Salah satu momen yang tidak bisa saya lupakan sampai sekarang adalah ketika ikut arus balik dengan menggunakan pesawat di tahun 2005 yang lalu. Bagaimana bisa saya lupakan kalau sepanjang perjalanan sejak dari Bandara Husen Sastranegara sampai transit di Surabaya, saya tak berhenti mencucurkan air mata.
Ya, di dalam pesawat saya terus menangis sesenggukan. Untungnya selama penerbangan dari Bandung ke Surabaya itu saya duduk sendiri. Jadi gak malu-malu amat hihi…
Ada dua hal yang menyebabkan saya menangis tanpa henti. Yang pertama adalah saya harus meninggalkan Abah dan Nene demi menemani suami yang saat itu bertugas di Dili, Timor Timur.
Yang kedua, ini perjalanan pertama saya menggunakan pesawat terbang… sendirian. Huhuhu… sereeeeem. Takut ada apa-apa donk. Apalagi beberapa bulan sebelumnya ada kecelakaan pesawat di Medan yang menelan korban sampai 101 jiwa.
Yang namanya musibah memang bisa terjadi di mana saja. Tapi kalau dipikir-pikir, jumlah kecelakaan di darat jauh lebih banyak dibanding kecelakaan penerbangan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh National Highway Traffic Safety Administration, data statistik Fakta Keselamatan Lalu Lintas untuk seluruh negara di Amerika Serikat di tahun 2008 menunjukkan jutaan kecelakaan karena mengemudi dan statistik lain menunjukkan 1,27 kematian per 100 juta mil perjalanan darat.
National Transportation Safety Board juga mengumpulkan data kecelakaan penerbangan. Statistik awal untuk tahun 2008 menunjukkan hanya 20 kecelakaan untuk maskapai penerbangan AS yang beroperasi layanan terjadwal. Itu artinya, hampir nol kecelakaan per juta mil terbang. Tidak ada yang meninggal, dan hanya lima orang luka berat.
Dalam angka absolut, mengemudi lebih berbahaya, dengan lebih dari 5 juta kecelakaan dibandingkan dengan 20 kecelakaan pesawat terbang, seperti dilansir dari laman USA Today. Dari semua penerbangan komersil yang ada, kecelakaan pesawat terjadi pada rasio 1:1,2 juta, seperti dilansir Channel4 (Sumber: CNN Indonesia).
Di Indonesia sendiri, kecelakaan di darat setiap hari menghiasi laman media online dan juga televisi. Apalagi menjelang musim mudik seperti sekarang ini, jumlah kecelakaan biasanya meningkat. Bisa jadi karena jumlah kendaraan yang juga semakin bertambah.
Di tahun 2016, terhitung dari (1/6) hingga (8/7), kenaikan kecelakaan sekitar 50 persen dari tahun 2015. Jika di tahun 2015 tercatat ada 46 kecelakaan. “Untuk 2016 ada 69 kasus, naiknya 50 persen,” kata Awi di Polda Metro Jaya, Jumat (8/7).
Dibanding tahun 2015, korban meninggal akibat kecelakaan di musim mudik lebaran 2016 pun mengalami kenaikan sebanyak 100 persen. Faktor utama meningkatnya angka kecelakan ini adalah human error.
Wajar rasanya. Mengingat perjalanan mudik yang ditempuh bisa sampai berpuluh-puluh kilometer, bahkan tak jarang perjalanan dilakukan dengan kondisi sedang berpuasa, badan pasti terasa lelah luar biasa. Belum lagi jalanan yang macet sampai berjam-jam. Emosi jadi tidak stabil dan perut lapar. Yang paling bahaya adalah kantuk yang menyerang dan kadang diabaikan oleh pengemudi karena tak sabar ingin cepat sampai di tujuan.
Kalau begitu, enaknya mudik pakai apa ya?
Mudik Selamat, Aman dan Nyaman Dengan Pesawat
Yup, mudik dengan moda transportasi pesawat menjadi pilihan yang tepat. Apalagi bagi pemudik yang tinggal di luar pulau dan luar provinsi. Pemudik bisa lebih leluasa memilih maskapai penerbangan yang digunakan. Selain itu, dengan menggunakan pesawat juga perjalanan mudik jadi jauh lebih cepat. Pemudik terbang kembali dengan pesawat dan sampai di kampung halaman tanpa terjebak macet di jalan. Pokoknya, selamat tinggal macet.
