Di Lamido, cari alas kaki tak lagi bikin darah tinggi

Bagi saya salah satu kegiatan yang bisa membuat tekanan darah naik, menguras jiwa dan raga itu adalah membeli sepatu. Lho, koq bisa?

Ya bayangkan saja saat harus keluar dari satu toko kemudian masuk toko lain untuk mencari sepatu yang saya idam-idamkan. Dan ini bukan hanya satu dua toko sepatu, tapi bisa sampai 4-6 toko sepatu yang berderet di jalan yang sama.

Belum lagi selama di dalam toko itu, entah sudah berapa banyak pasang sepatu yang dikeluarkan oleh penjaga toko untuk saya coba. Beruntung kalau akhirnya saya menemukan sepatu yang memang saya inginkan. Tapi seringnya sih yang terjadi adalah saya tidak jadi membeli apapun. Ada yang warna dan modelnya cocok, ukurannya tidak ada. Ada yang cocok semuanya, eh… harganya yang tidak masuk di dompet hahaha

Duh, sudah capek keliling-keliling… suami yang hanya bertugas mengantar dan menjaga anak-anak selama saya memilih sepatu pun menekuk mukanya berlipat-lipat. “Bikin malu saja“, begitu katanya.

Hihi… iya juga sih. Tapi kan beli sepatu juga tidak setiap hari. Apalagi buat saya yang hanya menempatkan sepatu sebagai kebutuhan, bukan untuk koleksi. Paling juga ke toko sepatu hanya sekali/dua kali setahun. Penjaga tokonya gak bakalan inget hehe

Tapi gara-gara tidak mau merepotkan penjaga toko seperti yang saya lakukan, sudah sejak lama suami meninggalkan kegiatan membeli sepatu dengan cara berkeliling ke toko-toko seperti saya. Suami memilih membeli sepatu secara online. Alasannya selain waktu yang terbatas, juga untuk menjaga perasaan para penjaga toko yang sepatunya sudah diacak-acak tapi malah tidak jadi.

Kebetulan, seorang teman suami juga berjualan sepatu online, sepatu customize, dibuat berdasarkan pesanan. Sayangnya, ketika sepatunya sudah selesai melebihi waktu yang dijanjikan dan diantarkan  ada bagian yang dirasa kurang cocok. Sepatu pesanan ini berbeda dengan gambar sepatu yang dijadikan contoh. Selain itu solnya juga kurang rapi, hanya dilem di bagian samping, bukan dijahit. “Ini sih rentan terbuka!“, kata suami. Agar lebih kuat, suami meminta temannya untuk menjahit bagian yang dilem itu. Hasilnya? Malah lebih berantakan!!!

Mau tidak mau, sepatu yang sudah jadi itu terpaksa harus dibayar. Walau akhirnya suami tidak mau memakai sepatunya. Tapi dibuang juga sayang… alhasil, sepatu itu jadi dipakai mertua ke sawah.. 😀

Sebagai gantinya, suami kali ini membeli sepatu lain. Tetap online sih, karena waktu yang terbatas untuk sekedar mampir ke toko sepatu dan tentu saja gak mau bikin malu… hihi

Tempat suami memesan sepatu di temannya kemarin sudah jelas tidak lagi jadi pilihan. Kebetulan saya menemukan situs belanja online terpercaya, Lamido.co.id. Tak hanya menyediakan produk fashion, handphone atau laptop, di Lamido juga ada jual beli sepatu pria. Pas banget dengan kebutuhan suami.

Tinggal cari sepatu berdasarkan kategori, jenis sepatu atau bahkan merk.

ini sepatu incaran suami di Lamido

Yakin terpercaya? Gampang, ada informasi mengenai penjual di bagian kanan.

Nah, tinggal klik nama penjual, nanti kita bisa lihat review dari pembeli yang sudah bertransaksi dengan penjual itu. Sebelum melakukan pemesanan, kita harus terdaftar dulu di Lamido. Daftarnya juga gampang, tinggal hubungkan ke akun Facebook atau Google+.

Lengkapi data yang diminta, konfirmasi pemesanan, tunggu verifikasi kemudian transfer. Sudah. Sepatu idaman tak lama lagi sampai di tangan.

Agar lebih aman, semua transaksi disarankan melalui transfer bank via Lamido.

Males browsing? Kalau kemarin hanya pengguna Android dan Blackberry yang bisa belanja mudah dan murah via Lamido App, sekarang pengguna iOS boleh ikut bersenang hati. Karena di bulan Maret sekarang ini Lamido mau launching apps terbarunya untuk iOS.  Makin betah deh belanja online via hape 😀

By the way… sepatu yang diincar suami ini ada diskonnya tuh! Kan lumayan, budget buat 1 sepatu masih ada sisa… sisanya itu buat siapa lagi kalau bukan saya? Mudah-mudahan suami mau sekalian bayarin pesanan saya di Lamido… 😀