Sabtu yang lalu sedikit lebih sibuk dibanding Sabtu biasanya. Kebetulan anak-anak harus ikut pawai dari sekolah menuju tempat upacara bersama di Alun-alun Kecamatan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2015.
Ceuceu ikut rombongan pasukan Drumband Gita Pusaka dari SDN Sagalaherang IV, sementara Teteh memakai baju adat berjalan bersama teman-temen kelas 1 lainnya.
Saya? Sibuk foto-foto dan merekam jalannya acara dari awal sampai akhir untuk dokumentasi sekolah.
Karena upacara dimulai jam 8, anak-anak harus sudah berada di sekolah jam 7. Setelah sarapan, Ceuceu dan Teteh saya ungsikan dulu ke tetangga sebelah untuk didandani seadanya. Maklum, saya kan sama sekali tidak punya perangkat lenong 😀
Tepat jam 7, rombongan dari sekolahan mulai berjalan menuju Alun-alun. Warga yang hendak menonton iring-iringan drumband berjajar di pinggir jalan. Warga ini tidak hanya menonton saat pawai berlangsung, saat latihan pun mereka rajin menonton di halaman sekolah.
Saat latihan, yang tahun kemarin pegang pianika digeser menjadi pemain Marching Bells. tahun kemarin Ceuceu jadi cheer leaders. Seharusnya sih Ceuceu masuk formasi pemain Pianika. Latihan di sekolah maupun di rumah, siang malam sampai hafal di luar kepala. Tapi posisi Ceuceu digeser lagi menjadi cheer leaders, sama seperti tahun kemarin. Alasannya tidak semua anak menguasai alat baru.
Ya sudahlah, masih ada kesempatan lain. Pianikanya masih bisa dipakai latihan pernafasan 😀
Saya mengantar Ceuceu dan Teteh sampai Alun-alun sambil mendokumentasikan jalannya acara. Ade tidak saya bawa, kebetulan suami hari Sabtu libur kerja. Saat saya tinggal, mereka berdua masih pulas diatas tempat tidur… hihi
Drumband Gita Pusaka sendiri tampil untuk membuka upacara peringatan Hardiknas. Selesai tampil, sebagian memilih menonton upacara dan rangkaian acara sampai selesai, sebagian lagi pulang. Saya dan anak-anak memilih pulang. Panasnya gak nahannn… daripada panas-panasan di Alun-alun, lebih baik ngadem di rumah.
Sampai di rumah, rupanya Ade sudah bangun. Malah sudah mandi. Suami sudah anteng dengan aquariumnya. Belum ada makanan apa-apa untuk makan siang. Saya pun belum sempat belanja ke pasar. Kalau ke pasar jam segini, mudah-mudahan masih kebagian. Sudah hampir tengah hari, dagangan di pasar biasanya sudah kosong.
Entah karena kurang konsentrasi atau memang buru-buru, terjadilah kecelakaan yang tidak diharapkan. Ya iyalah.. mana ada kecelakaan yang diharapkan -_-
Saya menutup pintu dengan tangan kanan, padahal tangan kiri masih di dalam!
“Awww….”, seketika saya berteriak. Sakitnya na’udzubillah.
Mendengar teriakan saya, anak-anak segera keluar. Tapi saya bilang tidak apa-apa. Gengsi donk kalau bilang tangan saya terjepit pintu. Nanti anak-anak malah bilang, “makanya hati-hati donk!!!”. Persis seperti apa yang sering saya ucapkan pada mereka kalau mereka terjepit pintu atau jidatnya kejeduk haha…
Hp yang sedari tadi dipegang tangan kiri saya masukkan ke saku celana, dan saya pun pamit ke anak-anak,
“Ke pasar dulu, ya… jangan kemana-mana! Mending bantuin papah bersihin aquarium. mamah cuma sebentar koq. Gak tau nih kebagian apa saja di pasar, nanti deh Mamah telepon…”
Sampai di pasar masih ada tukang ikan dan tukang ayam. Hmm… mending tanya anak-anak deh. Maunya apa… ikan atau ayam? Segera saya keluarkan hp dari saku celana.
Tapi… lhooo… koq? Mati??? Saya coba hidupkan, ada tanda-tanda kehidupan di sana… penampakan lcd yang pecah. Kemudian mati lagi… selamanya!
Huaaa… rupanya hp blackberry warisan dari suami ini juga ikut terjepit!!! Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Padahal sudah merasa sangat nyaman dengan hp ini, keypadnya membuat saya bisa mengetik dengan cepat dan anti typo 🙁
Ceroboh sekali sih. Kemarin gak bisa ngeblog gara-gara kabel charger yang rusak, sekarang hape juga ikut-ikutan tewas. Tapi yang sudah mah ya sudah saja lah… Mudah-mudahan segera ada penggantinya. Kalau bisa sih yang gratis saja… Aamiin :))))
Ih ceuceu mni bagus foto nya.:-)
by.azka dan fani.