It’s tangible, it’s solid, it’s beautiful. It’s artistic, from my standpoint, and I just love real estate.” – Donald Trump
Saya gak akan bahas soal gaya kepemimpinannya juga apa yang ditakutkan ketika Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat. Saya mah cuma mau bahas soal properti aja. Yup, Donald Trump yang sekarang jadi presiden terpilih Amerika Serikat ini memang merupakan raja real estate yang populer di dunia.
Selain pepatah di atas, saya masih ingat apa yang Doland Trump bilang berikutnya, masih tentang properti. Bahwa membeli rumah itu jangan ditunda-tunda, karena ketika kita membeli rumah dan 10 tahun kemudian kita menengok ke belakang, kita akan sangat berterima kasih pada Donald Trump yang sudah menyemangati kita untuk punya rumah sendiri.
Gak cuma Donald Trump, Ara K. Hovnanian, CEO Hovnanian Enterprises, sebuah perusahaan real estate di Amerika juga mengungkapkan hal yang serupa
“Everyone will look back five years from now, that hasn’t bought a house and say, ‘What was I thinking?’”
Nah, iya. Memang begitulah saat kesempatan untuk memiliki properti itu ada tetapi kesempatan itu malah kita sia-siakan. Beberapa waktu kemudian, nyeselnya sampai ke ubun-ubun.
Memiliki hunian sendiri boleh jadi merupakan impian setiap orang, termasuk saya. Tidak hanya untuk dihuni sendiri, tapi juga sebagai bagian dari investasi. Sayangnya, beli rumah sekarang susah, apalagi sekarang ini sulit mencari rumah tapak.
Jumlah lahan yang terbatas ditambah semakin bertambahnya jumlah penduduk membuat hunian vertikal menjadi pilihan lain.
Salah satu kawasan yang dipilih banyak pengembang adalah Serpong. Kawasan Serpong menjadi potensial karena Jakarta kian hari kian sumpek kondisinya. Insfrastruktur di kawasan Serpong juga sangat mendukung seperti jalan luas dan yang penting, bebas dari banjir. Karena memiliki beberapa kelebihan itulah, kawasan Serpong terbilang sangat potensial. Sebagai perbandingan, di tahun 2014 harga tanah di kawasan Serpong mencapai Rp. 18 juta/meter2, naik drastis 300% jika dibandingkan 5 tahun yang lalu (Sumber : http://property.okezone.com/read/2014/02/10/475/938536/harga-tanah-di-gading-serpong-capai-rp18-juta-m2).
Karena lokasinya yang tidak jauh dari Ibukota, permintaan hunian vertikal di kawasan Alam Sutera, Serpong menjadi semakin tinggi. Oleh karena itu PT Indopasifik Makmur membangun Pacific Garden Alam Sutera di kawasan tersebut.
Menempati area seluas 1 hektare (Ha), Pacific Garden Alam Sutera Suites dibangun dengan konsep mewah, nyaman, aman, hijau dan asri. Ada 70 persen lahan ruang terbuka termasuk diantaranya danau buatan, yang membuat suasana Pacific Garden Alam Sutera menjadi terasa sejuk.
Pacific Garden Alam Sutera ini menjadi satu-satunya Suites yang memiliki golf putting green, di mana penghuni dapat bersantai, berolahraga dan melatih akurasi putting golf bersama keluarga sambil menikmati sejuknya alam hijau sekitar.
Pacific Garden Alam Sutera terdiri dari 2 tower yaitu Ivy dan Peony. Ivy menyediakan 278 unit dan menawarkan tipe 2BR (luas semi gross 110m2) dan 3 BR (luas semi gross 149m2), sementara tower Peony memiliki 412 unit dengan 3 tipe hunian 1BR (luas Semi Gross 59m2), 2BR (luas Semi Gross 76m2) dan 3BR (luas Semi Gross 118m2). Tiap tower memiliki Sky Garden dengan pemandangan yang indah dan sejuk.
Pacific Garden Alam Sutera juga dilengkapi fasilitas Luxury Lobby, Café, Biz Center, Kids Daycare, Gym, Semi Private Lift, Golf Putting Green, Kids Pool & Swimming Pool, BBQ Area, Gym, Children Playground dan rasio parkir 1 berbanding 1.
Dengan fasilitas yang lengkap, harga yang ditawarkan pacific Garden Alam Sutera terbilang cukup murah, mulai dari Rp 24 Juta per meter persegi (sebelum PPN) itu pun masih ditambah dengan kemudahan cara pembayaran, mulai tunai keras enam kali, angsuran bertahap hingga 48 kali dan DP 30 persen diangsur 24 kali.
Nah, tuh bayangkan. Dengan lokasi yang strategis seperti Serpong, ditambah fasilitas dan infrastruktur yang mendukung, jika dalam waktu 5 tahun harga tanah di Serpong naik sebanyak 300%, berapa harga investasi hunian di Serpong sekitar 10 tahun yang akan datang? Masih mau menunda-nunda membeli properti? Buat hunian atau investasi dua-duanya sama pentingnya. Saya sih gak mau…