Ngabolang ka Curug Cibareubeuy, Surga Tersembunyi di Subang

By | January 27, 2016

Ngabolang ka Curug Cibareubeuy, Surga Tersembunyi di Subang – Sepertinya sedikit orang yang tahu, kalau Subang punya banyak potensi alam yang luar biasa. Iya, selain Tangkuban Parahu dan Ciater, atau Cimincul dan Sumber Aqua yang sedang ngehits itu, Subang juga punya banyak curug yang mempesona.

Saya sendiri baru tahu satu Curug yang jaraknya gak terlalu jauh dari rumah. Paling 10 kilometer lah. Itu pun trek ke curugnya gak bikin ngos-ngosan, alias bisa parkir tepat di dekat curug… 😀

Padahal boleh dibilang rumah saya ini dikelilingi Curug. Selain Curug Capolaga, ada Curug Sadim (yang gak jauh dari Curug Capolaga), Curug Cijalu (hanya terpisah beberapa desa saja), dan Curug Cihurang (ini juga terpisah beberapa desa saja).

Eh, ngomong-ngomong soal Curug Cijalu, saya jadi ingat, pas kelas 2 SMA dulu saya dan teman-teman pernah main ke Curug Cijalu. Waktu itu kami berangkat pakai 2 mobil, satu mobil Abah Si Beureum, satu lagi mobil Friska.

Oooo… pantas saja sewaktu saya pertama kali diajak ke rumah mertua sama suami, rasanya seperti dejavu. Koq sepertinya saya pernah lewat jalan yang sama. Rupanya jauh sebelum saya kenal sama suami, saya memang pernah lewat rumah mertua sampai akhirnya sekarang berjodoh sama suami. Sepertinya sih waktu asyik main air di Curug Cijalu selendang saya palid hahaha…

Ok, berarti saya baru tahu 2 Curug dari banyak Curug yang ada di Subang #bangga :))

Beruntung sekarang saya ikut grup FBS   yang membernya punya hobi macam-macam. Ada yang hobi bikin riweuh status orang (iya, itu saya), ada juga yang hobinya ngabolang. Dari teman-teman di FBS lah saya tahu banyak surga tersembunyi di Subang, salah satunya Curug Cibareubeuy.

Minggu, 17 Januari 2016 kemarin acara ngabolang ke Curug Cibareubeuy, Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater, Subang, diikuti oleh 105 member FBS.

Sesuai dengan slogan FBS, Pesbuker nu teu saukur pesbukan, ngabolangnya pun bukan sekedar ngabolang. Sambil ngabolang ke Curug Cibareubeuy, FBS juga melakukan baksos di Kampung Senyum, sebuah kampung yang terletak tak jauh dari Curug Cibareubeuy.

Belum tahu Kampung Senyum? Kampung Senyum ini hanya berjarak sekitar 100 m dari Curug Cibareubeuy, terletak di Kampung Cibareubeuy, Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater, Subang. Nah, kalau selama ini teman-teman tahunya di Ciater itu ada wisata air panas, coba deh lain kali mampir ke Kampung Senyum. Masuk melalui jalan wisata air panas Sariater ke arah belakang, menyusuri pematang sawah dan sungai dengan jarak tempuh maksimal 1 jam perjalanan. Gak perlu takut nyasar, ada banyak penunjuk jalan menuju Kampung Senyum. Atau pakai jurus andalan saja, GPS… Gunakan Penduduk Sekitar.

Tapi kalau tanya arah ke penduduk sekitar sih, pasti dijawabnya, “Tos caket néng… kantun lempeng wéh mapay galengan“. Padahal jarak yang harus ditempuh ada 2 km ahaha… #pingsan

Sekadar saran, kalau mau coba ke Curug Cibareubeuy di musim hujan seperti sekarang, sebaiknya pakai sepatu.  Gak pakai sepatu juga gak apa-apa sih. Hanya saja alih-alih tiba di tujuan dengan hati yang senang, bisa-bisa malah sakit badan seperti teman saya yang sampai jungkir balik ini.

Untungnya meski track yang harus dilalui cukup menguras tenaga, pemandangan sepanjang jalan juga memanjakan mata. Apalagi begitu sampai di Kampung Senyum kita disambut suara burung yang bersahut-sahutan, pancuran air, dan aliran air alami dari Curug Cibareubeuy.

Kalau beruntung, sesampainya di Kampung Senyum kita juga bisa disambut alunan musik khas Sunda, cemplung, yang dimainkan oleh Mang Ocid, pendiri Kampung Senyum.

Kampung Senyum ini memang ditata dan dikelola oleh Mang Ocid sejak tahun 2000, seorang diri. Sesuai pesan orang tuanya, Mang Ocid diminta untuk kembali ke hutan dan menatanya.

Mang Ocid bilang, “sampai di Kampung Senyum, pengunjung dalam keadaan capai, makanya mereka harus senyum“. Senyumnya juga bukan sekadar senyum, tapi harus senyum lucu dan bahagia 😀

Yup, tak heran kalau Kampung ini dinamakan Kampung Senyum.

Saat tiba di Kampung Senyum, satu orang pengunjung harus memukul kentongan bambu sebanyak 5 kali yang tersedia di pintu gerbang sebelum melintas jembatan bambu. Dengan memukul kentongan ini, harapannya akan membuka pintu rizki. Selain itu, bunyi kentongan juga sebagai isyarat kalau ada wisatawan yang datang ke Kampung Senyum.

Kegiatan baksos FBS di Kampung Senyum kemarin yaitu untuk menyerahkan bantuan perlengkapan Mushola berupa  karpet, sarung, kopiah, sajadah, Al-Quran dan Name Plate untuk Mushola. Selain itu FBS juga menyerahkan 10 buah bibit pohon ke Mang Ocid  untuk reboisasi di Kampung Senyum, juga menyerahkan 10 buah bibit pohon pinus kepada petugas di area Curug Cibareubeuy.

Gak perlu takut kelaparan di Kampung Senyum, Mang Ocid menyediakan Mie Instan, aneka kopi dan nasi liwet untuk wisatawan jumlah besar. Kalau mau bawa makanan sendiri juga gak apa-apa, yang penting sih datang bersih, pulang ya bersih lagi.

Betah di Kampung Senyum atau terlalu capai untuk kembali lagi ke Ciater? Ada 16 saung di Kampung Senyum yang boleh digunakan untuk menginap. Berani menginap di surga tersembunyi di Subang? Yuk, liburan nanti kita ngebolang ke Cibareubeuy 😀

*Kredit foto : Teguh Jatayu, Facebookers Subang

6 thoughts on “Ngabolang ka Curug Cibareubeuy, Surga Tersembunyi di Subang

  1. Fanny Fristhika Nila

    Eh memang ga ada foto curugnya ya mba… Aku tuh pecinta air terjun jgm kalo traveling kemana aja, utk wisata alam aku pasti carinya curug ator air terjun. Kenapa suka curug krn biasanya curug kan terletak di tempat tinggi. Jd pasti dingin, soalnya aku ga kuat kena panas :D.

    Unik ya nama desanya.. :D. Jd penasaran pgn tau orang2 di sana juga mba.. Pasti ramah2nya luar biasa 🙂

    Reply
    1. oRiN Post author

      adaaa… tapi gak tau kenap aini fotonya hilang. Nanti saya upload ulang ya. Sama, kalau dibandingkan sih saya lebih suka ke curug daripada ke pantai. Meski harus naik2 ke puncak gunung dulu hihi. Hayu sini ke Subang. Di sini ada puluhan curug.

      Reply

Leave a Reply to oRiN Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *