menstabilkan sistem yang berjalan. Pendingin tersebut juga memiliki diameter 20 persen dibanding sebelumnya yang secara otomatis menampung coolant (cairan pendingin) lebih banyak. Bobotnya sendiri mencapai 4,7Kg.

3.Sementara di dalam notebook terdapat sebuah fan yang cukup besar Daya rotasi dari kipas tersebut dapat disesuikan untuk memberikan hasil yang maksimum. Tentu saja saat Anda menggunakannya untuk bermain game berat tanpa docking, harusnya menyetel fan-nya mentok diangka 100 persen. Namun hal ini akan memberikan ekses berupa suara yang cukup berisik. Wajar, tenaga dan daya putar kipas memang harus besar untuk menenangkan berbagai komponen buas di dalamnya.

Tidak hanya CPU-nya saja yang sanggup di overclock, namun GPU-nya pula mampu dimaksimalkan kemapuannya. Sang GPU dapat di overclock mencapai 2,1GHz melalui ASUS Gaming Center. Anda pun dapat memainkan semua jenis game berat yang sudah disupport dengan fitur 4K dengan nilai FPS mencapai di atas 60.

 

Kelengkapan Port Input Output

The Real Monster Gaming Machine ini, memiliki port HDMI 2.0 untuk memfasilitasi monitor 4K dengan tingkat refresh rate 60Hz. Adapula display port 1.3 yang mendukung 8K monitor (60 Hz) atau dual 4K monitor 60Hz.

Ada 2 buah USB 3.1 Type C yang telah mendukung Thunderbolt 3.0, 3 buah USB 3.0 Type A, Headphone jack, mic jack, WiFi Antena eksternal serta 2-1 card reader. Tidak lupa juga LAN port dan Kensington lock.

Sementara bicara soal pendinginan, notebook ini punya exhaust yang terletak d ibelakang notebook untuk mengeluarkan panas. Sementara dua buah ventilasi yang terletak di kanan dan kiri perangkat berguna untuk menyaring udara yang masuk.

 

 

Dual Array Microphone 

Untuk mendukung multiplayer gaming seperti LAN Party yang membutuhkan real time video chat yang saat ini sedang tren, ASUS juga memberikan fitur dual array microphones yang dapat menangkap suara dengan jernih tanpa harus terganggu suara lingkungan yang berisik di suatu tempat atau ketika kamu sedang mengikuti kompetisi gaming outdoor.

Teknologi Noise Supression yang dimiliki ASUS juga dapat melakukan penyaringan polusi suara yang dihasilkan pengguna seperti suara ketika mengetuk papan ketik, suara kipas notebook hingga audio yang dikeluarkan game itu sendiri. Sehingga lawan bicara dapat mendengar suara Anda dengan jelas tanpa terganggu suara lain yang tidak diinginkan.

ASUS GameFirst III

Selain performa notebook tinggi untuk mendukung gaming experience pengguna, ASUS juga memberikan fitur ASUS GameFirst III yang akan mengoptimalkan koneksi internet untuk kebutuhan gaming dibandingkan dengan kebutuhan lainnya yang tidak mendukung kebutuhan gaming. Sehingga kita tidak perlu takut untuk menjalankan aplikasi lain di background, atau sambil mendownload file dari internet ketika bermain game, karena bandwidth internet akan diutamakan untuk kebutuhan bermain game.

ShadowOfMordor-2017-03-11-20-47-23-94

Hasil Benchmark ASUS ROG GX800

Mau bukti kehebatan ROG GX800? Di bawa ini ada hasil benchmark berdasarkan tiga buah mode yang ada pada ASUS GX800 yakni ekstrim, optimized dan standart. Secara otomatis ketika modenya ditingkatkan, dari standar menuju optimized dan ekstrim, kemampuannya juga akan langsung meningkat.

Standar Mode


S1920x1080_Screenshot-(41) Screenshot-(1) Screenshot-(19)

 

  

Optimized Mode


Screenshot-(45)

Screenshot-(2)

Screenshot-(27) Screenshot-(52) Screenshot-(60)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Extreme Mode

 

 

 

        

 

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan

Dari uji performa dan berbagai fitur yang ditawarkan oleh Asus ROG GX800, terbukti bahwa notebook gaming ini memang yang tergahar abad ini. Harganya sih seharga 1 rumah, tapi dengan spek mewah seperti ini, bukan cuma gengsi yang didapat. Puas lahir bathin!

Jadi, sudah siap angkut ROG GX800 ini ke rumah? Buruan. Senin harga naik!

Main Spec. ROG GX800 (G-SYNC)
CPU Intel® Core™ i7-7820HK processor overclock up to 4,2GHz
Operating System Windows 10 Home
Memory 64GB DDR4 up to 2800MHz
Storage M.2 PCIEX4  NVMe 512G*3 RAID 0
Display 18.4” Anti Glare UHD IPS LED backlight (3840X2160) with G-SYNC
Graphics NVIDIA® GeForce® GTX 1080 SLI 16GB GDDR5 VRAM
Input/Output 1 x Microphone-in/Headphone-out jack, 1 x VGA port/Mini D-sub 15-pin for external monitor, 3 x USB 3.0 port(s), 2 x USB 3.1 port(s), 1 x RJ45 LAN Jack for LAN insert, 1 x HDMI, 1x Thunderbolt
Camera Built-in HD camera and array mic
Connectivity Integrated 802.11ac, BT 4.0 support
Audio Built-in Speakers and Analog Microphone, Built-in Azalia compliant audio chip, SonicMaster. Built-in subwoofer, 4 speakers. ESS Sabre Headphone DAC to enhance audio performance.
Dimension
Battery
MSRP
Warranty 2 years full global warranty

One thought on “ASUS ROG GX800, Laptop Seharga Rumah, Speknya Jelas Wah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *