Setelah ratusan purnama, akhirnya kami bisa berlibur kembali. Horeeeee! Agak lebay sih memang. Karena purnama yang kami lalui setelah liburan terakhir jumlahnya belum sampai ratusan. Hanya saja sudah beberapa kali liburannya selalu beramai-ramai, baik itu bersama keluarga besar maupun bersama teman-teman di komunitas. Saya kangen liburan berlima saja hehe…
Rupanya suami juga mengerti apa yang saya inginkan. Minggu kemarin suami mengajak saya dan anak-anak berlibur ke Taman Safari. Wah! Taman Safari! Sudah lama memang saya ingin mengajak anak-anak kembali mengunjungi Taman Safari. Terlebih sejak kedatangan dua panda asli negeri Tiongkok, Hu Chun dan Cai Tao.
Terakhir ke Taman Safari sekitar tahun 2014. Saat itu Ade masih berusia 3 tahun. Rasanya di usia yang masih kecil, kunjungan kami ke Taman Safari saat itu tidak meninggalkan kesan sama sekali. Buktinya sewaktu saya tanya apa yang Ade ingat di Taman Safari, Ade hanya menggelengkan kepalanya. Ooowwww…. Baiklah. Ini memang pertanda kalau kami harus kembali ke Taman Safari.
Karena di kunjungan terakhir ke Taman Safari beberapa tahun kemarin kami pergi dari rumah setelah selesai Subuh dan terjebak macet, jadi kami sampai di Taman Safari agak sore, jadinya saat itu tidak semua tempat bisa kami kunjungi. Padahal kan Taman Safari itu luas bangeeettt… Sayang donk ya sudah bayar tiket tapi hanya satu dua tempat yang bisa didatangi.
Agar lebih puas, di liburan kali ini kami memutuskan untuk berangkat sehari sebelumnya dan menginap di Hotel di Bogor.
Jalan-jalan lebih mudah dan hemat dengan Pegipegi
Untuk urusan jalan-jalan, sudah beberapa kali saya menggunakan Pegipegi. Alasannya sih, karena Pegipegi bekerja sama dengan ribuan jaringan hotel dan berbagai pilihan maskapai. Jadi kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari harga resmi.
Selain itu, ada berbagai pilihan pembayaran untuk setiap kebutuhan, plusss… Yang menarik nih, ada banyak promo-promo menarik lainnya. Lumayan kan, selain mudah juga bisa hemat.
Akhirnya… bertemu Dua Panda, Cai Tao dan Hu Chun!
Setelah menginap semalam di hotel, kami memutuskan untuk masuk ke Taman Safari pagi-pagi. Jam 8 pagi kami sudah selesai sarapan, dan check out jam 9.
Untuk masuk Taman Safari di hari libur (Weekend/Hari libur), harga tiketnya adalah Rp 230.000 per orang dewasa. Anak di atas 6 tahun sudah dihitung dewasa. Sementara untuk anak berusia di bawah 5 tahun dikenakan harga tiket 210.000 per orang.
Untuk melihat dua panda, kita tidak perlu membayar tiket tambahan karena tiketnya sudah termasuk Safari Journey, melihat panda di Istana Panda, melihat 9 pertunjukan edukasi dan menjajal 24 wahana permainan. Puas? Pasti lah…
Puas berkeliling-keliling melihat dan memberi makan satwa dari mobil, kami akhirnya sampai dalam Taman Safari sekitar jam 11 siang.
Karena tujuan utama kami kali ini adalah melihat dua panda, jadi kami memutuskan untuk langsung menuju tempat konservasi dua panda.
Agar tidak repot, kami membeli tiket bis untuk berkeliling di Taman Safari. Tempat Konservasi Dua Panda ada di tempat pemberhentian bis yang terakhir alias Terminal D.
Lokasi panda ini memang dibedakan. Mereka berada di tempat tertinggi di Taman Safari dengan suhu khusus, agar menyerupai habitat aslinya di negara asal, jadi gak sampai melebihi 25 derajat Celcius.
Perjalanan dari Parkir D ke lokasi konservasi memakan waktu sekitar 7-10 menit dengan jalan berliku dan menanjak.
Sepanjang jalan kita akan melihat banyak pohon bambu dan udara pun mulai terasa lebih dingin.
Sesampainya di tempat konservasi, kita akan disambut oleh sepasang patung panda Hu Chun dan Chai Tao.
Kami disambut gerbang dengan nuansa khas negeri tirai bambu, istananya pun mengingatkan saya pada lokasi kuil Kungfu Panda.
Masuk ke gedung konservasi, ada tempat penjualan oleh-oleh. Di lantai 2 ada restoran dengan banyak menu, baik itu tradisional maupun oriental.
Pandanya sendiri ada di lantai 3. Sesampainya di lantai 3, kita tidak bisa langsung bertemu dua panda. Karena kita akan diajak oleh petugasnya untuk bergantian menonton film tentang Hu Chun dan Chai Tao.
Ya, ada film sepanjang 5 menit dan melihat betapa lucunya tingkah panda-panda ini. Mereka makan bambu sehari 17 kg dan hobi berguling-guling.
Usai menonton film, lalu kami diajak untuk melihat panda dari pintu yang disediakan. Ada dua ruangan, ruangan tertutup berkaca tebal dan ruangan terbuka.
Dari beberapa review yang saya baca, banyak yang merasa kecewa karena hanya bisa melihat dua panda yang tertidur di ruangan tertutup kaca. Tapiiii.. beruntungnya kami karena saat itu dua panda sedang berada di ruang terbuka. Yaayyy….
Ayo tebak… diantara Hu Chun dan Cai Tao, mana yang betina dan mana yang jantan?
Ya… yang jantan adalah Cai Tao. Sekilas sih gak ada bedanya, dua-duanya sama-sama gendut dan menggemaskan. Mereka berdua ditempatkan terpisah.
Gemas rasanya melihat Cai Tao yang sedang asyik tertidur di atas pohon, sementara Hu Chun yang ada di ruangan sebelahnya sedang asyik makan gak berhenti.
Hu Chun baru berhenti makan setelah kenyang dan akhirnya guling-guling, kemudian… tidur juga seperti Cai Tao hahaha
O ya, kabarnya Cai Tao dan Hu Chun ini sudah mulai masuk musim kawin. Bulan Februari kemarin sempat “dijodohkan” tapi kata Om petugas konservasi panda, mereka berdua masih malu-malu dan “belum sempat kawin”. Duuhhh… Membayangkan panda lagi kasmaran, gemas ya? Hahaha…
Selain dua panda Cai Tao dan Hu Chun, kita juga bisa lihat ada panda merah di Istana Panda. Tahu kan karakter Master Shifu di Kungfu Panda? Naahh… Master Shifu ini jenis red panda. Jadi berasa ikutan syuting Kungfu Panda! Haha ..
Ada juga satwa khas Cina lain yang dititipkan di Istana Panda ini. Sepertinya agar Hu Chun dan Cai Tao gak merasa kesepian.
Puas berkeliling di konservasi dua panda, kami pun mulai menyisir berbagai atraksi dan wahana yang ada di Taman Safari.
Alhamdulillah… Nyaris semua pertunjukan bisa kami kunjungi. Bahkan sempat naik beberapa wahana permainan.
Tapi masih belum puas sih. Lain kali pasti kami akan kembali lagi ke Taman Safari. Menginap lagi? Tentu saja. Dua malam kalau perlu hihi. Santai, kan banyak hotel murah di Bogor.