StarkLED, lampu LED berkualitas tanpa isi dompet terkuras

By | October 30, 2013

Di tengah kebutuhan hidup yang semakin meningkat, sebagai ibu rumah tangga yang juga berperan sebagai manajer keuangan rumah tangga, kenaikan Tarif Daya Listrik di awal tahun 2013 membuat saya harus memutar otak lebih keras. Bagaimana caranya agar pos pengeluaran untuk listrik meskipun harus mengalami kenaikan tapi kenaikannya tidak terlalu besar, bahkan kalau bisa sih berkurang hehehe…

starkled3

Hmmm… bisa gak ya?

Berbagai cara sudah dicoba, mulai dari mengatur waktu nyala lampu ruangan, lampu aquarium dan kolam, dispenser, magic com, komputer, printer dan televisi ternyata tidak terlalu membuahkan hasil. Tagihan listrik tetap merangkak naik.

Setelah lelah memutar otak, hampir putus asa dan frustasi (lebay? Well… that’s every womens middle name, right???) saya pun berdiskusi dengan suami. Kira-kira barang elektronik apa nih yang perlu “disimpan” agar pemakaian listrik lebih terkontrol? Rasa-rasanya sulit memilih dan memilah kembali barang-barang yang hampir semuanya termasuk kategori wajib pakai. Karena memang sebelumnya saya maupun suami sudah menerapkan aturan tegas hemat listrik di rumah, di mana barang elektronik yang tidak dipakai harus segera dimatikan.

Sampai akhirnya suami teringat bahwa ada lampu yang hemat listrik juga ramah lingkungan, yaitu lampu LED (Light Emitting Diode).

Suami bilang kalau lampu LED sekarang ini sedang happening, sayangnya harganya kalau dibandingkan dengan lampu neon biasa lumayan cukup mahal. Apalagi lampu LED keluaran produsen ternama yang harganya sudah pasti aduhai. Setelah browsing kesana kemari sampai keriting, akhirnya di portal jual beli online saya menemukan penjual lampu LED murah merk StarkLED yang ternyata diproduksi PT. Sumber Harapan Abadi. Aha!!! Perusahaan ini sih sudah sangat saya kenal kualitasnya. PT. Sumber Harapan Abadi sebelumnya dikenal sebagai produsen tinta suntik original dan kertas foto Dataprint. Tinta suntik dan kertas foto yang saya pakai sehari-hari untuk mencetak foto pesanan tetangga dan kerabat dekat selama bertahun-tahun… ya Dataprint ini.

Sebelum memutuskan membeli lampu StarkLED, saya pun kembali browsing kesana kemari mencari untung-rugi pemakaian lampu bohlam, lampu neon dan lampu LED.

Mengenal jenis-jenis lampu

  • Lampu pijar (Incandescent) atau lebih dikenal dengan lampu bohlam memancarkan cahaya yang didapatkan melalui pemanasan. Cara kerjanya adalah listrik dialirkan melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.

SS 2013-10-29 at 4.30.05 PMSumber gambar di sini

Lampu ini tidak efisien, karena 90% daya yang digunakan dilepaskan sebagai radiasi panas dan hanya 10% yang dipancarkan dalam radiasi cahaya kasat mata. Efisiensi yang sangat rendah ini disebabkan karena pada suhu kerja, filamen wolfram menghasilkan sejumlah besar radiasi inframerah.

Selain itu meski harganya sangat murah, lampu bohlam memerlukan banyak energi listrik, karena daya yang terserap sangat besar. Untuk mendapatkan tingkat terang yang sama dengan lampu TL/neon, lampu bohlam memerlukan energi yang lebih besar. Lampu pijar atau bohlam biasa ini hanya bertahan 1.000 jam atau untuk rata-rata pemakaian 10 jam sehari semalam, hanya bertahan kira-kira tiga sampai empat bulan. Panas yang dihasilkan oleh lampu pijar juga akan menambah beban pendinginan AC. Jadi jelas sudah lampu pijar ini tidak ramah lingkungan. Bahkan beberapa negara sudah membatasi pemakaian lampu pijar.

  • Lampu TL (Fluorescent) atau lebih dikenal dengan lampu pendar/neon. Lampu pendar dikenal dalam dua bentuk utama.Yang pertama berbentuk tabung panjang atau yang umum dikenal dengan lampu TL (tubular lamp) atau lampu neon dan yang kedua berukuran lebih kecil dengan tabung ditekuk menyerupai spiral, umum disebut dengan sebutan lampu hemat energi (LHE).

