Uang Palsu Bikin Malu

By | March 17, 2015

“Bapa… cik geura tingali, ieu duit naha asli atawa palsu? Piraku rek dipake balanja ka Alf*, ceuk kasirna cenah ieu mah duit palsu???”, suasana di teras rumah mendadak gaduh.

Mertua yang hendak berbelanja di minimarket dekat rumah terpaksa menanggung malu, karena uang yang dibawa mertua ditolak kasir. Kata kasir minimarket, uang itu palsu!

Padahal mertua sangat yakin kalau beliau membawa uang asli. Uang itu beliau peroleh dari hasil berjualan di pasar. Entah dari siapa. Dalam waktu sehari tentu saja ada banyak pelanggan yang bertransaksi dengan beliau.

Sementara itu, beberapa hari yang lalu, di pasar tempat mertua berjualan, seorang pengedar uang palsu tertangkap basah. Ada ratusan ribu rupiah uang palsu dengan nominal yang berbeda-beda siap ditukar dengan beberapa jenis barang di pasar. Pedagang lengah sedikit, uang palsu itu dengan cepat akan berpindah tangan.

Sial bagi pengedar uang palsu (sebut saja si X), secara kebetulan setelah si X bertransaksi dengan seorang pedagang, ada petugas bank yang hendak mengambil tabungan pedagang itu. Di pasar dekat rumah saya, petugas bank memang bersikap jemput bola. Aktivitas pedagang yang cukup padat tidak memungkinkan mereka melakukan transaksi ke kantor bank. Jadi bank-lah yang mengutus petugasnya untuk mengambil setoran atau bahkan memfasilitasi pedagang yang memerlukan pembiayaan ke bank resmi.

Petugas bank dengan jeli memeriksa setiap lembar uang yang diterima sebelum dimasukkan ke dalam kantong. Dan ya… uang yang diterima pedagang tadi memang uang palsu. Beruntung pedagang ini masih ingat dari mana uang palsu itu beliau dapatkan. Si X berhasil digelandang ke kantor polisi. Tapi ternyata selang beberapa hari kemudian, mertua masih saja kebagian uang palsu.

Wajar saja sih, dalam kondisi transaksi yang serba cepat di pasar, sulit bagi mertua untuk membedakan mana uang yang asli dan mana yang palsu. Dulu saya selalu diwanti-wanti bahwa uang palsu itu yang tidak ada gambar pahlawannya ketika diterawang, kini pembuat uang palsu sudah semakin pintar. Gambar pahlawan di bagian yang kosong itu dengan mudah ditiru. Tidak perlu diterawang, gambarnya samar-samar sudah terlihat. Meski kalau disandingkan dengan uang asli tetap saja terlihat perbedaannya. Menggambarnya sepertinya manual, jadi kadang terlihat kacamatanya yang miring, atau hidungnya yang jauh lebih besar. Pokoknya pahlawan yang ada di kertas uang palsu mukanya tidak prosorsional…

Masih ingat kan dengan rumus 3D untuk memeriksa keaslian uang?

  • Diliat, warnanya pudar atau tidak? Selain itu uang palsu juga akan mudah robek pada bagian lipatannya.
  • Diraba, uang asli dicetak dengan kertas khusus yang bertekstur agak kasar, sementara uang palsu biasanya lebih licin dan halus.
  • Diterawang, pada bagian tanda air, uang asli akan menunjukkan gambar pahlawan yang proporsional, sementara uang palsu seperti yang saya ceritakan tadi… gak ganteng blasss

Sekilas sih uang palsu dengan uang asli tidak terlalu nampak perbedaannya. Maling jaman sekarang memang makin pinter…

Untuk mencegah hal serupa kembali terulang, saya menyarankan mertua membeli alat pendeteksi uang seperti milik petugas bank.

Perbedaan uang palsu dan uang asli, ada gambar yang menyala saat diterangi lampu UV

Nah, selain melalui 3D tadi, uang asli juga dapat dilihat melalui gambar/tulisan yang hanya muncul saat disinari lampu UV. Pada pecahan Rp. 100.000,- di atas, terlihat gambar MPR/DPR di pojok kiri atas, dan nomer seri uang di pojok kanan atas (di bawah tulisan “Bank Indonesia”).

Ada tips lain nih agar kita terhindar dari uang palsu….

  • Uang Rp 1000: Lipat menjadi 4 bagian, tekan kuat-kuat, terus buka lipatannya. Jika pedang Pattimura bengkok berarti Palsu.
  • Uang Rp 5000: Ambil sisir lalu gesek pada uang. Jika jenggot Imam Bonjol rontok berarti palsu.
  • Uang Rp 10.000, 20.000, 50.000 dan 100.000: Letakkan di depan rumah. Jika hilang berarti uang anda asli.

Haha… abaikan. Lebih baik sedia money detector sebelum malu kemudian… Saya mau beliin mertua ah, biar jadi menantu idaman 🙂

12 thoughts on “Uang Palsu Bikin Malu

  1. HM Zwan

    hahahahaha..duh mbak orin,serius banget saya baca dari atas,penutupnya bikin saya baca 3 kali hahahaha…

    Reply
  2. Dee Ann Rose

    Postingan yang bermanfaat, Mbak. Apalagi kita emang sering transaksi ini-itu, ya. Tapi seriusan jahil nih, pas bagian akhir daku bacanya serius. Eh… -_-‘
    Tapi makasih ya buat pengalaman sama sarannya ^_^

    Reply
  3. Inda Chakim

    Ya ampun emaaakkk…yg paliang bawah mmbuat daku berkata …”jiaaahhhh”…
    Daku prnah gt mak. Kata kasirnya uangnya palsu…sumpeh dah, yg begitu bener2 bikin malu..jd tontonan soalnye….
    Tfs ya mak

    Reply
    1. oRiN Post author

      tadi pas belanja juga saya raba-raba dulu… terus ditanya kasir, sini bu saya periksa… wkwkwkwk

      Reply
  4. Indah Juli

    Jangankan di pasar, aku malah pernah dapat uang palsu dari atm. Bayangin aja atm dari bank yang bersangkutan. Duh miris banget lah.
    Tapi kalau dipikir2, kita jarang banget ya periksa dengan model 3 D itu 😀

    Reply
    1. oRiN Post author

      yang bikin tambah nyebelin, meski dari atm itu uang palsu gak bisa dituker ke teller banknya ya makpuh…

      Reply
  5. Titik Asa

    Uang palsu memang banyak beredar ya Teh saat ini. Benar-benar mesti waspada, sebelum diri kita dirugikan dan…malu itu nya…

    Tiga tips agar terhindar dari uang palsunya jempol pisan Teh…hehehe

    Salam,

    Reply

Leave a Reply to HM Zwan Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *