Punya barang rusak? Jangan dibuang! Lebih baik di-nGo-Prex-in saja (IWIC2017)

By | November 3, 2017

Jaman sekarang sudah bukan hal yang aneh lagi menemukan perempuan yang gagah gemulai. Eh, tunggu dulu… Apa tuh gagah gemulai?

Hmmmm… Pernah menemukan laki-laki yang nampak gagah, perut kotak-kotak, tapi ternyata melambai? Sekarang laki-laki model begini banyak. Buat saya sendiri yang seperti ini agak menyeramkan. Tapi bukan yang seperti itu maksud saya. Melainkan yang seperti ini

A post shared by Blognya oRiN (@blognyaorin) on 

Haha.. maaf kalau salah ngasih contoh.

Maksudnya banget banyak perempuan dasteran, tapi kalau urusan angkat galon sih… Amaaan #ehm #padahalpinggangnyaerusditempelkoyo hahaha

Jadi ingat beberapa waktu yang lalu MakLus (@beyourselfwoman) sempat mentwit soal ini. Begini katanya…

Emang harus banget ya perempuan bisa angkat galon? Ya kalau memang gak ada siapa-siapa yang bisa dimintai bantuan dan kita memang bisa, kenapa tidak?

Perempuan juga boleh koq melakukan hal-hal yang umumnya dianggap “laki banget”, tentu saja dengan catatan bila mampu.

Begitu juga urusan pasang tabung gas, membetulkan kabel setrikaan atau membetulkan kabel charger laptop seperti yang pernah saya lakukan beberapa waktu yang lalu.

Baca juga : Memperbaiki Kabel Charger Mac Sendiri

Dulu ketika masih tinggal di Antapani segala sesuatu yang rusak hampir bisa  dipastikan dioprek dulu oleh Abah. Ada yang akhirnya bisa digunakan kembali, tapi ada juga yang akhirnya masuk gudang demi menunggu tukang rongsokan lewat. Sepertinya ini menurun juga pada saya. Barang-barang yang rusak pantang dibuang  selama masih dibetulkan.

Kenapa begitu? Bukankah lebih praktis kalau ganti dengan yang baru saja?

Hmm…. sudah tahu belum berapa jumlah sampah elektronik di Indonesia? Coba lihat infografis di bawah ini

limbahelektronik

Limbah Elektronik di Indonesia (Sumber: tirto.id)

Pembuang limbah elektronik perorangan tertinggi di Asia Tenggara ditempati oleh Singapura yang mencapai 19,6 kilogram untuk satu orang. Secara total limbah elektronik di negara itu hanya mencapai 110 kiloton.

Data itu menyebut ada sekitar 42 juta ton kulkas, televisi, mesin cuci, dan peralatan elektronik bekas lain di seluruh dunia. Gunungan limbah elektronik ini jika dikalkulasi mengandung sekitar 16.500 kiloton besi, 1.900 kiloton tembaga, dan 300 ton emas.

Bagaimana dengan Indonesia? Berdasarkan Data yang dirilis United Nations University bertajuk The Global E-Waste Monitor 2014, setiap orang Indonesia rata-rata membuang limbah elektronik sekitar tiga kilogram. Secara total jumlahnya mencapai 745 kiloton yang merupakan terbesar di Asia Tenggara.

Kalau sudah tahu data dan fakta tentang sampah elektronik di atas, masih mau dengan mudahnya ganti barang rusak dengan yang baru? Yang ngeri sih akibat yang ditimbulkan oleh tumpukan sampah elektronik ini.

Itulah sebabnya saya berusaha memaksimalkan usia pakai barang yang saya miliki. Selama masih bisa dibetulkan, saya masih akan berusaha memperpanjang usia barang ini. Dengan begitu saya juga membantu mengurangi tumpukan sampah elektronik. Benar apa betul?

Tentu saja gak semua bisa dibetulkan sendiri. Ada barang-barang rusak yang memang harus diserahkan pada ahlinya. Kalau maksa membetulkan sendiri, bisa-bisa dicap terima bongkar gak terima pasang haha.