250px-Leuchtstofflampen-chtaube050409Beberapa jenis lampu pendar

Compact-Fluorescent-Bulb

Lampu Hemat Energi (LHE)

Karena lampu pendar memiliki efisiensi lebih tinggi daripada lampu pijar, pemerintah Indonesia pernah mencanangkan program penggantian lampu pijar dengan lampu pendar secara gratis. Namun pemerintah kurang mensosialisasikan bahaya penggunaan LHE ini. Padahal setidaknya sekali dalam setahun kita mengganti lampu neon di rumah kita, apakah itu karena sudah rusak (akibat bocor) atau karena pecah.

Untuk diketahui, lampu TL mengandung sampai 5 miligram merkuri baik dalam bentuk uap ataupun bubuk. Uap raksa ini menkonversi energi listrik menjadi cahaya ultraviolet sehingga substansi fosfor pada tabung menjadi berpendar. Lampu TL sampai saat ini masih menggunakan merkuri karena memang belum ada pengganti sebaik merkuri.

SS 2013-10-29 at 8.41.44 PM

 Deskripsi terjadinya sinar dari lampu TL, sumber gambar di sini

Lampu TL yang bocor ataupun pecah akan menyebabkan bubuk fosfor atau uap merkuri berterbangan dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Kandungan merkuri/uap raksa dalam takaran kecil saja bila terpapar pada tubuh manusia merupakan racun yang sangat berbahaya dan berakibat fatal pada otak dan ginjal.

Kalaupun lampu TL itu sudah habis masa pakainya dan tidak bocor ataupun pecah, bekas lampu TL tidak boleh dibuang sembarangan. Sebelum dibuang ke tempat sampah biasa, bekas lampu TL harus disimpan di wadah khusus yang tertutup.

Nah, meskipun lebih awet dibanding lampu bohlam, sekarang sudah tahu kan kalau menangani lampu TL atau LHE bekas pakai itu tidak semudah yang biasa kita lakukan? Jadi, kalau masih belum bisa mengolah limbah bekas lampu TL yang mengandung merkuri, masih mau meracuni anak, cucu, keluarga, tetangga?

  • Lampu LED adalah lampu yang menggunakan dioda (Light-Emitting Diode) sebagai sumber cahayanya, sehingga memberikan cahaya lampu yang lebih tahan lama dan lebih efisien. Lampu LED lebih irit dari bohlam ataupun neon dan tidak menimbulkan panas. Dan yang lebih penting lampu LED ini bebas dari bahan berbahaya.

 Banyak produk lampu LED sejenis, lalu kenapa harus memilih StarkLED???

Sebelum membahas lebih jauh tentang keunggulan StarkLED, mari kita lihat spesifikasinya berikut ini :

sp1Spesifikasi StarkLED

1.    StarkLED, Lampu LED murah berkualitas yang hematnya dari hari pertama.

StarkLED adalah lampu LED pertama seharga Lampu Hemat Energi. Jadi tidak perlu banyak pertimbangan lagi untuk bisa mensosialisasikan StarkLED, khususnya di lingkungan rumah saya yang kebanyakan masih mempertimbangkan harga beli.

2. Tersedia dalam 3 pilihan produk

  • StarkLED 3 W. Tipe LED, SMD 5050. Pancaran dan terang cahaya sebanding dengan 7 W lampu hemat energi (LHE)
  • StarkLED 5 W. Tipe LED, SMD 5050. Pancaran dan terang cahaya sebanding dengan 11 W lampu hemat energi (LHE)
  • StarkLED 7W. Tipe LED, SMD 2835 Pancaran dan terang cahaya sebanding dengan 16W lampu hemat energi (LHE). Juga dilengkapi dengan plat heat sink yang berfungsi mengeluarkan panas lebih cepat, sehingga lampu lebih awet.

3. Hadir dalam dua pilihan cahaya warna, yaitu “Cool and Warm”.

StarkLED memberikan pilihan Cool Daylight dan Warm White. Meski warna putihnya beda, emisi panas dan terang yang dihasilkan adalah sama. Karena lampu bukan hanya sebatas penerang, tetapi juga mempengaruhi suasana emosi. Cool daylight memberikan kesan sejuk, sementara warm white memberikan kesan hangat.

 cool_warmBuat ruang tamu dan baca? Teraanggg… Buat kamar tidur? Nyamaannnn…

4. Hemat dan awet.

Dibandingkan dengan usia pakai lampu pijar ataupun lampu hemat energi, StarkLED jauh lebih hemat. Jika dibandingkan dengan lampu pijar 75 Watt dengan usia pakai 1.000 jam misalnya, StarkLED 7 Watt dengan usia pakai 40.000 jam dan asumsi pemakaian 12 jam/hari mampu menghemat biaya pemakaian listrik dan penggantian lampu selama 10 tahun sebesar lebih dari tiga juta rupiah!!! Nilai  yang cukup berharga bagi saya.

