“Anak-anak di sini tidak hanya yatim piatu, Teh. Ada juga yang dhuafa. Bahkan dulu saat pertama kali Yayasan ini berdiri di tahun 1997, santri-santrinya ya sebagian dari keluarga yang tidak mampu. Ada 20 orang santri yang kebanyakan berasal dari daerah Cidaun-Cianjur, sampai Rancabuaya“, ujar Kang Yana. Suaranya terdengar timbul tenggelam karena Bandung sore itu diguyur hujan yang cukup lebat. Suara petir pun terdengar saling bersahutan.
Setelah sholat Jumat kemarin, saya dan Teh Uwien janjian bertemu di Bursa Sajadah Jalan Citarum No. 19, Bandung. Di sana kami sudah ditunggu oleh Pak Deni, perwakilan dari Bursa Sajadah. Ketika saya datang, nampak Pak Deni dan beberapa pegawai sedang mempersiapkan beberapa dus yang berisi bingkisan. Bingkisan ini akan dibawa ke Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung yang terletak di Jl. Veteran 118 Bandung.
Tak lama kemudian, kami pun bergegas menuju Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung.
Sampai di Jl. Veteran, saya tertegun. Betapa seringnya saya melewati jalan ini. Ketika sengaja berhenti dan masuk ke toko sepeda, atau ketika saya turun dari angkot Gedebage dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Nene dengan angkot Panghegar. Tapi saya tidak pernah tahu ada sebuah Panti Asuhan Sosial Anak di sini. Ah, sepertinya saya terlalu terlena dengan kehidupan saya sendiri, sampai-sampai saya lupa memperhatikan sekeliling saya.
#SKVBerbagi, #BursaSajadahBerbagi, dari hati ke hati
Hujan mulai turun, Pak Deni pun mulai menurunkan dus-dus yang berisi bingkisan dari mobil, dibantu Pak Yana, Pak Lili dan Pak Naim, pengurus Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung. Sayangnya, anak-anak yang tinggal di asrama sedang ada undangan mendadak di Cipaganti.
Meski tidak ada satu pun anak-anak yang bisa kami temui, tapi ini tidak boleh menghalangi rencana Bursa Sajadah, yang diwakili oleh Pak Deni, berbagi rejeki untuk anak-anak yang tinggal di Panti. Akhirnya bingkisan dari Bursa Sajadah diberikan secara simbolis oleh Pak Deni kepada Pak Naim. Totalnya ada 67 bingkisan dari Bursa Sajadah yang diberikan kepada Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung.
Dalam sambutannya, Pak Deni mengungkapkan kalau pemberian bingkisan dari Bursa Sajadah ini serentak diadakan di 8 tempat yang tersebar di 7 kota (Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Surabaya, Solo dan Malang) bertepatan dengan ulang tahun ke 67 Bapak H. Syahrir Karim Vasandani, pemilik Bursa Sajadah yang merupakan salah satu anak perusahaan SKV Group.
Sebelumnya SKV Group juga pernah memberikan bantuan kepada anak yatim dan hafiz Qur’an pada bulan Ramadhan yang lalu.
Masih dari penuturan Pak Deni, rencananya pemberian bantuan seperti ini akan dilaksanakan rutin setiap Jumat agar Bursa Sajadah bisa menjalin silaturahmi dengan masyarakat di sekitarnya, terutama bagi mereka yang membutuhkan bantuan. Seperti apa yang pernah disampaikan oleh Ibu Heera Syahir Karim Vasandani selaku CEO Bursa Sajadah Aarti Jaya. Diharapkan melalui program seperti ini, Bursa Sajadah bisa memberikan dampak positif bagi anak-anak yang kami santuni untuk membantu memenuhi kebutuhan kesehatan mereka sekaligus menjalin silaturahmi dan menciptakan nilai kebersamaan dengan masyarakat di lingkungan sekitar dimanapun Bursa Sajadah berada.
Lebih dekat dengan Bursa Sajadah
Ketika saya berada di Bursa Sajadah di Citarum, nampak beberapa pengunjung yang sedang memilih-milih sajadah dan aneka rupa produk yang ada di Bursa Sajadah.
“Maklum, musim umroh”, ujar Pak Deni.
Salah satu keunggulan produk Bursa Sajadah adalah produk-produknya sengaja didatangkan langsung dari Mekkah dan Madinah. Tujuannya tentu saja untuk membantu para jamaah Haji/Umroh agar bisa khusyu menunaikan ibadah haji tanpa perlu repot-repot memikirkan oleh-oleh.
“Produk utamanya ya tentu saja sajadah, makanya namanya juga Bursa Sajadah”, lanjut Pak Deni.
Ya, toko Bursa Sajadah Citarum, khususnya di lantai 1 memang didominasi oleh sajadah yang diproduksi sendiri di pabrik milik Bapak H. Syahir Karim Vasandani. Merek sajadah khas Bursa Sajadah bernama Velteksa bahkan sampai diekspor ke Malaysia. Mulai dari sajadah kecil, sedang, besar, sampai sajadah rol untuk masjid dengan aneka corak dan warna semuanya ada.
Keunggulan Bursa Sajadah yang lain adalah produknya yang lengkap. Kalau kata Pak Deni sih, Bursa Sajadah adalah toko pertama yang menyediakan segala keperluan haji dan umroh plus oleh-oleh di satu tempat, terlengkap setelah di Pasar Baru Bandung.
Seingat saya sih, dulu ketika saya menemani Abah dan Nene berbelanja keperluan haji, perlu mampir dari sau toko ke toko yang lain untuk membeli barang yang berbeda. Kalau di Bursa Sajadah, semuanya lengkap. One stop shopping lah, gak perlu kemana-mana lagi.
Misalhnya nih di bagian lain, ada aneka pernak pernik oleh-oleh khas dari Mekkah seperti gelas untuk air zamzam, teko, jam dari perak dan emas, miniatur kabah, sampai parfum khas Arab.
Kalau teman-teman mendapatkan oleh-oleh dari Mekkah, biasanya ada juga makanan khas Arab ya. Nah, di Bursa Sajadah juga ada nih kurma, kismis, Kacang Arab, Kacang Almond, hingga Air Zam-zam dan buah Tin. Khusus untuk oleh-oleh makanan khas arab, Bursa Sajadah menyediakan paket hemat lengkap yang berisi kurma, kacang, dan air zam-zam. Ssssttt.. ada yang lagi diskon nih di Bursa Sajadah!
Lantai 2, khusus menyediakan Perlengkapan Haji dan Umroh. Ada juga pakaian untuk perempuan. Sebenarnya saya ditawari Pak Deni untuk berkeliling di lantai 2.
“Siapa tahu mau beli“, kata Pak Deni.
Duh, pak.. bukannya gak minat. Kita kan harus segera ke panti hehe…
O ya, bagi yang tidak sempat datang langsung ke Bursa Sajadah, ada 7000 produk dari Bursa Sajadah di www.bursasajadah.com yang tinggal dilihat-lihat, klik, dan bayar.
Lain kali saya akan kembali lagi ke Bursa Sajadah untuk membeli oleh-oleh sepulang dari Mekkah. Aamiiin…
Mupeng belanja di Bursa Sajadah #mabbook katingakba sadayana saee . . .