Misalnya ketika mesin cuci di rumah rusak.

Baca juga : Akhirnya Punya Mesin Cuci Lagi

Alhasil… Saya pun terpaksa mencuci dan memeras cucian sendiri. Hasilnya pundak sampai pinggang pegalnya minta ampun.

Berminggu-minggu ini terjadi. Tentu saja saya pun mengeluh tak henti-henti selama berminggu-minggu.

Repotnya di tempat saya tinggal sekarang cukup sulit menemukan tempat service mesin cuci. Saya bisa menemukan dan memanggil tukang service mesin cuci datang ke rumah setelah bertanya sampai ke kampung sebelah. Sebelum akhirnya ganti dengan mesin cuci yang baru, mesin cuci hasil service ini lumayan bisa bertahan sampai 10 bulan.

Atau ketika kamera dan lensa kamera saya terkena jamur. Setelah browsing cara membersihkan jamur pada kamera dan lensa, yang nampaknya bakal susah dikerjakan sendiri,  saya memilih mencari tempat service kamera di Bandung melalui sebuah forum online yang pernah menyandang status terbesar di Indonesia. Itu pun setelah saya membaca satu per satu thread yang ada di forum ini padahal sudah memakai kata kunci service kamera di Bandung. Padahal waktu yang saya gunakan untuk mencari tempat service ini seharusnya bisa saya gunakan untuk hal lain yang lebih penting.

Nah, masih beruntung saya bisa menemukan tempat service baik itu melalui GPS alias Gunakan Penduduk Sekitar maupun melalui forum online. Belakangan kepikiran, kayaknya enak ya kalau ada aplikasi yang bisa mempermudah mencari layanan service barang seperti banyak layanan dan fasilitas lain yang sudah menggunakan aplikasi. Misalnya layanan bersih-bersih, pijat, sampai make up. Service badan dan muka sudah bisa dipesan online melalui aplikasi, kalau service barang sepertinya sih belum ada ya?

Karena belum tergabung dengan start up manapun, katakanlah nama aplikasinya nGo-Prex.

Apa yang akan ada di nGo-Prex?

  • Tempat Service

Tentu saja tempat service ini merupakan layanan utama dari nGo-Prex. Di tiap daerah pasti ada tenaga terampil seperti ini, baik tempat service resmi maupun perorangan. Masalahnya adalah ya seperti yang saya alami, cukup sulit menemukan tempat service. Dulu saya mengandalkan koran cetak untuk mencari tempat service barang yang rusak. Biasanya ada iklan baris begini,

“Service hp/laptop/computer/printer. Jl. Jakarta. Bisa ditunggu. Telp 081234567890”

Nanti di aplikasi nGo-Prex, tempat service bisa dipilah berdasarkan tempat, kategori, jenis barang dan merk. Misalnya kategori barang rumah tangga seperti mesin cuci, televisi, barang hobby seperti kamera, atau gadget seperti laptop, printer, dan smartphone.

Hanya dengan beberapa klik, pengguna bisa dengan mudah menemukan tempat service kamera di Kota Bandung misalnya.

Estimasi harga perbaikan bisa dihitung berdasarkan perkiraan sparepart yang diganti dan ongkos layanan perbaikan.

Layanan perbaikan bisa dilakukan dengan antar jemput melalui jasa pengiriman terpercaya. Akan lebih baik bila tempat service juga terafiliasi secara resmi dan sudah diverifikasi sehingga menambah rasa aman pengguna.

Pengguna bisa memberikan rating setelah pekerjaan service selesai. Sehingga performa tempat service juga lebih terlihat.

Keuntungan untuk tempat service tentu saja layanannya jadi lebih mudah ditemukan oleh pengguna aplikasi.

Sementara keuntungan aplikasi ini untuk pengguna adalah waktu mencari tempat service yang bisa lebih efektif, menghemat anggaran pembelian barang baru, dan tentu saja yang paling penting mengurangi sampah elektronik.

