“Motornya dikunci, Neng”, ingat tukang parkir ketika saya memarkirkan motor di pasar seperti biasa.
Belakangan ini di pasar dekat rumah saya memang sering terjadi pencurian motor. Biasanya sih kejadian pencurian ini terjadi ketika hari pasar tiba, setiap Senin atau Kamis. Maklum saja, pasar dekat rumah ini pasar kecamatan, pengunjung maupun pedagang dari berbagai desa dan kelurahan bertemu dan bertransaksi setiap hari pasar. Jumlah motor dan kendaraan lain di tempat parkir bisa sampai ratusan. Tukang parkir yang hanya 2-3 orang tidak bisa mengawasi motor yang parkir satu per satu.
Lebih parah lagi, seringkali orang lupa mengunci motor mereka dengan sempurna. Biasanya karena beranggapan mereka tidak akan terlalu lama meninggalkan motornya. Jadi motor hanya dicabut kuncinya saja dengan posisi stang masih dalam keadaan tanpa dikunci.
Misalnya saja seperti yang Jumat kemarin menimpa tetangga saya. Menjelang Jumatan, sepulang dari kantor tetangga saya mampir ke rumahnya untuk sekedar berwudhu. Baru saja selesai mengambil wudhu, dari balik jendela terlihat seseorang sedang menuntun motor Vixion-nya yang baru saja berumur 8 bulan.
Entah karena terlalu kaget atau memang tidak ingin membuat panik orang lain, tetangga saya ini hanya berteriak.. “hey.. hey…” sambil berjalan cepat mengejar pencuri motornya.
Ibu-ibu yang sedang duduk di warung pun hanya berkelakar… “tuh, liat… bapak ini mah dateng Jumatan paling akhir, tapi pulang paling cepet”.
Tapi ketika melihat pencuri motor segera menaiki dan seketika menjalankan motor dengan cepat, semua baru tersadar kalau tetangga saya tadi bukan buru-buru ke mesjid, melainkan mengejar si pencuri motor.
Sayangnya, tidak ada yang bisa dilakukan selain melamun berjamaah. Ya mau gimana lagi, saya kejar pakai Neng Sasi pun tidak akan bisa terkejar. Tetangga saya pun hanya termangu sambil memegang kunci motornya.
Pencuri motor tadi bisa punya kunci dari mana ya?
Ah, benar kata Bang Napi, bahwa kejahatan itu terjadi karena ada kesempatan. Jadi waspadalah, waspadalah!
Lalu apa donk yang bisa kita lakukan untuk menghindari pencurian motor yang marak belakangan ini?
Selain mengunci stang, ketika harus meninggalkan motor di halaman parkir atau di tempat umum, saya juga memilih memakai kunci gembok tambahan.
Ini memang masih gembok yang biasa digunakan untuk pagar. Ya, setidaknya ada usaha lah. Saat memutuskan memakai kunci gembok tambahan, jangan lupa… buka dulu sebelum motor dijalankan yaaa!!! Soalnya saya seringkali lupa membuka kunci gembok ini… hihi
Memang agak sedikit menambah waktu. Tapi ini jelas lebih aman dibandingkan dengan meninggalkan motor begitu saja.
Memberi motor fitur alarm juga patut dicoba. Selain itu saat memutuskan parkir di tempat umum, perhatikan juga kondisi lingkungan. Lebih aman jika ada CCTV di tempat parkir. Jadi ketika ada sesuatu yang tidak kita inginkan, apa yang terjadi bisa terekam oleh CCTV. Kalau tidak ada CCTV, berakrab-akrablah dengan petugas parkir.
Nah, kalau usaha pencegahan sudah maksimal, tinggal berdo’a. Karena Dialah sebaik-baiknya penjaga. Eh ada yang ketinggalan nih tips terakhir, lebih baik tinggalkan motor di dealer alias gak usah punya motor… jadi gak bakal ada cerita kehilangan motor… hehehe ^_^
Aku kok di parkiran itu. Tukang parkirnya malah nyuruh jgn di kunci, supaya enak nyusunnya
iya sih, soalnya kalo di tempat yang rame banget gitu, motor biasanya didempet2… tapi lebih aman pake gembok aja lah ^_^
ih sama mbak aku pernah posting juga nih kalau motorku di gembok juga. Walaupun tukang parkirnya bilang gak usah di kunci aku keukeuh di gembok
haha.. iya mak, kadang gembok memang lebih bisa dipercaya dibanding tukang parkir… 😀
informasi yang sangat menarik, thanks ya gan.
sama-sama… terima kasih juga kunjungannya ^_^
informasi nya keren dan juga sangat bermanfaat untuk membantu menambah wawasan.
Suka males kalau pakai gembok tambahan, bahkan Sering juga kalau di suruh jangan dikunci stang sama tukang parkirnya 😀
informasinya sangat menarik, saya tunggu artikel” selanjutnya yang lebih menarik ya gan.
thanks gan.
keren artikelnya sangat menarik dan juga bermanfaat,
thanks ya gan.
Kebalik ya Mbak, biasanya malah petugas parkir yang melarang mengunci motor, supaya enak menyusunnya katanya. Tapi beda tempat sih ya. Mungkin karena yg diawasi tidak terlalu banyak seperti yang di pasar kota Mbak.
Kejahatan memang tidak hanya karena niat, tapi juga karena ada kesempatan. Jadi baiknya jangan kasih kesempatan, ya Mbak! hihihi.
Sip deh. Tipsnya bermanfaat. Kecuali tips terakhir, hehe
Kalau ada senter pengecil doraemon, kecilin aja motornya ya mbak, trus masukkan saku deh. #mimpidisiangbolong
sangat bermanfaat gan,, ane tunggu ya artikel” selanjutnya.
Jangan males ngunci pakek gembok tambahan deh.. Soalnya kalok ilang, bakalan ngga bisa ngeganti 🙁
informasinya sangat menarik dan juga bermanfaat untuk menambah wawasan saya.
terimakasih banyak gan 🙂
ijin nyimak ya gan hehehe
Artikel ini berisi informasi yang sangat bermanfaat untuk semua pembaca khususnya saya sendiri. Saya tunggu lagi informasi-informasi lainnya yang tidak kalah menarik.
Sukses selalu untuk anda. Terima kasih ^_^
informasi yang sangat bermanfaat untuk menambah wawasan kami.
Jangan lupa ya kunjungan baliknya 🙂
thanks gan
iya nih mbak tukang parkirnya malah nyuruh ga dikunci. aneh aja pak parkirnya ya 😀
Hehehe mantap tips amannya nih. Boleh bolehlah diterapkan. Ehm ehm tapi kalau sudah “saat” nya atau sudah “waktu” nya hilang, ya sudah ikhlaskan saja,. Maling maling Motor biasanya satu langkah di depan kita
informasinya sangat bermanfaat sekali, semoga sukses, ditunggu ya informasi selanjutnya, terimakasih 🙂
Artikel ini berisi informasi yang sangat bermanfaat untuk semua pembaca khususnya saya sendiri.
iya betul mba, meskipun ada petugas parkir tapi belum tentu motor kita itu aman