“Jangan lupa pakai oli terbaik!”, begitu isi BBM dari suami ketika saya mengabarkan kalau saya sedang di bengkel.
Tak lama kemudian…
“Bu, kapan terakhir kali motor ibu ganti oli?”, tanya seorang bapak karyawan bengkel yang sedang mengganti oli motor saya.
“Hmmm… lupa, Pak. Paling 4-5 bulan yang lalu. Motornya juga jarang dipake jauh. Memangnya kenapa, Pak?“, saya malah bertanya balik ke si Bapak.
“Coba ibu lihat ke sini… “, pinta si Bapak.
Si Bapak pun menunjukkan suatu bagian di mesin motor matic saya, yang menurut si Bapak adalah sistem transmisi dan mengalami kerusakan. Di bawah motor, bekas oli nampak hitam legam.
“Harus diganti bu… ini rusak biasanya karena salah oli”
Aduh, serasa disambar geledek di siang hari. Ini akhir bulan dan saya baru saja bayar pajak motor. Pengeluaran bulan ini harus ditambah dengan mengganti sistem transmisi motor yang rusak?
Saya pun segera mengabari suami. Sudah bisa diduga kalau suami pasti akan mengomeli saya. Ya meskipun ujungnya pasti suami bersedia menanggung biaya perbaikan, tapi saya harus menebalkan kuping agar tahan diomeli. Apalagi sebelumnya saran suami untuk memilih oli terbaik selama bertahun-tahun tidak saya gubris.
Saya pikir semua oli sama saja, yang penting murah. Titik.
Saya tidak menyangka kalau sembarangan memilih oli ini ternyata berakibat fatal sekali. Beberapa minggu ini motor yang biasa saya pakai beraktivitas sehari-hari memang terasa lebih berat, kurang bertenaga, dan suara mesinnya pun kasar. Saya pikir karena memang sudah waktunya ganti oli saja. Tidak menyangka sama sekali kalau ada bagian mesin yang bisa rusak karena kecerobohan saya memilih oli.
Mengenal Jenis Oli Yang dibutuhkan motor
Lain padang lain belalang. Lain motor lain pula kebutuhan olinya. Mesin motor bebek jelas berbeda dengan motor racing, dan tentu saja juga berbeda dengan motor matic. Penggunaan oli yang tepat dapat menambah usia pakai (life time) mesin.
Terus memangnya oli ini ada berapa macam? Ternyata oli memang bermacam-macam.. dan saya pun hanya bisa ber-ooh-ooh… maklum, baru tau 😀
- Oli Mineral
Oli mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) diambil dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan. Kalau mesin sudah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun, maka kita tidak bisa langsung menggantinya dengan oli sintetis. Karena oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral. Deposit ini bisa terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.
- Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya.
Basis yang paling stabil adalah polyol-ester, yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.
Nah, sudah tahu bahan dasar oli, tentunya kualitas oli juga berbeda-beda. Apa saja ya yang mempengaruhi kualitas oli? Salah satunya adalah kekentalan (viskositas).
Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.
Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi.
Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan.
Hal ini dikarenakan celah antar komponen mesin lebih sempit atau lebih presisi.
Kalau salah pilih oli bagaimana akibatnya?
Efeknya mesin akan cepat panas. Selain itu pelumasannya juga kurang sempurna dikarenakan oli yang lebih kental lebih sulit untuk masuk ke celah-celah yang sempit pada komponen mesin yang presisi.
Oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.
Karena itulah oli memiliki derajat kekentalan tersendiri yang diuji dan dievaluasi oleh Society of Automotive Engineers (SAE). Semakin kecil angkanya berarti lebih encer. Semakin besar berarti semakin kental.
Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya (viskositas). Misalnya, kode SAE 50 menunjukkan oli tersebut mempunyai tingkat kekentalan 50 menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut.
Ada pula kode angka yang menunjukkan multi grade, misalnya 10W-50. Kode ini menandakan pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas.
