Ngapain sih cape-cape nyuci pake tangan? Kan udah ada mesin cuci? Buang-buang uang aja, beli mesin cuci tapi gak dipake! – Suami
Ya! Saya memang (terpaksa) hobi mencuci dengan tangan alias ngucek. Meski tangan seringkali merasa kepanasan setelah terkena deterjen dan berujung lecet-lecet di sekujur tangan, tetap rendam-kucek-bilas berkali-kali yang jadi jurus andalan mencuci buat saya.
Pengalaman buruk mencuci dengan mesin cuci membuat saya kapok. Beberapa kali baju yang sudah kering dijemur ternyata masih memiliki noda berupa bercak putih dalam jumlah yang cukup banyak. Apalagi mayoritas baju suami berwarna hitam, jadi bercak putih itu cukup terlihat dan mengganggu. Akhirnya baju-baju itu pun harus dicuci ulang.
Cuci ulang = Boros waktu, tenaga, air juga boros listrik!
Tadinya sih saya pikir itu kotoran biasa. Tapi ternyata setelah saya amati, bercak putih itu adalah residu bubuk deterjen yang tidak tuntas terbilas. Rupanya deterjen bubuk tidak sepenuhnya larut dalam air dan proses pembilasan (satu kali) dengan mesin cuci tidak bisa menghilangkan deterjen yang menempel di baju.
Residu bubuk deterjen yang menempel di baju
Sejak itu mesin cuci resmi saya pensiunkan dan saya pun kembali ngucek. Malas sih sebenarnya berhadapan dengan cucian yang menumpuk, mengingat lecet di tangan yang pedihnya minta ampun. Tapi ya apa boleh buat? Lebih baik tangan berdarah-darah daripada harus bayar tagihan listrik dan air yang membengkak tiap bulan gara-gara mencuci ulang baju (baca: pelit hehehe)
Adu mulut dengan suami tiap kali saya menjalankan ritual cuci mencuci bukan hal yang aneh lagi. Saya pun lebih sering diam tak menjawab dan memfokuskan tenaga dan pikiran saya buat ngucek.
Suatu hari di akhir minggu, seperti biasa saya titip belanja mingguan ke suami yang memang kantornya dekat dengan supermarket. Akhir minggu kan supermarket biasa mengadakan harga promo (baca: pelit lagi nih). Sesampainya di rumah, saya bongkar belanjaan… Eh, koq ada Rinso Cair? Saya kan gak pesan?
Suami bilang, “biar kalo abis nyuci gak ngeluh pedih tangan lagi!”
Oalahhh… ternyata beliau cape denger keluhan saya tiap kali selesai mencuci hahaha
Besoknya saya pun kembali menghadapi setumpuk cucian, kali ini tanpa deterjen bubuk. Ada Rinso Cair pemberian suami kemarin sore. Karena masih mempertahankan pakem rendam-kucek-bilas berkali-kali, tentu saja saya memulai ritual dengan merendam baju. Sesuai petunjuk penggunaan, saya memakai Rinso Cair sebanyak satu tutup botol (35 mL) untuk 20 potong baju yang tidak terlalu kotor. Untuk baju anak-anak yang hobinya main tanah di halaman belakang, saya memakai Rinso Cair sebanyak 1.5 tutup botol (sekitar 50 mL). Sementara untuk si bungsu yang makan dan minumnya masih belepotan dan meninggalkan noda membandel di baju, sebelum baju direndam noda yang menempel cukup diolesi Rinso Cair terlebih dahulu. Tak perlu lagi sabun colek untuk membersihkan noda membandel di baju.
Baju sekotor apa pun kembali bersih dengan Rinso Cair
Karena berbentuk cair, sudah jelas tidak akan ada residu bubuk deterjen yang tertinggal di baju. Rinso Cair ini mudah sekali larut dalam air. Berbeda dengan deterjen bubuk yang pada temperatur air dingin seringkali menggumpal dan memerlukan waktu lebih lama agar bisa larut dalam air.
