Investasi reksadana merupakan salah satu jenis investasi yang banyak dipilih oleh masyarakat di Indonesia karena memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis investasi yang lainnya. investasi ini bisa dibeli hanya dengan modal uang Rp 100.000. Banyak yang mengemukakan jika jenis investasi tersebut mahal namun hal tersebut tergantung dari masing-masing investor dan juga tempat yang mengelola dana investasi.
Untuk bisa melakukan investasi jenis reksadana dengan mudah dan tepat sehingga hasilnya lebih menguntungkan, ada hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Pertama adalah untuk apa investasi tersebut dilaksanakan, apakah hanya untuk pengenalan atau mencoba investasi atau untuk keperluan jangka panjang. Tujuan investasi tersebut berpengaruh pada pemilihan jenis reksadana yang tepat untuk Anda karena reksadana memiliki beberapa jenis yang bisa Anda sesuaikan dengan waktu dan resikonya.
Kedua adalah tentukan jangka waktu investasi. Anda bisa saja menyelaraskan berapa lama Anda berinvestasi jenis reksadana ini dan untuk apa investasi tersebut digunakan apakah untuk keperluan sekolah atau keperluan yang lainnya. Ada jenis investasi yang memiliki waktu kurang dari 1 tahun, ada yang 1-3 tahun, ada yang 3-5 tahun dan ada yang lebih dari 5 tahun. Semakin lama waktu investasi maka resiko yang ditimbulkan juga akan semakin lebih tinggi dan keuntungan ataupun kerugian juga semakin besar.
Ketiga adalah pilih jenis investasi reksadana. Ada 4 jenis reksadana yang bisa Anda pilih, yaitu:
- Reksadana pasar uang yang seluruhnya ditempatkan di deposito, sertifikat BI dan obligasi. Jenis investasi ini memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun dan memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan jenis reksadana yang lainnya dan keuntungan yang diperoleh juga lebih sedikit.
- Reksadana pendapatan tetap dialokasikan ke obligasi minimal sebesar 80% dan return lebih tinggi dibandingkan dengan pasar uang yaitu sebesar minimal 10% per tahunnya.
- Reksadana terproteksi dengan lama 3-5 tahun dan ditempatkan di obligasi dan memiliki perlindungan 100% terhadap nilai pokok investasi apabila dicairkan berdasarkan dengan jangka waktu tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya.
- Reksadana campuran dengan alokasi deposito, obligasi dan saham. Walaupun lebih beresiko namun keuntungan yang diperoleh juga lebih tinggi.
- Reksadana saham untuk lebih dari 5 tahun yang dialokasikan ke saham sebesar minimal 80%. Memiliki resiko terbesar namun juga memiliki keuntungan ataupun kerugian yang paling besar.
Keempat adalah pilih MI yang memiliki izin dari OJK. Semua yang berkaitan dengan keuangan termasuk MI yang bertugas untuk mengelola dana dari investasi jenis reksadana maka harus memiliki ijin dari OJK atau otoritas jasa keuangan. Jika MI tersebut tidak memiliki ijin, maka Anda harus berhati-hati karena mungkin saja jika MI tersebut adalah palsu dan tidak bertanggung jawab.
Kelima adalah baca prospektus reksadana. Sebelum mulai investasi reksadana maka Anda harus bisa membaca dan memahami isi prospektus dan prospektus ini menjadi buku manual dimana Anda bisa mendapatkan informasi mengenai perizinan, MI, biaya investasi, kebijakan investasi bahkan tata cara pembelian serta penjualan reksadana. Anda bisa bertanya pada manajer investasi atau ke orang yang mengerti mengenai cara berinvestasi sehingga nantinya Anda tidak bingung dan merasa dirugikan karena investasi yang sudah Anda lakukan sebelumnya. Jangan lupa untuk menanyakan ke MI langsung mengenai pengelolaan dan prosesnya agar Anda tahu walaupun nantinya Anda tetap mendapatkan informasi mengenai pengelolaan dana investasi dari MI.
Coba lain kali dijelaskan dong, keperluan yang mana yang butuh investasi kurang dari 1 tahun, mana yang butuh investasi 1-3 tahun, mana yang butuh investasi 3-5 tahun, dan mana yang butuh investasi lebh dari 5 tahun.