  • Penjualan Sparepart dan Manual DIY

Bagi yang suka ngoprek sendiri, aplikasi ini juga bisa membantu menemukan tempat penjualan sparepart dengan mudah. Melalui newsletter atau web khusus tentang aplikasi ini juga disediakan manual DIY cara memperbaiki barang yang rusak.

  • Tukar tambah barang elektronik yang rusak

Bagi pengguna yang sudah putus asa memperbaiki barang yang rusak, bisa menggunakan aplikasi ini untuk tukar tambah dengan yang baru. Sementara barang yang rusak bisa dikumpulkan untuk didaur ulang.

Hmmm…. terus kira-kira apalagi ya yang bisa ditambahkan di aplikasi seperti nGo-Prex ini?

Wujudkan Ide Membuat Aplikasi Melalui IWIC 2017

nGo-Prex ini masih ide mentah dan mungkin masih jauh untuk bisa diwujudkan. Ada banyak pertimbangan pastinya sebelum bisa mewujudkan apa yang saya angankan. Ya, namanya juga hasil melamun daripada sampah elektronik semakin menggunung. Gak ada yang melarang kan? Haha…

Nah, teman-teman ada yang punya ide lain? Karena saat ini sedang berlangsung Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) 2017 untuk memperebutkan juara IWIC 2017.

Tujuan IWIC ini diadakan adalah untuk memotivasi masyarakat Indonesia dari semua kalangan dan usia untuk menjadi pencipta produk-produk digital & startup, dan tidak hanya menjadi pengguna/konsumen.

Kalau menang hadiahnya kan bisa digunakan untuk mengeksekusi ide lamunan seperti di atas atau untuk mengembangkan aplikasi yang sedang dibuat. Lebih dari itu, ide produk-produk digital (apps) yang kita buat bisa berguna bagi banyak orang, menyelesaikan masalah sehari-hari, meningkatkan dan memperkaya kualitas hidup masyarakat, dan bahkan yang bisa bersaing dengan produk digital dunia global.

Tentang Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC)

IWIC merupakan kompetisi ide aplikasi mobile (apps) dan startup digital.

IWIC adalah program tahunan yang diadakan Indosat Ooredoo sejak 2006, dan tahun ini adalah IWIC yang ke-11.

Kompetisi ini tidak hanya terbuka untuk developer professional saja, namun siapapun yang punya ide (anak-anak, orang tua, siswa, karyawan, dsb), apapun idenya, bisa dituangkan di kompetisi IWIC ini.

Nah, bagi siapa saja yang mempunyai ide dalam membuat aplikasi mobile,  segera saja daftarkan ide kalian di Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) 2017 dengan mengisi data yang ada disini.

Ayo segera submit ide kalian sebelum penutupan pendaftaran. Info selengkapnya bisa dibaca di website IWIC.

Image 05

13 thoughts on “Punya barang rusak? Jangan dibuang! Lebih baik di-nGo-Prex-in saja (IWIC2017)

  1. fanni

    bagus bgt nih.. biasanya mah kl ada yg rusak langsung menuju tempat sampah hehe..

    Reply
    1. oRiN Post author

      mending donk Fan kalau langsung ke tempat sampah. Ini ditumpuk di gudang, numpuk penyakit sendiri

      Reply
  2. Sinta

    Eh bener jg ni cari info tukang service ituuu susaaaah banget

    Kalo ada start-up ngoprex pasti lebih mudah

    Sukses yaa

    Reply
    1. Anonymous

      ya maakkk… sekarang yang pusing cari tempat service printer di sekitar rumah. Kalau di kota sih banyak huhu

      Reply
  3. Liza

    Wow, brilliant kali lah ide tetehku ini. Iya, aku pun demikian, kalau ada barang elektronik yang masih bisa diperbaiki akan aku perbaiki sampai wujudnya tak berbentuk lagi. Hehehe

    Reply
  4. Nia K. Haryanto

    Ish, keren ini aplikasinya. Saya banyak banget barang rusak di rumah. Kalo ada aplikasi di-NGo-prex-in, gak perlu lagi belu-beli yang baru. Hemat duiiit. 😀

    Reply

Leave a Reply to Anonymous Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *