Menikmati Sunrise Berteman Nemo di Sayang Heulang

Istirahat di kamar selama 4 jam sudah cukup membuat badan yang ringsek karena duduk di mobil 9 jam lamanya, kembali bugar.

Baca : Perjalanan dari Sagalaherang ke Sayang Heulang

Ceuceu, Teteh, dan Ade yang biasanya susah dibangunkan pagi-pagi, kali ini langsung loncat dari kasur. Tidak perlu sampai mengeluarkan suara 9 oktaf, tanpa disuruh mereka sikat gigi, cuci muka kemudian balapan menuju pantai.

Semburat jingga mulai terlihat di ufuk timur. Ah… indah!

Seingat saya, baru kali ini saya menikmati sunrise dari tepi pantai. Biasanya sih kalau saya ke pantai itu yang dikejar ya sunset. Tapi entah kalau sebenarnya dulu saya sudah pernah menikmati sunrise di pantai mana dan saya lupa hehe

Pantai Sayang Heulang di pagi hari cukup sepi. Hanya ada beberapa orang yang bermain-main di hamparan karang sepanjang pantai.

Yup, karang yang membentang dan menjorok jauh ke laut memang menjadi ciri khas Pantai Sayang Heulang. Di pagi hari, air laut masih surut. Jadi kita masih bisa berjalan sampai ke tepi karang yang menjorok ke laut. Bayangkan, hanya beberapa meter di depan kita nampak gulungan ombak besar datang. Tapi tak perlu takut, ombak besar ini tak sempat menyentuh kita karena keburu terpecah oleh hamparan karang…

Yang paling seru, banyak ikan-ikan kecil yang terjebak di sela-sela karang.

Tanpa ragu Ceuceu, Teteh, dan Ade langsung bermain-main di atas karang dan berusaha mencari… Nemo! Meski dari rumah sudah membawa jaring, nyatanya tak mudah menangkap ikan kecil yang gesit berenang atau bersembunyi di balik karang.

Tidak banyak ikan yang berhasil kami tangkap. Hanya ada 1 jabing, 1 blue devil, 1 sejenis jabing yang gak tahu apa namanya, dan 1 lagi ikan kecil hitam yang juga gak diketahui namanya. Nemo? Dory? Wah… sudah bisa mendapatkan 4 ekor temannya ini juga sudah uyuhan hihihi…

Selain keempat ikan tadi, saya juga sempat menangkap 2 buah udang merak. Bagus banget deh… udang merak ini berasal dari dasar lautan, tapi bisa saya temukan di tepi pantai. Kalau pernah nonton Kungfu Panda, pasti ingat dengan tokoh dokter yang karena kertas catatan Po terbawa angin dan tertukar dengan catatan Master Shifu, akhirnya ditakdirkan terpilih oleh Tigres sebagai 4 pendekar pilihan Master Shifu.  Dia adalah Mantis. Nah, udang merak itu ya Mantis Shrimp.

Hanya saja dari referensi dan beberapa pengalaman teman suami, Mantis ini tidak cocok untuk disimpan di akuarium. Selain hidupnya soliter, kaca akuarium yang tebal pun bisa pecah oleh sabetan si udang merak. Hiyyy… serem. Pantas saja sampai jadi temannya Po di Kungfu Panda. Jago kungfu rupanya. Cukup sudah pengalaman akuarium bocor suami karena lem yang lepas beberapa minggu kemarin haha

Kalau kami hampir merasa putus asa karena hasil tangkapan yang kurang memuaskan, lain lagi dengan 3 orang laki-laki yang nampak asyik memancing di dekat batu karang.

Aih, rupanya mereka sedang memancing ikan. Bermodalkan kail dan cacing tanah, mereka berhasil memancing banyak sekali ikan-ikan kecil. Mereka memang sengaja datang dari Garut kota ke Sayang Heulang membawa banyak cacing untuk memancing ikan. Niaaat!

Wah, tahu begini mah… dari rumah juga saya pasti bakal bawa kail dan umpan. Kalau perlu ke sawah dulu cari cacing tanah haha

Ada juga penyewaan ban untuk bermain-main di pantai. Cukup bayar 5.000/ban dan bermainlah sepuasnya tanpa perlu takut tergulung ombak.

Urusan tempat menginap dan akses yang agak sulit, mungkin kalau penanaman modal asing di Indonesia mulai melirik untuk berinvestasi di sini, Pantai Sayang Heulang akan lebih tertata dengan baik.

Meski begitu, anak-anak benar-benar betah bermain di Pantai Sayang Heulang. Kalau saja tidak diburu waktu libur yang sudah habis, sepertinya kemarin pilih menginap sehari lagi saja. Sayang, liburnya hanya tersisa 20 jam lagi hihi.

Mudah-mudahan lain kali masih sempat mampir ke Sayang Heulang… jangan sampai lupa… bawa kail dan umpan!