Kode berikutnya yaitu kode API (American Petroleum Institute). Kode ini menentukan karakteristik oli dan terdiri dari dua huruf yang terletak dibelakang kode API. Misal API SL.
Huruf pertama adalah S (Service) atau bisa juga diartikan Spark-plug ignition (pakai busi) untuk kendaraan bermesin bensin. Selain S ada juga C (Commercial) yang diaplikasikan pada truk heavy duty dan mesin diesel.
Huruf kedua menandakan karakter/ kualitas terbaru dari oli. Misalnya API SJ merupakan jenis oli yang lebih baru dibanding API SM. Intinya, oli akan semakin bagus jika huruf kedua semakin mendekati huruf Z.
Saat ini dikenal dua jenis API yaitu SM dan SL. SM (Current) pertama kali diperkenalkan pada 2004 dan ditujukan untuk semua jenis mesin bensin yang ada pada saat ini. Oli jenis SM didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, memberikan perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik.
Yang kedua SL (Current) yang merupakan katagori terakhir sampai saat ini. Oli ini didesain untuk menjaga temperatur dan mengontrol deposit lebih baik. Juga bisa mengkonsumsi oli lebih rendah. Beberapa oli ini juga cocok dengan spesifikasi terakhir ILSAC sebagai Energy Conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya
Selanjutnya ada Kode JASO (Japan Automobile Standard Organization), sebuah lembaga di Jepang yang mengecek dan menguji kualitas oli untuk kendaraan buatan Jepang.
Nah, motor matic dan non matic memiliki kode JASO yang berbeda. JASO MA adalah kode untuk menunjukkan bahwa oli tersebut sangat cocok untuk motor berkopling basah (terendam oli). Khusus untuk motor matic pilih yang ada kode JASO MB karena tipe mesinnya berbeda.
Kode terakhir 4T ini sih gampang ya, hanya untuk membedakan dari oli 2T (oli samping).
OLI MOTOR TERBAIK – TOTAL HI-PERF
Sudah paham kode yang tercantum pada kemasan oli tapi masih bingung pilih mana oli terbaik untuk motor kamu?
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Begitu pepatah mengatakan. Adalah Total, salah satu dari sedikit perusahaan yang mampu menghasilkan bahan bakar dan oli terbaik kelas dunia.
Total merupakan perusahaan swasta asal Prancis yang bergerak di bidang perminyakan. Komitmen Total untuk menghasilkan produk terbaik. Tak hanya bahan bakar minyak dengan kualitas terbaik, Total pun memasarkan oli untuk kendaraan bermotor di Indonesia dengan kualitas internasional, yaitu Total Hi-Perf.
Oli terbaik tentunya lahir dari sebuah perusahaan yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam riset dan pengembangan teknologi pelumasan. Tak hanya melakukan pengujian di laboratorium tertutup, Total juga memiliki riset bergerak ekstrim dalam ajang kompetisi balap kelas dunia. Sebut saja Formula 1, WRC, Dakar, hingga balap ketahanan mesin Le Man’s dimana Total memiliki andil di dalamnya.
Untuk mendukung tim-tim yang berlaga di MotoGP, Total melakukan riset oli bagi keperluan sepeda motor Total dengan menggunakan Elf, merek di bawah naungannya. Keterlibatan Total di kancah balap sepeda motor internasional sendiri sudah berlangsung lebih dari 30 tahun. Untuk musim MotoGP tahun ini Elf menjadi oli motor balap tim Marc VDS Racing.
Tak heran jika Total Hi-Perf yang dijadikan merek oli sepeda motor layak disebut sebagai oli terbaik kelas dunia untuk kendaraan roda dua modern. Dengan adanya riset terpadu, Total berani menjamin bahwa Total Hi-Perf sesuai dengan karakter penggunaan sepeda motor di Indonesia yang dikenal menuntut durabilitas tinggi di tengah cuaca rata-rata panas, dan tak jarang berbeban berat.