Tapi kan tiket pesawat mahal? Hmmmm… kalau dibandingkan dengan resiko, kecepatan, dan kenyamanan, jelas harga tiket pesawat ini jadi tidak ada artinya.
Setiap tahun, jumlah pemudik yang menumpang pesawat terbang untuk merayakan Idul Fitri di kampung halaman, semakin meningkat. Tak terkecuali dengan tahun ini. Berdasarkan data pertumbuhan penumpang pada periode sebelumnya, diperkirakan pada Lebaran 2017 ini akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sebesar 9,8%. Berikut adalah prediksinya.
Nah, biar perjalanan mudiknya jadi lebih nyaman, sebaiknya #SobatAviasi perhatikan nih beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum mudik dengan pesawat. Mau tau? Yuk simak satu per satu.
Persiapkan tiket sejak jauh hari
Saat ini tiket pesawat bisa dipesan secara online ataupun melalui agen sejak jauh hari. Pemudik juga bisa membandingkan harga tiket antar maskapai. Beberapa promo yang biasanya diadakan oleh penyedia tiket online juga bisa dipertimbangkan.
Pastikan data yang tercantum di formulir tidak berbeda dengan yang tertera pada kartu identitas (KTP, SIM, Paspor dan lainnya). Jangan lupa, periksa pula kesesuaian jadwal penerbangan (tanggal, hari, jam keberangkatan), serta lokasi bandara keberangkatan dan tujuan. Jangan sampai keteledoran pengisian data membuat perjalanan mudik jadi terhambat.
Bawa barang secukupnya
Mengingat ada batas berat muatan, sebaiknya teman-teman membawa barang seperlunya saja. Ya, daripada harus membayar kelebihan bagasi karena barang yang sebenarnya gak perlu-perlu amat kan?
Jangan lupa, perhatikan juga cara pengemasan agar barang yang akan dibawa muat di dalam koper. Biasakan membawa koper atau ransel yang berbobot ringan. Pilih yang cocok untuk melakukan perjalanan dengan moda penerbangan. Soal warna, disarankan untuk memilih warna yang menyolok, agar tidak tertukar dengan bawaan penumpang lain. Atau teman-teman bisa menandai koper maupun ranselnya dengan sesuatu yang gampang dikenali. Jadi, saat menanti antrean pengambilan bagasi kita bisa dengan mudah mengenali koper milik kita sendiri.
Ingat 3-2-1 sebelum terbang
Nah, mengingat jumlah pemudik yang menggunakan pesawat di tahun 2017 ini diperkirakan mencapai 4 jutaan pemudik, bisa dipastikan donk bagaimana keadaan di bandara? Agar tidak penuh sesak saat mengantri sebaiknya datang ke bandara lebih awal agar lebih cepat checking boarding pass. Jadi kita bisa meminimalisir kemungkinan tertinggal pesawat. Proses check in juga sekarang lebih mudah dan bisa dilakukan secara online.
Sebaiknya ingat selalu panduan 3-2-1 berikut ini karena persiapan sangat menentukan kelancaran perjalanan penerbangan kita.
Teman-teman bisa juga gabung #SobatAviasi, komunitas yang dibentuk Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, agar tahu hal-hal penting mengenai penerbangan. Gak cuma kiat-kiat menjalani perjalanan dengan pesawat, teman-teman juga bisa tahu beberapa istilah dalam penerbangan dan berbagai hal menarik lainnya. Gabung juga yuk? Tinggal follow akun Direktorat Jenderal Perhubungan Udara – Kemenhub RI di sini dan https://www.facebook.com/djpu151/ dengan hastag #SobatAviasi.
Selamat mudik dengan selamat, aman dan nyaman ya Teman-teman. Mohon maaf lahir dan bathin ^_^
Naik pesawat memang nyaman,cuma kalo bawaannya banyak emang rada revot, byr bagasinya mihil. Tapi semua demi keselamatan jg sih..
Gabung di Komunitas Avians, aku jadi tahu juga tentang 3-2-1 sebelum terbang, mba
Aduh, jadi pengen mudik pake pesawat juga. Biar cepet. Ada kitu rute Soreang – Cigondewah? Tar nyari ah…
Waaaw, merantaunya sampai ke Timor-Timur 🙂