Perlahan alunan suling terdengar merdu di telinga. Adalah Sandy, seorang siswa SMKN 8 Kliningan Bandung yang sedang mengalunkan lagu Manuk Dadali dari suling yang ditiupnya. Tapi siapa sangka kalau suling yang ditiup Sandy ini bukan suling biasa. Melainkan suling yang terbuat dari limbah. Ya, suling ini terbuat dari limbah otomotif. Barang yang dianggap sudah tidak berguna oleh kebanyakan orang.
Namun di tangan guru Sandy yang juga aktif di Padepokan Mayang Sunda Bandung, limbah otomotif ini menjadi barang yang kembali berguna. Malah bisa memanjakan telinga, bahkan sampai terkantuk-kantuk dibuatnya. Merdunya alunan suling disertai semilir angin sepoi-sepoi memang perpaduan sempurna untuk mengundang rasa kantuk.
Mengolah limbah otomotif menjadi suling bukan satu-satunya inovasi yang dilakukan Padepokan Mayang Sunda. Pernahkah terbayang apa yang bisa kita buat dari limbah SIM Card?
Yup, limbah SIM Card. Kalau biasanya kita hanya menggunakan bagian SIM Card yang memiliki chip, sementara yang lainnya dibuang, maka di Padepokan Mayang Sunda limbah SIM Card ini bisa menjadi alat musik tiup tradisional khas Sunda, Karinding.
Tentang Karinding
Pecinta Noah (dulu Peterpan) pastinya sudah tidak asing lagi dengan Karinding Attack Feat Peterpan di lagu Sahabat…
Dahulu karinding digunakan untuk mengusir hama di sawah. Biasanya karinding dibuat dari pelepah kawung (enau), atau dari bambu. Karinding yang dibuat dari bambu digunakan oleh perempuan, bentuknya seperti tusuk agar mudah ditusukkan di sanggul rambut. Sementara karinding dari bahan enau kebanyakan dipakai oleh kaum pria. Bentuknya lebih pendek dari karinding bambu.
Karinding (Sumber : Warta-24) Pemain karinding (Sumber : vovworld)Karinding buhun mengeluarkan bunyi ketika disimpan di bibir dan ditepuk bagian pemukulnya sehingga tercipta resonansi suara. Selama ini karinding dikenal sebagai alat musik yang hanya bisa memainkan satu nada saja. Oleh karena itu, agar bisa memainkan sebuah lagu, biasanya karinding dimainkan secara berkelompok.
Card-Too, Karinding Towel dari limbah SIM Card
Di tangan Asep Nata dari Padepokan Mayang Sunda, karinding dari limbah SIM Card ini bisa menghasilkan berbagai nada. Sehingga satu orang pemain bisa mengeluarkan nada yang sifatnya melodik harmonis. Tak hanya itu cara memainkannya pun berbeda dengan karinding buhun. Card-Too, demikian nama karinding dari limbah SIM Card ini dinamakan, bisa mengeluarkan bunyi tanpa dipukul, melainkan cukup dengan ditowel alias disentuh. Tentu saja masih harus ditiup, namanya juga mouth harp... 🙂
Penasaran? Lihat videonya di sini ya 🙂
sumpah keren ! itu sekolahnya kreatif banget, salut. tetaplah berkarya !
sumpah keren ! itu sekolahnya kreatif banget, salut.
kreatif sekali ya mbak
Kreatif ya. Salut buat pak guru yang mengembangkan kreatifitas anak didiknya.
sekolah ini kreatif banget ya….
kenapa bisa sepi ? pindah ke wp ya ? kreatif banget. jiw seninya sungguh luar biasa.
Sekolah SMKN 8 Kliningan Bandung dan SMKN 10 Bandung memang keren – keren, kapan ya SMKN di Subang seperti itu … Ups, di Subang gak ada SMKN kesenian ya hehehe
ouw..ouw..keren , gak nyangka limbah sim card bisa dijadiin sesuatuh….
Video klipnya bagus sehTapi koq ?aae3aa mirip bnaegt ama video klipnyaEvanescene yaa,,Yang judulnya MY IMMORTALDari mulai baju2nya,Trus settingnyaPlotnyaAmpe yang momonya lagi tiduran pake baju putih dikayuSambil banyak daun kering gituu,,Jdi keliatan gak bnaegt lagi,,Terlalu jiplak kayaknya yaa,,,Tapi baguss seh hasilnya,,
tulisan yang menginspirasi dan saya sangat mengaguminya apa yang telah anda sampaikan, semoga anda terus memberikan ide ide yang baru buat kita semua dan salam sukses selalu buat anda!
Wah, Karen, teh. Kepikiran ya sim card jadi alat musik karinding. Kreatif pisaaaan!
Wah, jadi pengen denger langsung, uy. Biasanya suka lebih menarik