Untuk membuktikan kesesuaian Total Hi-Perf terhadap kebutuhan oli sepeda motor di Tanah Air, Total bahkan membuka laman internet khusus Indonesia www.total.id. Total juga mengajak kosumen di Indonesia berbagi pengalaman dalam media sosial Facebook (www.facebook.com/TotalIndonesia).
Sekarang yang dibutuhkan hanyalah memilih Total Hi-Perf yang tepat dari empat varian yang tersedia sesuai tipe sepeda motor. Untuk diketahui, Total Hi-Perf terdiri dari Hi-Perf 4T Racing (sintetis penuh, SAE 10W50), Hi-Perf 4T Sport+ (semi-sintetis, SAE 10W40), Hi-Perf 4T Scooter (SAE 20W40), dan Hi-Perf 4T Super Plus (SAE 20W50).
Hi-Perf 4T Racing
Varian Hi-Perf 4T Racing yang memiliki spesifikasi 10W50, API SL, JASO MA2 sangat sesuai bagi sepeda motor yang menuntut performa tinggi karena di dalam oli tersebut telah tersuntik serum teknologi canggih Race Proven Technologies.
Hi-Perf 4T Sport+
Lewat campuran formulasi Race Proven Technologies yang terlebur ke dalam varian Hi-Perf 4T Racing dan Hi-Perf 4T Sport yang telah diuji pada kejuaraan dunia WRC dan MotoGP, kedua varian Hi-Perf ini membuktikan ketangguhannya untuk kebutuhan ekstrim sepeda motor performa tinggi atau kelas penjelajah.
Hi-Perf 4T Scooter
Varian Hi-Perf 4T Scooter dengan spesifikasi 20W40, API SL, JASO MB sangat cocok digunakan untuk skuter matic dan telah dilengkapi formulasi unik berupa Super Strong Film Technology. Dengan teknologi ini, tingkat gesekan mampu diperkecil dan partikel oli tak mudah pecah. Sehingga mesin sepeda motor mampu tetap dingin kendati digunakan dalam durabilitas tinggi. Secara langsung Hi-Perf 4T Scooter bisa membuat usia pakai mesin semakin panjang.
Hi-Perf 4T Super Plus
Pada oli dengan spesifikasi 20W50 pabrikan lain, oli ini kurang efisien dalam pemakaian BBM karena adanya potensi terjadi gesekan antara logam dengan logam. Namun tak perlu khawatir dengan varian Hi-Perf 4T Super Plus yang juga memiliki spesifikasi 20W50. Karena varian Hi-Perf 4T Super Plus memiliki formulasi unik Uni-Pro Formula yang terasa manfaatnya untuk sepeda motor yang selalu menghadapi kondisi jalan macet atau stop – and – go, dan sering naik – turun berganti gear transmisi. Kemampuan perlindungan ini tercipta karena Total Hi-Perf 4T Super Plus dibuat sedemikian rupa terukur untuk konsistensi pelumasan di setiap komponen mesin.
Semua varian Total Hi-Perf di atas mampu memberikan perlindungan maksimal kepada mesin, menjaga kebersihan mesin, menjamin kinerja selalu baik, mengatur kestabilan temperatur, serta menghasilkan efisiensi penggunaan bahan bakar.
Jadi, sekarang sudah tahu kan harus pilih yang mana untuk motor kamu? Saya sih sudah jelas pilih oli motor terbaik Total Hi-Perf 4T Super Plus untuk motor matic saya. Kalau kamu?
tiasaan …gabungan antara artikel kaidah SEO dengan alur cerita pendak – mengalir sampai jauh (Baca: Menang) *Inspiring*
I must say you have very interesting articles here. Your posts should go viral.
You need initial boost only. How to get massive traffic?
Search for: Murgrabia’s tools go viral