“Cepet banget, Pak. Belum 5 menit saya pesan taksi, bapak sudah datang“, sapa saya membuka obrolan sambil segera menutup pintu taksi.
“Iya, barusan lagi di Jalan Cikajang, Bu“, kata Pak Sopir.
“Ke Setrasari, Pak“, saya menyebutkan tujuan perjalanan kali ini.
“Mau lewat mana, Bu? Kalau lewat Cipaganti biasanya jam segini macet“, tanya Pak Sopir yang dari tanda pengenal yang tertempel di dashboard bernama Septia. Maklum, saya pesan taksi Bluebird lewat Call Center. Kebetulan kuota sedang habis hehehe
“Yang gak macet aja, Pak“, jawab saya… gak ngasih solusi sih sebenernya hihi
“Lewat Pasteur saja ya Bu? Macetnya paling di depan BTC“, Pak Septia menawarkan jalan tercepat dari Antapani menuju Setrasari.
Nah… Iya sih, dibanding lewat Cipaganti, lewat Pasteur memang lebih cepat. Pernah, naik taksi lain, saya minta lewat Pasteur eh, sopirnya keukeuh mau lewat Cipaganti. Alhasil Antapani – Setrasari harus saya tempuh selama hampir 3 jam dan ongkos 150 ribu karena macetnya juara. Gondok banget gak sih. Tambah gondok karena suami bilang kalau saja tadi lewat Pasteur, gak bakal kena macet yang parah seperti lewat Cipaganti. Persis seperti yang Pak Septia bilang.
Langit nampak gelap, hujan pun mulai turun. Meski hujan baru turun sebentar, tapi jalanan mulai digenangi banjir cileuncang. Di depan SMPN 22 Jalan Supratman malah nampak anak-anak yang berenang di genangan air yang tingginya sampai selutut.
Untuk mengusir rasa jenuh, hampir di setiap perjalanan saya selalu mengajak sopir bercerita. Ada banyak pesan dan kesan yang bisa kita dapatkan dari obrolan sepanjang perjalanan ini. Begitu juga ketika saya menumpangi taksi yang disopiri Pak Septia.
Misalnya saja, dari Pak Septia yang sudah bekerja selama 9 tahun di Blue Bird, saya jadi mengalami sendiri bagaimana sopir Blue Bird memperlakukan konsumennya dengan baik. Tak hanya apik membawa kendaraan, atau tetap ramah menjawab setiap pertanyaan yang mungkin saja sudah banyak ditanyakan konsumen lain, tapi urusan uang kembalian pun sangat diperhatikan Pak Septia.
Pak Septia malah bilang, daripada harus kehilangan kepercayaan dari konsumen gara-gara uang kembalian yang tak seberapa, Pak Septia memilih kehilangan 1000-2000.
“Pahit-pahitnya mah, lebih baik, amit-amit tapinya bu, naudzubillah, misalnya ini mah, saya tabrakan dan badan luka-luka, tapi masih bisa kerja. Daripada konsumen gak percaya, kemudian saya kehilangan konsumen sekaligus kehilangan pekerjaan“, lanjut Pak Septia.
Ini dibuktikan Pak Septia ketika argo menunjukkan kalau saya harus membayar ongkos sebesar 71.000. Karena uang yang saya siapkan 100.000, Pak Septia bertanya apakah saya memiliki uang 1000 rupiah? Dan sayangnya sih, tidak ada. Alih-alih meminta saya menukarkan uang dengan receh atau dengan terpaksa saya membulatkan ongkos jadi 75.000, Pak Septia malah memberi saya kembalian 30.000 hihi… “Gak apa-apa bu, saya ikhlas. Biar berkah“. kata Pak Septia.
Cerita lain saya dapatkan dari Pak Nanang, yang bersyukur dengan sistem komisi yang ditetapkan oleh Blue Bird. “Kalau lagi sepi, saya jadi gak punya utang, Bu. Penumpang sepi gak jadi beban, kalau lagi rame ya lumayan jadi tabungan“, begitu kata Pak Nanang.
Atau cerita Bu Titin, sopir Blue Bird perempuan yang harus meninggalkan dua anaknya di luar kota dan menyicil rumah sebagai tempat tinggal mereka dari hasil bekerja sebagai sopir Blue Bird.
Ada banyak cerita yang bisa kita gali dari mereka yang telah mengantar kita sampai ke tempat tujuan dan bisa kita ambil hikmahnya. Teman-teman punya cerita serupa? Kalau punya, yuk ikut #SekotakPenuhKesan Blog Competition yang diadakan oleh PT. Blue Bird Indonesia mulai tanggal 7 Maret – 1 Mei 2016.
- Grand Prize Apple Macbook Pro, Leica D-Lux (typ 109), Apple Iphone6 64gb.
- Hadiah Mingguan seperti GoPro Hero4, Samsung Gear S2 Smartwatch, Voucher MatahariMall.com @Rp1.000.000
Mau kan menjadi orang yang beruntung mendapatkan hadiah mingguan dan Grand Prize di atas? Yuk, segera ikut kompetisiny. Jangan lupa, semua syarat ketentuan dan mekanisme lombanya harus dipenuhi. Ditunggu sampai 1 Mei 2016 ya…
Untuk Syarat dan Ketentuan lomba blog #SekotakPenuhKesan yang lebih lengkap bisa dilihat di https://goo.gl/1BWiLP
waah.. seru ya, apalagi kalo pas ketemu dengan supir taksi yang supel dan pinter ambil suasana. ane pernah tuh ketemu sama supir yang suka ngelawak. asyik banget. jadi nggak kerasa perjalanannya 🙂
salam hoki ya bund 🙂
Bertemu dengan supir taksi yang supel itu memang sangat menyenangkan ya teh.
teh widya
sulthan
sopir taksi yang baik
Diikhlasin seribu aja bungahya teh, hehe
Tapi memang supir taxi bluebird itu ramah-ramah teh barang bawaan juga suka dibantu dibawain, ah suka deh 😀