Berikut tabel perbandingan biaya antara StarkLED, lampu pijar dan LHE:

SS 2013-10-29 at 11.20.53 PM5. Jaminan garansi 1 tahun.

StarkLED memberikan garansi selama 1 (satu) tahun terhadap lampu yang sudah kita beli. Bila lampu StarkLED bermasalah dan masih dalam masa garansi, kita hanya perlu mendatangi toko di mana kita membeli lampu tersebut, lalu tukarkan dengan lampu StarkLED yang baru langsung saat itu juga. Cukup adil sih rasanya.

6. Ramah Lingkungan

Bahan baku StarkLED tidak mengandung merkuri atau bahan berbahaya yang beracun lainnya. Selain itu cahaya yang dihasilkan StarkLED juga tidak memancarkan sinar ultraviolet (sinar UV) yang dapat merusak mata.

Setelah mengenal jenis-jenis lampu dengan masing-masing keunutngan dan kerugiannya, sekarang sudah jelas kan mau pilih yang mana? Kalau saya sih sudah pasti pilih StarkLED, Lampu LED murah berkualitas yang hematnya dari hari pertama.

Tanpa berpikir lebih lama, saya pun meminta persetujuan suami. Dan suami langsung setuju untuk membeli beberapa lampu StarkLED.

5155421_20130923103706

Sudah setengah bulan semua lampu di rumah diganti dengan StarkLED. Sekarang tinggal bayar tagihan listrik bulan ini… Cek dulu deh… Deg-degan juga nih… naik atau turun ya???

SS 2013-10-30 at 9.06.46 AM

Ini tagihan bulan lalu :

SS 2013-10-30 at 9.07.06 AM

Waaahh… ternyata tagihan listrik bulan ini turun sekitar Rp. 30.000,-, padahal baru setengah bulan pakai StarkLED. Bulan depan pasti turun lagi nih tagihan listriknya. Terbayang kalau setiap rumah memakai lampu StarkLED, penghematan listrik bukan lagi sekedar slogan. Jadi tunggu apa lagi? Ayo kita mulai hemat listrik dan cinta lingkungan dengan memakai StarkLED…

Referensi :

1. http://www.stark-indonesia.com

2. http://www.wikipedia.com

3.

4.

 

5 thoughts on “StarkLED, lampu LED berkualitas tanpa isi dompet terkuras

  1. HAL YANG UNIK-UNIK

    setau saya lampu LED emang bagus walaupun harganya cukup mahal dibandingkan lampu2 yang ada di warung2 deket rumah saya. lampu LED harganya bisa puluhan ribu sedangkan yang di warung hanya 7ribu saja. apakah lampu LED bisa dijual dengan harga terjangkau?

    Reply
    1. oRiN Post author

      Hai… terima kasih kunjungannya ya ^_^

      Lampu biasa memang jauh lebih murah dibanding lampu LED. Dengan harga 2500 sudah bisa dapat lampu bohlam, atau 7000 untuk lampu neon. Tapi lampu bohlam ataupun neon umurnya tidak sepanjang lampu LED. Paling lama 3 bulan saya sudah harus mengganti lampu bohlam/neon ini.

      Saat ini lampu LED yang dijual di pasaran rasanya cukup terjangkau harganya. Dengan harga sekitar 25 ribu misalnya, saya sudah bisa dapat lampu LED dengan masa garansi 1 tahun. Dan saya sudah pakai lampu LED ini selama 1 tahun tanpa putus.

      Mudah-mudahan jawabannya cukup membantu ya 🙂

      Reply
  2. Nguyet Lesnick

    Lampu bulb dengan kualitas LED mampu bertahan hingga 50.000 jam serta hemat pemakaian energi listrik.
    Tidak mengandung gas berbahaya / merkuri (ramah lingkungan). Umur lampu lebih dari 5 tahun. Tidak mudah pecah / tidak mengandung kaca. Jangkauan tegangan luas 100-240 Volt AC (aman terhadap naik/turunnya tegangan listrik). Garansi pabrik 1 tahun

    Reply
  3. Vendor Tas

    Simply want to say your article is as amazing. The clearness in your post is simply
    cool and i could assume you are an expert on this subject.
    Fine with your permission let me to grab your RSS feed to keep
    up to date with forthcoming post. Thanks a million and please keep up the rewarding work.

    Reply

Leave a Reply to Vendor Tas Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *