Dibalik Kopdar Dondar bareng Facebookers Subang

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba saja seorang teman menarik saya masuk ke sebuah grup di Facebook. Dari namanya sudah jelas kalau sebentar lagi akan ada acara kopdar buat member FBS (sekilas cerita tentang FBS bisa dibaca di sini).

Wah… ada kopdar! Dekat rumah!

Kaget sekaligus senang luar biasa, karena saya yang selama ini hanya bisa riweuh di kolom komentar dan belum bertemu secara langsung dengan teman-teman di FBS, sebentar lagi mendapat kesempatan bertemu dengan mereka.

Iya, saya memang jarang bikin status di grup, tapi tetap eksis dengan jadi TR alias Tukang Recok/Tukang Riweuh dan apalah itu namanya. Sampai-sampai TS alias Thread Starter pun kalah eksis hahaha

Tapi ya itu, akrab hanya di grup saja, bertemu muka? Belum pernah. Padahal selama  saya bergabung dengan grup FBS, FBS sudah mengadakan kopdar berkali-kali. Hanya saja saya gak pernah ikut, terkendala jarak yang cukup jauh. Belum lagi kalau wiken saya memang lebih memilih tinggal di rumah dan gak kemana-mana.

Lalu saya tiba-tiba ge er, jangan-jangan sebenarnya teman-teman di FBS ini ngefans ya sama saya? Sampai rela kopdar jauh-jauh di dekat rumah saya? Ahahaha… abaikan. Sebenarnya saya yang ngefans sama mereka. Salut sama guyubnya 😀

Yang jelas pemilihan tempat di kampung tetangga ini memang sudah jadi pertimbangan para admin.

Untuk memastikan kesiapan tempat, sebelum acara kopdar dimulai saya survey lokasi dulu. Gak mesti saya sih yang survey, tapi namanya juga si riweuh, maunya eksis aja haha. Kebetulan hari Rabu saya sudah janji mau ikut acara launching aplikasi di Saka Bistro dan hari Jumat ikut #kelasblogger, jadinya waktu yang kosong hanya Selasa dan Kamis. Tapi karena waktu yang mepet, tempat harus sudah dipastikan siap di hari Selasa.

Meski sedang hujan, saya tetap survey lokasi bersama Ceuceu. Hujan-hujanan pakai jas hujan. Untungnya sih hanya gerimis. Kalau pakai geledek mah, serem. Mending juga ngagoler aja. Selesai foto-foto ruangan yang akan dipakai, terus pulang. Urusan ruangan sudah beres, tinggal surat permohonan penggunaan ruangan ke Pak Kades yang akan diserahkan hari Kamis. Secara lisan Pak Kades sudah mengijinkan.

Waktu semakin mepet. Tiba-tiba ada kabar mendadak, acara yang justru menjadi inti kopdar kali ini mengalami kendala. Permohonan donor darah ditolak oleh PMI Subang. Aduh! Alasannya sih karena jadwal yang bentrok dengan acara donor darah di tempat lain yang sudah mengajukan surat sebulan sebelumnya dan di PMI Subang hanya ada 3 orang petugas yang sedang piket.

Sebagai alternatif, tim riweuh Kopdar segera menghubungi PMI Purwakarta yang kebetulan juga menolak permohonan donor darah di acara Kopdar. Bisa jadi karena terlalu mendadak dan atau bentrok dengan acara donor darah di tempat lain.

Tak kehilangan akal, tim riweuh bergerak cepat menghubungi PMI Sumedang yang alhamdulillah bersedia membantu acara donor darah di tempat Kopdar hari Minggu, 20 Desember 2015.

Sampai tiba hari H, deg-degan menanti mobil PMI Sumedang yang katanya sempat nyasar ke Ciater haha… maaf ya, Pak. Jalannya memang nyungsep ke hutan 😀

Satu per satu teman-teman FBS mulai berdatangan. yang membuat terharu sih, rumahnya jauh-jauh… huhu… terima kasih sudah menyempatkan datang ya 😀

Di acara Kopdar kemarin, tercatat ada 43 orang yang mendaftarkan diri menjadi pendonor, sayangnya dari 43 orang ini yang berhasil donor darah hanya 28 orang.

Sementara 15 orang lainnya ditolak dengan alasan tekanan darah yang rendah/tinggi dan hb yang kurang. Saya? Ditolak juga donk #pedih

Nah, dari 15 orang ini… 12 orang diantaranya adalah ibu-ibu dengan alasan ditolak hb yang rendah. Aduuuuh… jadi ibu-ibu itu memang melelahkan ya 😀

Meski ditolak, saya tetap senang bisa bertemu langsung dengan teman-teman FBS. Apalagi acara kopdar FBS ini merupakan momen pertama kali saya didaulat jadi moderator. Iya, moderator riweuh! Haha…

Mudah-mudahan lain kali juga saya bisa ikut kopdar. Atau kalau ketemu di jalan, jangan sungkan tanya saya ya… apalagi kalau mau traktir… gak bakal nolak! Serius! 😀