Liburan sudah hari ke-13, sementara Ramadhan baru saja hari ke-9. Bosan? Iya juga sih. Masih ada 1 bulan lagi nih liburannya. Menyedihkan ya. Apalagi gak ada acara jalan-jalan. Demi sesuatu yang namanya penghematan. Kalau gak hemat, mana bisa jadi lebaran??? 😀
Membiarkan anak-anak sesekali main gadget atau nonton televisi tak apa-apa lah. Tapi ya gak sering-sering juga. Kalau keseringan nanti bisa jadi kebiasaan. Bahaya kalau mereka sudah mulai masuk sekolah lagi. Bisa-bisa nanti terjadi peperangan ketika saya menyuruh anak-anak belajar dan mereka memilih nonton televisi atau main game di gadget.
Terus liburan ngapain aja donk? Ya seperti anak-anak yang lain, anak-anak juga ikut kegiatan pesantren kilat, yang mana cuma diadakan seminggu! Jadi sekarang pesantren kilatnya sudah selesai! Jadilah sekarang giliran saya yang harus memikirkan cara bagaimana caranya agar anak-anak tidak cepat merasa bosan selama liburan di rumah.
Jadi ngapain aja ya biar liburan di bulan Ramadhan tidak membosankan? Padahal kondisi keuangan memang tidak memungkinkan membawa anak-anak jalan-jalan? Tenang, masih banyak jalan menuju Roma….
- Membuat kalender ramadhan. Kalender ini diisi sesuai kegiatan anak-anak selama berpuasa. Mulai dari sholat sunat, shalat tarawih, mengaji, menghafal ayat. Kalendernya dibuat dan diisi sendiri untuk melatih anak-anak jujur. Kalau ada yang tidak dikerjakan, ya tidak usah diisi. Anak-anak juga membuat kalender selain untuk mereka pakai sendiri. Lho, buat siapa? Buat dijual ke teman-temannya… 😀
- Cari permainan menarik. Menarik bukan berarti harus mainan mahal. Cari saja bahan permainan di internet. Pasti banyak koq. Salah satunya membuat play dough sendiri. Bahannya gampang, cukup garam + terigu + air + pewarna. Sekalian mengenalkan huruf hijaiyah ke si bungsu, play dough juga bisa dibentuk huruf hijaiyah. Sekarang sih saya sedang memesan Al-Qur’an Follow The Line, mudah-mudahan segera datang. Jadi selain belajar mengaji, anak-anak juga belajar menulis Al-Qur’an dengan metode follow the line. Secara kalau belajar menulis al-Qur’an ke emaknya, emaknya juga tulisannya amburadul XD
- Seru juga kalau membuat lomba mini antar anak-anak, misalnya lomba membuat atau mewarnai kaligrafi. Hari ini membuat kaligrafi, besok mewarnai. Ajak anak-anak tetangga sekalian juga tidak apa-apa. Urusan hadiah, anak-anak gak perlu hadiah yang mahal-mahal. Dilabeli sebagai pemenang saja sudah cukup membuat senang. Sebagai bonus, siapkan menu berbuka kesukaan mereka.
- Sisihkan uang jajan. Di hari biasa, biasanya anak-anak diberi uang jajan yang habis dipakai di sekolah. Meski liburan, anak-anak tetap diberi uang jajan. Hanya saja disisihkan, sebagian mereka masukkan kencleng tiap malam ketika sholat tarawih di masjid. Sebagian lagi mereka simpan sendiri, katanya sih buat beli baju lebaran *halah
- Ajak anak membuat menu buka puasa bersama. Anak-anak cukup senang diajak memasak bersama. Tak hanya Ceuceu dan Teteh, Ade yang masih 3 tahun juga semangat mengaduk tepung dan sayuran untuk dibuat bakwan. Kalau kebetulan menu buka puasanya berlebih, anak-anak juga senang disuruh mengantar makanan ke masjid.
- Ajak anak membuat kue lebaran. Ini sih modus emaknya. Apalagi kalau bukan demi penghematan. Soalnya kalau membuat kue sendiri pasti jauh lebih irit dibanding beli. Sekalian latihan kesabaran sekaligus ujian buat mereka, kuatkah mereka menghadapi godaan wangi kue yang dioven??? 😀 Tapi ini sih buat nanti, seminggu lagi lah. Kalau dibuat dari sekarang, nanti pas lebaran malah tinggal toplesnya :))
- Re-layout kamar. Nah ini juga modus… kalau bayar tukang kan mahal! Haha… tapi bosan juga kan dengan suasana kamar yang itu-itu saja. Jadi kamar di re-layout, biar ada suasana baru sekalian beres-beres buku yang sudah tidak terpakai. Bukan hanya buku, baju-baju juga sekalian dipilah dan dipilih. Yang masih layak pakai, bisa disedekahkan. Kalau geser kasur sana-sini jelas jadi bagian saya, sementara mengecat dinding biar mereka sendiri yang mengerjakan, kecuali bagian yang tinggi dan tidak terjangkau. Cat kamar juga mereka yang menentukan. Ini nih, seharian mereka asyik mengecat dinding kamar. Besok suruh anak-anak cat dinding ruang tamu dan dapur sekalian aahhhh… :))
Gimana jika dikasih tambahan : mengajak anak2 memahami apa yag dibaca ketika shalat. Dimulai dari Takbir dan diakhiri Salam. Konon, shalat menjadi khusu jika kita mengerti apa yang kita baca.
Anak juga akan memahami bahwa betapa banyaknya permintaan kita kepada Allah Swt ketika shalat. Pada duduk di antara dua sujud saja permintaan kita sangat komplit ya Jeng.
Jika bacaan shalat sudah difahami lalu melangkah lagi memahami arti doa yang kita baca, baik doa dalam sahalat maupun di luar sahalat.
Terima kasih tipsnya yang bermanfaat.
Salam hangat dari Jombang.
Wiiih beneran udah mulai bosen banget. Rencana besok mau beresin rumah & nyari2 resep cookies.
akuuuuu…mantengin onlenshop cari baju :v