Sering sariawan? Jangan-jangan gara-gara kuman?

By | August 8, 2015

Beberapa hari ini Ceuceu mengeluh sariawan. Sembuh satu sariawan, tumbuh lagi sariawan yang baru. Duh, kenapa lagi sih ini? Padahal sekarang Ceuceu cukup rajin makan sayuran ditambah dopping vitamin C. Vitamin C nya juga gak mahal-mahal. Cukup Vit C dari IPI, yang satu toples kecil isinya banyak 😀

Kalau dulu sih Ceuceu memang picky eater. Ketemu sayuran di piring pasti langsung disingkirkan. Cuma daun bawang di sop juga pasti jadi penghuni tepi piring.

Sikat gigi yang dipakai juga cukup nyaman, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut.

Kalau soal gigi bolong sih, sudah dibersihkan dan ditambal. Sementara gigi yang sampai menyebabkan gusi Ceuceu berulat dulu sudah tanggal. Sengaja dicabut, karena bolongnya sudah sangat parah.

Terus kenapa Ceuceu bisa sariawan terus menerus ya?

Saya pun teringat salah satu episode Mythbusters, tentang bakteri yang ada di sikat gigi. Mythbusters ini salah satu tontonan wajib ketika dulu langganan TV kabel. Jamie Hyneman dan Adam Savage, dua orang yang menurut saya keren ini mengupas mitos dari sisi ilmiah. Myth or Fact? 

Benarkah banyak bakteri di sikat gigi?

Nah, di episode mengupas mitos di balik sikat gigi ini, Jamie dan Adam membuat serangkaian percobaan dan penelitian terhadap sikat gigi.

Mulai dari menyimpan sikat gigi yang sudah dipakai di wadah sikat gigi, melindungi sikat gigi dengan kepala penutup sikat gigi, menyimpan sikat gigi di kamar mandi (yang menyatu dengan kloset maupun yang tidak), sampai menyimpan sikat gigi jauh dari kamar mandi. Dari hari ke hari, setiap pagi Jamie dan Adam  meneliti sikat gigi yang mereka pakai itu lewat mikroskop.

Dan hasilnya adalah… sikat gigi mengandung banyak kuman.

Terlihat dari mikroskop kalau kuman/bakteri ini hidup dan berkembang biak dengan cepat. Adapun cara menyimpan sikat gigi (dengan pelindung/tidak, di kamar mandi/di luar kamar mandi) tidak terlalu berpengaruh.

Jumlah bakteri di sikat gigi dengan pelindung dan sikatt gigi tanpa pelindung sama banyaknya. Malah yang memakai pelindung mengandung bakteri lebih banyak.

Koq bisa ya?

Seperti yang kita tahu, bakteri akan berkembang dengan cepat di kondisi lembab. Nah, sikat gigi yang sudah kita pakai tentu saja dalam keadaan basah. Tak heran jika sikat gigi jadi media yang sangat disukai okeh bakteri untuk berkembang biak.

Bakteri yang ada di sikat gigi ini bisa menyebabkan radang gusi, sariawan, dan berbagai penyakit mulut dan gigi lainnya.

Aduh, pantas saja Ceuceu sering sariawan padahal sudah rajin sikat gigi.

Kenapa saya bisa lupa episode Mythbusters soal sikat gigi ini ya? Hmmm… bisa jadi karena sebelumnya saya merasa baik-baik saja dengan sikat gigi yang saya pakai. Begitu juga dengan suami saya. Tapi ternyata kondisi kesehatan mulut Ceuceu berbeda, lebih rentan terhadap bakteri yang ada di sikat gigi.

Terus bagaimana agar sikat gigi tidak jadi sarang bakteri?

Setelah dipakai, keringkan dulu sikat gigi dengan cara dikepret-kepret atau dengan tissue. Kalau kata Ceuceu sih, biar cepat kering pakai hairdryer saja. Haha… iya juga ya.

Gara-gara Jamie dan Adam saya jadi ingin punya mikroskop sendiri di rumah. Biar bisa melihat seberapa banyak bakteri yang ada di sikat gigi saya haha…

Mudah-mudahan setelah ini saya selalu ingat untuk mengeringkan sikat gigi yang sudah dipakai. Mudah-mudahan juga setelah ini Ceuceu bisa sembuh dari sariawan yang dideritanya.

Jadi, kalau sering-sering sariawan atau radang gusi, cek dulu sikat gigi kamu. Jangan-jangan bakteri beranak cucu di situ… hiiyyyy…

Tapi jangan sampai gara-gara bakteri di sikat gigi kamu jadi takut dan malas sikat gigi yaaa…

5 thoughts on “Sering sariawan? Jangan-jangan gara-gara kuman?

Leave a Reply to Rianda Prayoga Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *