“Mah, Teteh mau belajar naik sepeda roda dua!”, ujar Teteh ketika umurnya masih sekitar 5 tahun.
Keinginan Teteh belajar sepatu roda dua ini muncul saat melihat Ceuceu asyik bermain sepeda roda dua di GOR dekat rumah. Selama ini Teteh memang masih pakai sepeda roda 2… plus 2 di samping 😀
Kaget juga sih dengan permintaan Teteh, apalagi melihat Ceuceu yang baru bisa dan berani naik sepeda roda dua di umur 7 tahun. Itu pun perlu latihan dan bujukan ekstra serta pengalaman yang cukup memalukan buat Ceuceu
Ketika Ceuceu ditunjuk ikut karnaval sepeda hias saat peringatan HUT RI beberapa tahun yang lalu, hanya Ceuceu yang masih memakai sepeda roda empat! Padahal sepeda Ceuceu memang sepantasnya sudah lepas dari roda tambahan.
Tak mau mengecewakan Ceuceu yang sudah kegirangan ikut karnaval, susah payah saya menghias sepeda Ceuceu sampai begadang semalaman. Tapi ternyata sesampainya di sekolah Ceuceu malah mogok ikut karnaval.
Iya, Ceuceu jadi mogok ikut karnaval karena merasa malu dengan ejekan teman-temannya yang sudah mahir memakai sepeda roda dua. Tidak mau hasil begadang saya sia-sia, akhirnya saya menemani Ceuceu naik sepeda roda empatnya sambil sesekali mendorong Ceuceu dari belakang. Jalanan yang harus dilalui peserta karnaval menanjak!
Huaaa… mendorong sepeda dari belakang ini rasanya jauh lebih capek dibanding goes sepeda sendiri. Akhirnya ikut karnaval bukannya senang… sepanjang jalan itu saya malah marah-marah dan ngedumel tanpa henti.
Sadar kalau saya marah-marah gara-gara sepeda roda empat, selesai karnaval Ceuceu meminta saya membuka roda tambahan yang ada di samping sepeda.
“Mah, besok mah buka aja rodanya. Ceuceu mau belajar pakai sepeda roda dua”, kata Ceuceu.
Perasaan saya saat itu terharu sekaligus merasa bersalah hihihi… Tapi tanpa pikir panjang, saya segera membuka roda tambahan ini. Tentu saja membukanya harus pakai kunci pas. Tidak perlu waktu lama, hanya sekitar seminggu belajar dan latihan terus menerus, meski tadinya takut dan ragu-ragu, akhirnya Ceuceu bisa juga pakai sepeda roda dua.
Makanya ketika Teteh meminta saya membuka roda tambahan di sepedanya, saya pun segera menuruti keinginan Teteh. Apalagi ini tanpa paksaan, tanpa ejekan dan tanpa pengalaman memalukan hehe…
Tidak seperti Ceuceu, Teteh lebih cepat belajar sepeda roda dua. Hanya perlu 3 hari latihan, Teteh sudah lancar naik sepeda. Bisa jadi karena ukuran sepeda Teteh juga lebih kecil dibanding sepeda Ceuceu, jadi Teteh lebih percaya diri dan merasa aman saat dirinya kehilangan keseimbangan. Selain itu ada beberapa tips agar anak lebih mudah belajar sepeda, diantaranya :
- Tempatkan badan pada posisi yang tepat dan siap di atas sepeda
- Ajarkan anak untuk menempatkan kaki kiri menjejak permukaan tanah, dan kaki kanan di atas pedal
- Dorong sepeda dengan kaki kiri dan kaki kanan mengayuh pedal
- Bantu anak dengan memegang bagian belakang sepeda. Ketika dirasa anak sudah cukup seimbang, lepaskan pegangan itu
- Ulangi terus sampai 3-5 kali putaran dan anak bisa melakukan dorongan sendiri tanpa dipegang
- Latihan di permukaan yang empuk seperti tanah atau rumput bisa membantu anak lebih percaya diri. Bayangan anak, jatuh di aspal jauh lebih sakit dibanding jatuh di atas rumput
- Gunakan perangkat keamanan untuk bersepeda, seperti helm, dan pastikan ukurannya sesuai.