Perbandingan deterjen bubuk (1 sendok takar) yang dilarutkan dalam air di toples kiri dan Rinso Cair (1 tutup botol) yang dilarutkan dalam air di toples kanan :
Setelah dikucek dan didiamkan beberapa saat, dapat dilihat perbedaannya: deterjen bubuk tidak semua larut dalam air, sementara Rinso Cair larut sempurna.
Selain mudah larut, Rinso Cair lebih cepat meresap ke dalam serat kain, sehingga kotoran terangkat lebih cepat dan beban ngucek pun jadi tidak terlalu berat. Rinso cair 2x lebih efektif, meresap lebih ke dalam serat kain saat perendaman, untuk seluruh cucian sehari-hari. Waktu yang diperlukan untuk merendam pun hanya sebentar (sekitar 30 menit), sehingga warna baju lebih terjaga karena tidak “termakan” oleh deterjen alias luntur.
Masalah warna baju luntur ini juga jadi salah satu alasan kenapa suami sering menggerutu kalau saya mencuci dengan deterjen bubuk. Seringkali saya sengaja merendam baju lebih lama agar kotoran hilang seluruhnya. Saking lamanya saya sampai lupa kalau ada baju yang sedang direndam dan baru ingat menjelang tidur. Karena sudah mengantuk akhirnya cucian baru dikerjakan pagi. Hasilnya? Baju Sehari semalam direndam, baju bau apek dan warna baju pun pudar.
Busa yang dihasilkan Rinso Cair ini lebih banyak daripada deterjen bubuk lho… makanya Rinso Cair mampu membersihkan lebih efektif ketika proses pencucian. Meski busanya banyak, bukan berarti baju yang dicuci dengan Rinso Cair ini perlu dibilas berkali-kali agar bersih. Busa yang masih tertinggal di baju merupakan salah satu penyebab bau apek. Terbayang kan kalau baju sudah bau apek begitu telanjur kita pakai, lalu bercampur keringat dan terkena sinar matahari… duuhhh, pasti semerbak deh baunya. Jangankan orang yang ada di sebelah kita, kita sendiri juga bisa pingsan 😀
Dengan Rinso Cair cukup 1-2x bilas, busa di baju langsung hilang dan bersih seketika, baju tidak terasa licin maupun panas di kulit tangan. Yang membuat Rinso Cair lebih istimewa adalah tak perlu lagi tambahan pelembut dan pewangi, karena Rinso Cair ini wanginya supeeerrrrr dan tahan lama.
Kalau kita lihat kualitasnya, pasti kita mengira deterjen cair seperti Rinso Cair ini harganya pasti aduhai. Tenang saja, Rinso Cair harganya sangat terjangkau. Apalagi Rinso Cair bisa digunakan untuk proses pencucian dengan ngucek maupun mesin cuci bukaan atas.
Sekarang kalau berhadapan dengan baju sekotor apapun, saya tak perlu khawatir tangan lecet atau warna baju pudar.
Ngucek tiap hari? Bukan masalah lagi, tangan tetap lembut terbebas dari lecet.
Kapok mencuci dengan mesin cuci? Sekarang tak usah takut lagi, baju tetap wangi bebas bercak putih.
Masih kurang percaya? Buka webnya Rinso aja deh di http://www.rinso.co.id. Di sana bisa ditemui mulai dari penjelasan produk sampai tips merawat baju dan mengatasi noda membandel.
Jadi tunggu apalagi? Sudah bukan jamannya lagi deh mencuci dengan deterjen bubuk. Jangan mau dibilang ketinggalan jaman. Saya sih sudah beralih ke Rinso Cair.
Kebersihan Rumah merupakan tgnugang jawab ibu rumah tangga, namun lain halnya dengan kebersihan sofa, tidak mungkin ibu rumah tangga mampu membersihkannya sendiri tanpa . Untuk mempermudah pekerjaan ibu rumah tangga di jakarta, kami memberika jasa untuk ibu2 di jakarta.
Kerennn…
tangan= rendam kucek bilass ini manual
Mesin cuci = rendam puter bilas otomatis