Forever MG-ers

You start your twenties in the midst of two goodbyes. The friends you left behind in high school that you vowed to keep touch with are starting to fade away as trips home get shorter and fewer and further between. In a year or two, you’ll say goodbye to your college group as you move on toward first jobs, old family bedrooms, beginning lives and new friends.

Seperti dikutip dari The Friendship Exodus of Your 20s, “you’ll say goodbye to your college group“… seperti itu pulalah perjalanan kami. Sekelompok perempuan berjumlah 8 orang (yang ngakunya) cantik, dulu pernah sama-sama menimba ilmu di sebuah gedung bernama D5 di daerah Jatinangor, hampir bisa dipastikan kemana-mana kami selalu bersama.

Btw, karena kecantikan kami itulah, akhirnya kami menamakan diri sebagai MG alias Mojang Geulis (gakbolehprotes!)

Begitu banyak cerita indah diantara kami #cieeeee

Mulai dari bareng-bareng ngejar dan rebutan bis Damri atau bisa antar kota di pinggir jalan Jatinangor, terkantuk-kantuk bersama di atas bis sepanjang Jatinangor-Bandung, duduk di atas tangga sambil nunggu mata kuliah berikutnya ditemani baso Mas Tutur (lupa lagi namanya siapa, yang jelas mukanya mirip Mastur makanya dinamain Mas Tutur). Atau panas-panas makan pempek di sebrang gerbang pintu kampus kami, nangkring berjam-jam di sebuah resto fast food di halaman BIP (sampai sekarang resto ini masih di tempat yang sama, hanya bertambah luas dengan tambahan lantai atas), jalan-jalan ke Kepatihan demi berburu celana dan kerudung, rela berdempet-dempet berfoto di foto box (kebayang gak 8 orang bisa masuk ke dalam foto box???), hobi berfoto di banyak studio foto… dan masih banyak lagi. Yang paling hits adalah kami hobi nangkring di lantai 2 warung baso Mang Endin di Jatinangor.

Sampai akhirnya satu per satu mulai berpisah menjalani kehidupan masing-masing, mengejar impian masing-masing, beberapa diantaranya sudah melanglang buana keliling dunia. Boleh dibilang, personel MG sekarang sudah bermetamorfosis menjadi manusia sukses yang tetap cantik #halah

Sekian tahun berlalu, persahabatan kami tidak pernah pudar. Dukungan dari personel MG selalu diberikan bahkan ketika salah seorang MG (baca: saya) mengalami keterpurukan.  Keren gak sih? Bukankah ini yang namanya sahabat sejati?

Beberapa hari kemarin, kami sepakati untuk kembali berkumpul bersama.

Pertemuan yang hampir gagal dilaksanakan karena saya sendiri telat datang. Hmmm, boleh jadi saya mematenkan merk “si telat” ini, bukan apa-apa sih. Cuma biar berasa jadi orang penting aja gitu ditungguin hihihi

Etapi kemaren ini telat gara-gara kedatangan SBY ke kota saya yang sama sekali tidak saya ketahui. Jadilah itu jalanan macet naudzubillah, hampir 5 jam! Biasanya juga 1 jam nyampe 🙁

Terus kumpul lagi ngapain tuh? MG tetaplah MG. Hobi nangkring berjam-jam sambil haha hihi tetap tidak berubah, hanya saja kali ini pindah ke PVJ. Eh, hobi yang paling hits juga jangan dilupakan donk. Karena Jatinangor kejauhan, jadi nangkring di warung baso Mang Endin susah dilaksanakan, maka baso Mang Endin-lah yang dibawa ke PVJ. Gak lupa bawa mangkok sama sendok garpu plastik sendiri. Dan MG makan bakso di PVJ dengan harapan tidak diusir satpam hahaha

Udah? Gitu aja? Gak mungkin MG melupakan hobi foto-fotonya. Foto studio? Pasti laaahh. Inilah penampakan kami berkumpul kembali setelah 10 tahun berpisah. Mojang Geulis yang sudah tidak Mojang tapi tetap Geulis. Eh, masih ada MG ori satu lagi yang akan segera melepas kegeulisannya hahaha

MG di 2014

Aya nu ti luar kota macet2an sampe cm kebagian foto, untung weh nya rin. Aya nu pulang bawa orok hujan2an,  aya nu babawa ransel isi baso, nu hamil nyetir sampe tidur na jd jam 8 biasa jam 7, aya nu mlm2 naik bus plg ka serang, calon penganten oge rela gagal diet hr ini mah, aya nu suami na disuruh jalan2 sendiri gr2 kecepetan ngajemputna (Lorene, Beatrix. 2014)

MG tetaplah MG, tidak ada yang berubah. Hanya saja, sekarang kami makin norak hihihi