Pesona keindahan Tatar Pasundan memang seolah tidak ada habisnya. Hampir di setiap jengkal, pemandangan yang ada seolah menegaskan bahwa tanah sundaΒ ini memang layak dijadikan rumah para dewa.
Kalau saja kebetulan memiliki waktu luang berlibur di sekitar Bandung, tak ada salahnya meneruskan perjalanan ke arah utara, melewati Lembang, menuju Tangkuban Parahu.
Nikmati keindahan kawah hasil letusan Gunung Tangkuban Parahu ratusan tahun yang silam.
Masih memiliki banyak waktu? Yuk kita teruskan perjalanan menuju Ciater. Hamparan perkebunan teh di sepanjang jalan membuat rasa lelah setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh jadi tidak terasa.
Di sepanjang jalan ini juga terdapat beberapa warung yang menyajikan makanan khas, mulai dari jagung bakar/rebus, ketan bakar, susu murni, sate kelinci, sampai sate biawak. Ya, biawak!!! Binatang reptil yang mirip buaya itu. Sedikit lebih besar dari kadal, masih keturunan dinosaurus hehehe
Berani mencoba? Silahkan, saya sih tidak.
Kalau keindahan yang ditawarkan oleh hamparan kebun teh ini masih belum cukup memuaskan, teruskan perjalanan ke kawasan Ciater.
Di Tugu Ciater, silahkan memilih jalur kanan yang berarti menuju Ciater, di sana ada pemandian air panas yang sumber airnya berasal dari kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu. Atau mengambil jalur kiri, menyusuri perkebunan teh sepanjang jalan Panaruban – Cicadas. Di sekitar jalan ini ada wanasiwata Curug Capolaga.
Kawasan ini memiliki keindahan ekosistem Sungai Cimuja dan Sungai Cikoneng yang menghadirkan 4 air terjun unik. Keempat air terjun itu adalah Air Terjun Cimuja, Air Terjun Karembong, Air Terjun Sawer, dan Air Terjun Doa Badak. Keempat air terjun inilah yang menjadi daya tarik kawasan perkemahan Capolaga
Starting point masuk kawasan ini dimulai dari pintu masuk Capolaga Adventure Camp. Di tempat ini kita bisa membayar biaya masuk terlebih dahulu dan mendapatkan kantong keresek. Buat apa? Kantong keresek itulah yang menjadi tempat sampah mobile agar pengunjung tidak membuang sampah di mana-mana.
Puas menyusuri sungai Curug Capolaga, mari kita teruskan perjalanan sampai ke Alun-alun Sagalaherang, kemudian belok kiri, memasuki Jalan Raya Wanayasa – Cagak. Tidak jauh dari sini, tepatnya di wilayah Cipancar, Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang,Β ada wanawisata yang sangat indah.
Ya, inilah Curug Cijalu. Kawasan wisata ini berada di ketinggian 1300 mdpl, dengan ketinggian curug 70 m, air mengalir membelah bukit di kawasan Gunung Burangrang.
Dari ketinggian curug ini, jika cuaca cerah kita bisa melihat Kota Subang, Purwakarta dan Waduk Jatiluhur.
Yup, kawasan Subang Selatan, tempat di mana saya tinggal ini memang menyejukkan. Bukan hanya keindahan alamnya, kondisi sosial budaya di sini pun memiliki banyak potensi yang bisa digali.
Di sini, seni budaya khas Subang masih sangat dijaga dengan baik. Apalagi kalau bukan Sisingaan. Setiap acara, baik hajatan maupun upacara yang diadakan oleh sekolah/instansi pemerintahan, selalu menampilkan atraksi Sisingaan ini. Masyarakat berbondong-bondongΒ ke jalan, untuk menonton acara sampai selesai.
Ingin melihat langsung atraksi Sisingaan? Cobalah datang saat musim hajatan tiba.
Potensi yang dimiliki oleh Subang Selatan tidak cukup sampai disini. Hamparan sawah di daerah yang berbukit-bukit sungguh indah dipandang. Saya sendiri senang melihat kegiatan para petani mulai dari awal proses menanam padi sampai tiba waktunya panen.
Masih banyak hal lain yang memesona di Subang Selatan. Penasaran? Saya tunggu di sini ya π
sejuknyaaaaaa air terjun itu mbak…. suasananya Indonesia banget yaaa.. π eh tapi tetapi, jadi mual rasanya ada sate biawak…aduuuuuh,,, π
aku sering lewat situ, liat plang nya aja udah takut π
Saya pengen banget ke kawah putih Mbak ;'(
ayoo… bagus banget lho… selama masih di jabar dan belum sempet ke sana, dijamin nyesel π
wuih keren ya Subang selatan, sumber padi banget ya…pasti beras murah disana ya, lumbungnya mah ga bakal kekurangan ya π
murah maaaak… 6000 per liter, tapi kalo pas gagal panen seperti musim kemarin karena hujan terus menerus, padinya jadi busuk.. ya tetep aja mesti beli π
Subang memang salah satu lumbung padi ya mbak. Pasti senang tinggal di sana. π
Yg di atas itu komentar emak-emak. hehe…
Surprise juga dengan konsep tempat sampah berjalan di lokasi wisata. Bisa ditiru, nih.
hehehe… iya, meski masih pake keresek setidaknya idenya lumayan menarik. Begitu datang pengunjung udah diingatkan agar tidak buang sampah sembarangan π
makasih kunjungannya ya π